Dapatkan Informasi Mengenai kesehatan Mata dan Informasi Lainnya

Info Untuk Anda

Semoga Informasi ini bermanfaat untuk mengetahui lebih jauh seputar edukasi tentang kesehatan mata kita.

Category filter:Allkesehatan mataPengumumanProduct KnowledgeUncategorizedVideo Edukasi
No more posts
artikel-2024-04-25T155602.503.png
25/Apr/2024

Salah satu gangguan refraksi mata yang paling umum adalah miopi, atau mata minus. Setidaknya satu atau dua orang di sekitar Anda mengalaminya, atau bahkan mungkin Anda sendiri yang mengalaminya. Jika sudah terkena, minus pada mata Anda dapat meningkat.

Mereka yang memiliki kondisi mata minus memiliki bola mata yang lebih panjang atau kornea yang lebih cekung. Akibatnya, cahaya yang masuk ke dalam mata tidak selalu terfokus, sehingga objek yang jauh tampak buram. Penyebab mata minus dapat beragam, termasuk genetika, lingkungan, dan gaya hidup yang tidak sehat. Ketika seseorang telah mengalami miopi dan telah menggunakan kacamata minus untuk jangka waktu tertentu, ada kemungkinan bahwa minus matanya akan meningkat. Jika hal ini terjadi pada Anda, Anda harus segera mengganti kacamata Anda dengan yang lebih sesuai dengan minus Anda.

 

Ciri-ciri Mata Minus Bertambah

  • Pandangan menjadi semakin kabur
    Ketika minus mata meningkat, lensa kacamata yang Anda gunakan sebelumnya akan menjadi tidak cocok lagi. Akibatnya, Anda mungkin kehilangan kemampuan untuk melihat. Anda mungkin menyadari hal ini saat mencoba melihat objek yang terletak agak jauh. Jika Anda biasanya mampu melihat objek sejauh 10 meter, mungkin sekarang Anda harus lebih memfokuskan pandangan Anda untuk melihat objek dengan lebih jelas. Selain itu, jika Anda memiliki penglihatan buram, Anda mungkin mengalami kesulitan memfokuskan pandangan Anda pada objek yang letaknya jauh meskipun Anda memakai kacamata.
  • Mata sering Lelah
    Ketika minus mata Anda bertambah, tanda berikutnya adalah mata Anda sering terasa lelah. Ini karena memakai kacamata dengan ukuran minus yang tidak sesuai dengan kondisi mata Anda saat ini membuat mata Anda bekerja lebih keras untuk melihat objek yang jauh. Otot mata akan menegang jika mata terlalu banyak bekerja.
  • Sakit kepala atau pusing
    Jika Anda mengalami ciri fisik lainnya, seperti pusing atau sakit kepala, minus mata Anda mungkin telah meningkat. Mata yang bekerja lebih keras dapat membuat otot mata lelah, tetapi juga dapat mempengaruhi bagian lain tubuh. Anda mungkin mengalami pusing atau bahkan sakit kepala, terutama di sekitar mata. Selain itu, beberapa orang menyatakan bahwa mereka mengalami gejala sakit kepala dan mual jika mereka memakai lensa kacamata dengan ukuran minus yang tidak sesuai.
  • Mata sangat peka terhadap Cahaya
    Mata menjadi lebih sensitif terhadap cahaya langsung, yang merupakan tanda selanjutnya dari penurunan minus mata. Medis menyebut penyakit ini fotofobia. Laman web Royal National Institute of Blind People menyatakan bahwa salah satu alasan fotofobia adalah minus pada mata yang lebih tinggi. Penderita miopi degeneratif, yang memiliki perubahan pada struktur retina dan minus mata yang sangat tinggi, biasanya mengalami fotofobia.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-2024-04-22T151434.753.png
22/Apr/2024

Rabun jauh (miopi), juga disebut mata minus, adalah kelainan refraksi mata yang membuat seseorang tidak dapat melihat benda dari jarak jauh dengan jelas. Ciri mata minus yang umumnya terjadi pada anak-anak adalah pandangan kabur. Gangguan penglihatan ini dapat menghambat aktivitas fisik Anda, tetapi tidak terlalu berbahaya bagi kesehatan Anda. Meskipun kacamata dapat membantu orang dengan mata minus kembali melihat dengan jelas, apakah ada metode pengobatan alternatif untuk rabun jauh?

 

Pengobatan Mata Minus Tanpa Kacamata

Dengan pengobatan mata minus secara alami, Anda masih dapat meningkatkan kesehatan mata Anda dan mencegah kondisi rabun jauh menjadi lebih parah. Berikut ini adalah beberapa saran untuk pengobatan mata minus secara alami:

  • Menghabiskan waktu di luar
    Kegiatan di luar ruangan membantu orang yang rabun jauh karena banyaknya cahaya yang tersedia memungkinkan mereka untuk melihat bentuk objek dengan jelas. Sinar matahari juga diketahui dapat mengubah struktur molekular sari sklera dan kornea, yang menjaga mata dalam bentuk normal. Namun, gunakan kacamata hitam untuk melindungi mata Anda saat berada di luar dan terkena paparan matahari lama.
  • Mengoptimalkan cahaya di dalam ruangan
    Pastikan Anda memiliki sistem penerangan yang memadai saat beraktivitas di dalam ruangan. Jangan biarkan pencahayaan Anda menciptakan pantulan dan bayangan gelap, yang membuat mata Anda bekerja lebih keras untuk memahami apa yang mereka lihat.
  • Konsumsi nutrisi yang menjaga kesehatan mata
    Untuk menjaga mata tetap sehat, makan sayur-sayuran hijau, buah-buahan, dan makanan yang mengandung asam lemak omega-3 seperti ikan. Hindari merokok selain mengonsumsi makanan yang baik untuk mata Anda.
  • Menjaga mata tetap segar
    Saat Anda melakukan aktivitas seperti membaca, menggunakan perangkat elektronik, atau menggunakan komputer untuk waktu yang lama, biarkan mata Anda istirahat sejenak.Alihkan pandangan dari buku atau layar selama 20–30 detik setiap dua puluh menit. Saat mengalihkan pandangan, pastikan untuk fokus pada objek yang berjarak lebih dari 50 meter. Jika Anda merasa mata Anda lelah, Anda juga bisa memejamkan mata.
  • Senam mata
    Sebenarnya, senam mata adalah teknik untuk memfokuskan pandangan pada objek dalam jarak tertentu. Anda dapat melakukan latihan ini secara teratur di rumah Anda sendiri.Untuk mendapatkan fokus, letakkan jari tangan Anda 25 cm dari depan mata dan jajarkan jari dengan objek yang ditunjuk sebagai titik fokus. Fokuskan pandangan Anda pada objek selama dua puluh detik. Selalu lakukan latihan mata ini.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-2024-04-18T111227.310.png
18/Apr/2024

Selaput mata, juga dikenal sebagai pterygium, adalah gangguan yang ditandai dengan tumbuhnya lapisan sel berlebih di sekitar mata. Beberapa hal, seperti iritasi atau paparan sinar ultraviolet (UV), dapat menyebabkan kondisi ini.

Semua organ mata memiliki selaput bening pelindung yang disebut konjungtiva. Namun, dalam beberapa kasus, bagian putih bola mata mungkin memiliki selaput mata yang tidak normal. Selaput ini merupakan pertumbuhan jaringan berlebih pada konjungtiva.

Tumbuhnya selaput mata di area putih mata ini biasanya menyebabkan gejala seperti mata merah, gatal di area selaput mata, dan ketidaknyamanan saat menggerakan mata. Jika selaput mata ini terus tumbuh, selaput mata ini dapat menutupi bagian mata yang berfungsi untuk melihat.  Ini akan menyebabkan gangguan penglihatan, yang menjadikannya lebih berbahaya. Akibatnya, kondisi ini membutuhkan penanganan, termasuk penggunaan obat-obatan dan prosedur operasi. Hal ini bergantung pada seberapa parah itu.

 

Penyebab Selaput Mata

Meskipun penyebab timbulnya selaput mata belum diketahui secara pasti, orang yang terpapar sinar mata ultraviolet lebih sering mengalaminya. Mereka yang sering bekerja dan menghabiskan waktu di luar ruangan juga lebih rentan terhadap serangan pterigium.

Selain itu, terpapar zat-zat seperti debu, pasir, asap, dan angin dapat meningkatkan kemungkinan munculnya selaput mata. Pterigium tampaknya jarang terjadi pada anak kecil, meskipun dapat terjadi pada berbagai usia.

 

Gejala Selaput Mata

Tumbuhnya selaput mata tidak selalu menunjukkan gejala pada awalnya. Namun, seiring berjalannya waktu, kondisi ini biasanya menyebabkan berbagai keluhan, seperti

  • Di area bola mata, ada benjolan kemerahan yang menyerupai selaput.
  • Mata menjadi kering
  • Gatal dan sensasi panas
  • Tidak nyaman menggerakkan mata
  • Penglihatan yang kabur

Perlu diingat bahwa gejala-gejala tersebut muncul sesuai dengan tingkat keparahan selaput mata yang tumbuh. Dalam beberapa kasus, selaput mata dapat tumbuh sampai ke kornea, mengganggu penglihatan.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-2024-04-16T104827.493.png
16/Apr/2024

Kondisi yang menyebabkan salah satu atau kedua mata menonjol dari soket (tempat bola mata bersandar) disebut proptosis (exophthalmos). Penyakit Graves, yang menyebabkan kelenjar tiroid terlalu aktif, adalah penyebab paling umum dari menonjolnya mata, atau proptosis, jika menonjolnya lebih dari 2 mm.

Saraf yang mengirimkan sinyak antara mata dan otak ini tertekan, yang berpotensi memengaruhi penglihatan Anda secara permanen jika tidak ditangani dengan segera jika Anda menderita proptosis.

 

Gejala Proptosis

Proptosis, atau mata menonjol, dapat menyebabkan gejala berikut:

  • Sakit pada mata
  • Mata menjadi kering
  • Iritasi pada mata
  • Sensitive terhadap sinar matahari
  • Mata yang berair
  • Penglihatan yang tidak jelas atau ganda
  • Kesusahan membuat mata bergerak

Jika Anda mengalami proptosis yang parah, Anda mungkin tidak dapat menutup mata dengan benar karena kornea (jaringan transparan yang menutupi bagian mata) mengering, yang dapat menyebabkan kerusakan.

Kornea mata yang sangat kering dapat menyebabkan infeksi atau bisul, yang dapat membahayakan penglihatan jika tidak ditangani segera. Jika Anda melihat salah satu atau kedua mata Anda menonjol, atau jika Anda mengalami gejala lain yang disebutkan di atas, segera hubungi dokter Anda untuk mendapatkan pengobatan.

 

Penyebab Proptosis

Orang yang memiliki kondisi mata menonjol atau proptosis sering mengeluh tentang mata yang terlihat melotot atau raut wajah yang terlihat marah. Meskipun demikian, perubahan wajah hanyalah sebagian kecil dari masalah yang ada. Penonjolan bola mata ini mungkin merupakan masalah kesehatan yang lebih serius daripada hanya masalah ekspresi wajah. Salah satu bahaya yang harus Anda perhatikan adalah kehilangan penglihatan. Untuk mengetahui penanganan yang tepat, Anda harus mengetahui penyebabnya terlebih dahulu.

Ini adalah empat penyebab yang harus diwaspadai:

  • Penyakit Graves
    Penyakit Graves adalah penyakit di mana sistem imun tubuh menyerang kelenjar tiroid, yang menyebabkan mata menonjol. Exophthalmos atau ekssoftalmus adalah istilah lain untuk proptosis mata yang disebabkan oleh gangguan hormon tiroid. Sistem kekebalan menyerang daerah lemak dan otot di belakang bola mata selain kelenjar tiroid. Akibatnya, kedua jaringan tersebut membengkak, membuat mata menonjol keluar. Dalam kebanyakan kasus, kedua bola mata menonjol bersamaan dengan tanda-tanda tambahan seperti:

    • Mata warna merah
    • Kesulitan menutup kelopak mata dengan benar
    • Penglihatan duplikat
    • Penurunan tajam dalam kemampuan untuk melihat
  • Tumor ganas atau jinak
    Jenis tumor yang berbeda dapat menyebabkan bola mata menonjol. Seringkali, salah satu mata menonjol secara bertahap. Beberapa jenis tumor termasuk:

    • Tumor jinak yang terbentuk dalam jaringan pembuluh darah disebut angioma. Untuk mengetahui seberapa besar tumor, pemeriksaan tambahan seperti USG atau CT-Scan diperlukan.
    • Lekemia akut tipe mieloid adalah jenis kanker darah yang dapat menyebabkan penonjolan pada salah satu atau kedua bola mata karena sel kanker, perdarahan di belakang bola mata, atau hambatan aliran darah vena. Kondisi ini diobati dengan mengobati leukemia melalui kemoterapi, yang menyebabkan mata menonjol.
    • Gejala awal kanker mata pada anak-anak adalah warna putih di daerah hitam mata (pupil). Tanda yang muncul belakangan dan biasanya memiliki angka kesembuhan yang lebih rendah adalah proptosis bola mata.

 

  • Selulitis orbita
    Peradangan yang terjadi pada bola mata dan organ-organ di sekitar mata dikenal sebagai ulkus orbita, yang sering disebabkan oleh infeksi bakteri. Kemerahan pada kelopak mata, gangguan penglihatan yang cukup signifikan, dan rasa nyeri hebat biasanya merupakan gejala tambahan selain mata yang menonjol.
  • Benturan pada mata
    Jika Anda menerima pukulan atau hantaman benda tumpul di area mata Anda, Anda dapat mengalami pembengkakan pada otot-otot bola mata, perdarahan di belakang bola mata, atau patah tulang-tulang penyangga bola mata, yang pada gilirannya dapat menyebabkan bola mata menonjol. Anda pasti harus berkonsultasi dengan dokter mata untuk mengetahui penyebab pastinya. Anda tidak perlu menunggu sampai kondisi menjadi parah atau bahkan muncul proptosis mata; pemeriksaan rutin juga dapat membantu Anda mengantisipasi potensi masalah.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-2024-04-15T104410.443.png
15/Apr/2024

Tidak selalu mudah untuk membedakan air mata sedih dan bahagia. Saat Anda tahu mengapa seseorang menangis, Anda baru bisa membedakannya. Saat Anda mengalami perubahan emosi, seperti sedih, bahagia, sakit, atau bahkan marah, menangis adalah respons yang wajar.

Menurut situs American Psychological Association, menangis adalah cara untuk menyampaikan emosi. Oleh karena itu, faktor paling mendasar yang membedakan air mata bahagia atau sedih adalah emosi yang sedang Anda rasakan saat itu. Selain menangis karena sedih atau bahagia, menangis juga bisa karena perubahan emosi lainnya seperti sakit, kecewa, marah, atau simpati. Menangis menghilangkan racun dari tubuh dan menjaga keseimbangan emosional. Tidak ada alasan untuk enggan melakukannya.

 

Alasan Kenapa Kita Menangis Saat Sedih atau Bahagia

Setelah mengetahui bagaimana air mata sedih dan bahagia berbeda, Anda mungkin bertanya-tanya mengapa seseorang menangis saat mengalami perubahan emosi. Meskipun setiap orang mungkin memiliki alasan yang berbeda-beda untuk menangis, ini adalah beberapa alasan umum mengapa orang menangis:

  • Emosi tidak stabil
    Menurut Oriana Aragon dari Association for Psychological Science, tubuh Anda akan mengeluarkan air mata secara otomatis ketika Anda sedih atau bahagia karena tubuh Anda mengeluarkan emosi yang berlebihan untuk menyeimbangkannya kembali.
  • Tubuh Anda sedang mengalami stress
    Tidak hanya menghadapi beban berat, stres juga bisa terjadi saat mengalami tekanan emosi, seperti saat terlalu sedih atau terlalu gembira. Studi yang diterbitkan oleh jurnal Personality and Individual Differences menunjukkan bahwa banyak wanita Jerman memilih menangis untuk menghilangkan tekanan.
  • Mencari empati
    Meskipun perbedaan antara air mata bahagia dan sedih terletak pada emosi yang Anda alami, faktanya keduanya dilakukan untuk mencari perhatian, simpati, atau dukungan. Orang adalah sosial. Anda pasti membutuhkan dukungan dari orang lain saat mengalami kesulitan emosi. Saat Anda bahagia atau berduka, Anda ingin membaginya dengan orang lain. Anda menangis, secara tidak langsung menunjukkan kepada orang lain bahwa Anda bahagia atau sedih.
  • Sebagai cara untuk berempati
    Menangis bukan hanya karena kondisi Anda berubah. Faktor-faktor individu juga dapat berperan. Misalnya, ketika Anda menyaksikan peristiwa yang menyedihkan, mengharukan, atau membahagiakan, Anda mungkin tanpa sadar menangis bersama orang lain, meskipun Anda bukan orang yang mengalaminya. Ini lagi-lagi disebabkan oleh fakta bahwa manusia adalah makhluk sosial yang memiliki sifat empati. Jika Anda mengalami perasaan ini, Anda merasa seperti Anda memiliki hak untuk merasakan emosi orang lain.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-2024-04-05T153650.920.png
05/Apr/2024

Mata bintitan dapat terjadi pada siapa saja secara tiba-tiba. Kondisi ini tidak hanya mengganggu penampilan tetapi juga menyebabkan rasa sakit, jadi banyak penderita yang ingin mengatasi bintitan di mata segera. Cara yang paling cepat dan aman untuk meredakan bintitan mata secara alami di rumah adalah dengan menggunakan kompres air hangat. Anda dapat mengompres benjolan di mata Anda dengan air hangat. Anda hanya perlu memanaskan sedikit air, kemudian rendam kain bersih. Setelah basah, letakkan kain di atas mata yang terluka. Tutup mata saat mengompres. Untuk mendapatkan hasil yang baik, kompres selama sepuluh hingga lima belas menit dan ulangi prosedur dua hingga empat kali sehari selama beberapa hari. Setelah kompres selesai, pijat mata Anda secara perlahan dengan tangan yang telah dibersihkan. Tujuannya adalah untuk membuka kelenjar minyak yang telah tersumbat. Cara ini juga dapat meredakan bintitan dan peradangan.

 

Cara Pengobatan Menggunakan Kompres Air Hangat

Untuk membantu cairan atau nanah pada bintitan keluar secara alami, kompres hangat dapat diterapkan pada mata yang terkena dampak. Ini mempercepat pemulihan masalah mata. Caranya sebagai berikut:

  • Siapkan air panas dan handuk lembut.
  • Celupkan handuk ke dalam air hangat. Peras hingga air tidak menetes dari handuk.
  • Letakkan handuk hangat pada area mata yang terluka selama 5–10 menit. Ulangi ini dua hingga empat kali setiap hari.

Meskipun bintitan hanya terjadi pada salah satu mata, gunakan handuk hangat yang berbeda untuk mengompres kedua mata.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


04/Apr/2024

Ibu sering panik ketika mata bayi mereka tiba-tiba merah, kan? Bayi memiliki mata merah yang cukup umum, tetapi ini tidak boleh dibiarkan begitu saja. Mari, ketahui lebih lanjut tentang penyebab mata bayi merah dan cara mengobatinya.

 

Kenapa Mata Bayi bisa Memerah

Bayi mungkin memiliki mata merah karena berbagai alasan, mulai dari tanda mengantuk hingga kondisi medis yang lebih serius. Pada kebanyakan kasus, penyebab mata merah bayi tidak berbahaya. Namun, beberapa penyebab dapat menular dan harus diperiksa segera oleh dokter. Dokter mungkin memeriksa mata bayi Anda dan menanyakan gejalanya. Dalam kasus ini, perawatan yang diberikan akan bergantung pada penyebab mata merah. Jika bayi Anda memiliki mata merah, berikut adalah beberapa penyebabnya dan cara mengobatinya.

  • Konjungtivitis
    Peradangan yang disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri menyebabkan konjungtivitis, yang menyebabkan mata bagian putih menjadi berwarna merah muda atau merah. Gejala lain yang sering terjadi adalah mata gatal, berair, dan keluar cairan kuning kental yang dapat berkerak. Jenis konjungtivis bayi yang paling umum adalah sebagai berikut.

    • Konjungtivitis inklusi (klamidia)
      Kondisi ini dapat menular dari ibu ke bayinya selama persalinan. Bayi mengalami gejala seperti mata merah, pembengkakan kelopak mata, dan keluar nanah, yang biasanya muncul antara lima dan dua belas hari setelah kelahiran.
    • Konjungtivitis gonokokal
      Ini dapat berkembang pada bayi baru lahir menjadi bakteriemia (infeksi serius pada aliran darah) atau meningitis (infeksi serius pada lapisan otak dan sumsum tulang belakang). Selain kemerahan pada mata, ada nanah kental dan bengkak di mata.
    • Konjungtivitis kimia
      Obat tetes mata yang diberikan kepada bayi baru lahir untuk membantu mencegah infeksi bakteri yang dapat mengiritasi dapat menyebabkan konjungtivitis kimia. Kondisi ini ditandai dengan kemerahan dan pembengkakan kelopak mata selama 24-36 jam. Bayi yang mengalami konjungtivitis mungkin mengalami kemerahan pada matanya sendiri atau dengan bantuan obat. Dokter juga mungkin menyarankan untuk mengeluarkan cairan bayi, membersihkan matanya, dan memberikan kompres dingin. Jika mata merah tidak hilang selama lebih dari dua minggu, Anda harus berkonsultasi dengan dokter lagi

 

  • Iritasi
    Iritasi juga dapat menyebabkan mata bayi kemerahan karena beberapa hal, seperti:

    • rokok,
    • parfum,
    • solar screen,
    • sampo, dan
    • klorin dalam kolam air.

Iritan biasanya menyebabkan mata bayi merah, yang dapat hilang dengan sendirinya jika bayi Anda keluar dari area iritan atau setelah Anda membersihkannya dari rumah. Namun, cara lain untuk mengatasi mata merah akibat iritasi pada bayi adalah dengan membersihkannya dengan air jika ada sesuatu yang tersangkut di matanya. Anda juga bisa mengeluarkannya dengan cotton bud basah.

 

  • Alergi
    Jika anak sensitif terhadap alergen dan terpapar alergen, terutama di mata, mereka dapat menghasilkan histamin untuk melawan alergen. Ini menyebabkan mata bayi Anda menjadi merah, bengkak, dan gatal. Tetapi alergi jarang terjadi pada bayi di bawah satu tahun. Namun, bayi Anda mungkin mengalami alergi terhadap debu, serbuk sari, atau asap yang menyebabkan mata kemerahan, gatal, bengkak, berair, dan hidung meler. Cara terbaik untuk mengatasi mata bayi yang kemerahan karena alergi adalah menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan alergi. Jika ini tidak dapat dilakukan, dokter mungkin meresepkan antihistamin agar bayi Anda merasa lebih baik.

 

  • Saluran air mata tersumbat
    Menurut Baby Center, setidaknya 20% bayi baru lahir mengalami penyumbatan saluran air mata. Bayi yang memiliki penyumbatan saluran air mata dapat mengalami gejala konjungtivitis, yaitu keluarnya cairan putih atau kuning dan mata yang kemerahan. Saluran air mata yang tersumbat seringkali akan hilang sendirinya, terutama pada bayi di bawah usia enam bulan. Dokter mungkin meminta Anda untuk memijat mata anak Anda beberapa kali setiap hari jika saluran air matanya tersumbat. Salah satu cara untuk mengatasi mata bayi merah adalah memijatnya untuk membuka sumbatan. Namun, temui dokter mata segera jika saluran air mata si Kecil tidak kunjung terbuka dengan sendirinya atau jika ada infeksi di matanya. Dokter mata akan memeriksa mata Anda untuk menemukan masalah tambahan dan, jika diperlukan, dapat mengobati penyumbatan dengan operasi.

 

  • Flu
    Anda mungkin tidak menyadari fakta bahwa flu bayi juga dapat menyebabkan mata merah. Selain itu, sistem kekebalan tubuh bayi belum sempurna, yang membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit termasuk flu yang sering menular. Gejala flu pada anak hampir sama dengan orang dewasa, tetapi lebih parah pada anak di bawah usia dua tahun dan dengan kondisi kronis seperti jantung, paru-paru, atau masalah neurologis. Di sisi lain, perawatan medis biasanya tidak diperlukan untuk flu. Dokter terkadang meresepkan obat antivirus untuk anak-anak yang terkena flu. Obat ini bekerja paling baik jika diberikan kepada si Kecil dalam dua hari pertama dia terkena flu. Ini dapat membuat gejala flu menjadi lebih ringan dan mempersingkat penyakit dalam beberapa hari.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-2024-04-03T132612.293.png
03/Apr/2024

Antara lensa kontak (softlens) dan kacamata, mana yang Anda pilih? Mungkin ada beberapa orang yang suka menggunakan softlens karena alasan penampilan. Namun, penggunaan softlens yang salah dapat menyebabkan kerusakan atau penyakit pada mata.

Mata yang rusak karena softlens dapat merugikan Anda. Menurut Food and Drug Administration, kondisi ini dapat berkembang secara cepat dan dapat menjadi sangat serius, bahkan dapat menyebabkan kebutaan dalam beberapa kasus. Oleh karena itu, pastikan untuk menggunakan dan merawat lensa kontak Anda dengan benar, apapun jenisnya.

 

Penyakit yang Berisiko Menyerang Mata Karena Softlens

  • Keratitis
    Ketika lensa kontak digunakan, kornea dapat mengalami kerusakan yang disebut keratitis. Salah satu bahaya yang paling umum dari pemakaian softlens adalah ini. paparan kuman dapat menyebabkan penyakit ini. Hal-hal di bawah ini dapat menyebabkan paparan kuman.
    Pakaian softlens saat mandi dapat memungkinkan lensa kontak terkena air.

    • Tidak mengganti lensa kontak setiap kali Anda menggunakannya.
    • Tidur dengan softlens.
    • Tidak menjaga lensa atau wadahnya tetap bersih; ini mencakup menggunakan larutan pembersih lensa kontak yang sudah dipakai.
    • Di bawah lensa terdapat jamur, bakteri, atau parasit.
    • Virus herpes simpleks.

Keratitis, apa pun penyebab infeksinya, seringkali menimbulkan berbagai gejala, seperti yang disebutkan di bawah ini.

    • Jika Anda menggunakan softlens, Anda mungkin mengalami iritasi atau mata merah.
    • Rasa sakit di dalam atau di sekitar mata
    • Mata sangat peka terhadap cahaya.
    • Tiba-tiba, pandangan menjadi buram.
    • Mata berair tanpa alasan.

Dalam kasus yang parah, kerusakan kornea mata yang disebabkan oleh penggunaan softlens ini dapat menetap sehingga memerlukan transplantasi kornea. Hindari air, yang dapat merusak softlens, untuk mencegah infeksi akibat pakai lensa kontak. Pastikan juga lensa tetap bersih dan diganti secara teratur.

  • Konjungtivitis
    Penggunaan lensa kontak yang tidak tepat juga dapat menyebabkan konjungtivitis atau peradangan pada konjungtiva (selaput transparan yang melapisi kelopak dan bola mata). Infeksi virus atau bakteri sering menyebabkan peradangan ini. Namun, reaksi alergi dan iritasi yang disebabkan oleh penggunaan softlens juga dapat menjadi penyebabnya.
    Konjungtivitis, yang mirip dengan keratitis, dapat menyebabkan mata merah, sakit, gatal, dan bengkak. Selain itu, mata mungkin buram dan lebih sensitif terhadap cahaya.
  • Sindrom mata kering
    Ketika Anda menggunakan lensa kontak, Anda dapat mengalami kering mata karena kurangnya oksigen yang masuk ke mata Anda. Jika Anda sebelumnya memiliki masalah mata kering, kondisi Anda mungkin menjadi lebih parah. Mata Anda mungkin merah, gatal, dan tersengat.
    Oleh karena itu, lepaskan lensa Anda segera jika Anda mengalami gejala mata kering saat menggunakan softlens. Jika Anda juga memiliki riwayat penyakit mata kering sebelumnya, Anda juga harus mendapatkan perawatan dari dokter sebelum menggunakan softlens.
  • Reaksi alergi
    Apakah Anda alergi terhadap lensa kontak? Ya, beberapa orang memang memiliki alergi terhadap bahan dari lensa kontak atau larutan yang digunakan pada softlens ini. Bagi mereka yang menderita kondisi ini, menggunakan softlens dapat menyebabkan mata merah, gatal, berair, dan sensasi terbakar. Anda dapat mengatasinya dengan menggunakan obat tetes mata untuk alergi.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-2024-04-02T112439.870.png
02/Apr/2024

Papillary edema adalah kondisi di mana saraf di sekitar bola mata Anda bengkak. Namun, alasan apa yang mendasari pembengkakan saraf mata pada seseorang? Apakah bengkak saraf mata menyebabkan kebutaan? Papilledema adalah kondisi medis di mana saraf optik membengkak di area optic disc, tempat saraf optik masuk ke dalam bagian belakang bola mata. Saraf optik yang melalui area optic disc terdiri dari kumpulan serat saraf yang membawa informasi visual ke otak dan retina mata. Penyakit mata ini menyebabkan pembengkakan area optic disc yang berisi saraf-saraf optik ini. Oleh karena itu, papilledema dianggap sebagai kondisi medis yang serius dan harus ditangani oleh dokter.

Pembengkakan Saraf Mata yang Bisa Menyebabkan Kebutaan

Gejala Papilledema yang Muncul

Symptom awal papilledema termasuk:

  • pandangannya menjadi kabur,
  • penglihatan dual,
  • Mata seperti melihat kilatan cahaya, dan penglihatan hilang seketika.

Jika tekanan otak terus berlanjut, gejala-gejala di atas mungkin menjadi lebih intens dan berlangsung lebih lama. Dalam beberapa kasus, tanda-tanda bahkan menjadi semakin parah dan tidak hilang.

Selain itu, gejala yang mungkin terjadi adalah:

  • mual serta muntah,
  • sakit kepala, serta Seolah-olah dia mendengar suara yang berbeda di telinga.

 

Penyebab Papilledema

Peningkatan tekanan di sekitar otak menyebabkan pembengkakan di area optic disc. Tekanan ini dapat disebabkan oleh peningkatan cairan serebrospinal (CSF) atau disingkatnya. CSF pada dasarnya mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang dan berfungsi untuk melindungi mereka dari kerusakan.

Namun, CSF yang lebih baik dapat memenuhi area di sekitar disk optik, yang menyebabkan saraf-saraf di area ini tertekan dan membengkak. Pembengkakan otak juga dapat menyebabkan tekanan, seperti:

  • cedera kepala,
  • tidak memiliki hemoglobin atau sel darah merah yang cukup,
  • hidrosel,
  • perdarahan di otak,
  • peradangan di dalam otak yang dikenal sebagai ensefalitis,
  • menengitis,
  • hipertensi,
  • adanya nanah sebagai hasil dari abses otak, dan
  • tumor pada otak.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-2024-04-01T092030.393.png
01/Apr/2024

Dua jenis kelainan refraksi mata yang paling sering terjadi adalah mata minus dan mata silinder. Meskipun keduanya membuat pandangan kabur, ada perbedaan antara keduanya.

 

Perbedaan Mata Minus dan Silinder

Untuk memungkinkan mata untuk melihat objek dengan jelas, cahaya yang ditangkap oleh kornea dan lensa (bagian depan mata) dibiaskan ke retina, yaitu jaringan peka cahaya di belakang mata. Namun, baik miopi maupun astigmatisme memiliki penyebab, gejala, dan pengobatan yang berbeda. Berikut perbedaan dari mata minus dan silinder:

  • Faktor yang menyebabkan pandangan menjadi kabur
    Penyebab mata minus dan mata silinder adalah kelainan refraksi (pembiasan cahaya), yang menyebabkan keduanya menunjukkan gejala kabur. Penyebab mata minus adalah bola mata yang memendek, yang membuat kornea terlalu melengkung, sehingga cahaya yang masuk tidak difokuskan pada retina. Cahaya yang diteruskan justru jatuh jauh di depan retina daripada tepat pada retina. Akibatnya, saat melihat objek dari jarak yang jauh, pandangan mata menjadi kabur dan sulit terfokus. Pada mata silinder, ini terjadi karena bentuk kelengkungan kornea atau lensa yang berbeda, yang membuat cahaya tidak dapat dibiaskan tepat pada retina. Akibatnya, objek tidak dapat dilihat baik dari jarak dekat maupun jauh.
  • Perbedaan ciri antara mata silinder dan mata minus
    Orang dengan mata silinder tidak hanya merasakan objek yang dilihat berbayang, tetapi mereka juga merasakan pandangan yang kabur dan pusing ketika mereka tidak dapat melihat objek dari jarak jauh dengan jelas. Salah satu gejala umum mata silinder adalah garis lurus menjadi miring. Hal ini disebabkan oleh gangguan fokus yang dialami, yang mengganggu kemampuan mata untuk melihat ketegasan dan bentuk objek. Mata silinder memiliki gejala baik saat melihat objek dekat maupun jauh, berbeda dengan mata minus yang gejalanya hanya muncul saat melihat objek dari jarak jauh.
  • Faktor-faktor yang meningkatkan kemungkinan gangguan focus
    Peneliti menemukan bahwa miopi dan astigmatisme sama-sama dapat disebabkan oleh gen. Namun, ada beberapa variabel risiko tambahan yang meningkatkan kemungkinan Anda mengalami mata minus dan silinder. National Eye Institute menyatakan bahwa mata minus umumnya muncul pada anak-anak berusia 6–14 tahun. Hal ini terjadi saat bentuk mata berkembang, jadi kerusakan ini biasanya sudah ada pada orang dewasa dengan mata minus saat mereka masih kecil. Selain itu, kondisi kesehatan tertentu juga dapat menyebabkan mata minus, seperti komplikasi diabetes pada mata. Sementara itu, kondisi mata minus yang parah, efek dari operasi katarak, dan keratokonus, yang merupakan penipisan kornea, adalah faktor yang paling berpotensi menyebabkan mata silinder.
  • Lensa yang digunakan
    Perawatan miopi dan astigmatisme pasti berbeda. Lensa kontak dan lensa korektif harus cekung atau negatif jika Anda memiliki mata minus. Lensa cekung memungkinkan cahaya terfokus dan jatuh tepat di retina karena mereka memperkecil kelengkungan kornea yang terlalu besar. Kacamata berlensa silinder, di sisi lain, adalah metode untuk mengatasi mata silinder. Kacamata dengan lensa silinder memiliki kemampuan untuk menggabungkan bayangan yang dihasilkan oleh kelainan pembiasan sehingga mata kembali dapat melihat objek dalam bentuk yang jelas.

 

Manakah yang Lebih Parah

Masalah refraktif atau gangguan penglihatan yang paling umum adalah miopi (mata minus) dan astigmatisme (mata silinder). Tidak dapat dikatakan mana yang lebih parah di antara keduanya, karena tingkat kelainan refraksi tersebut tergantung pada besarnya angka miopi atau silinder mata. Perbedaan antara mata minus dan silinder meliputi tingkat gangguan penglihatan yang terjadi pada masing-masing kondisi.

Kacamata atau kotak lensa dapat digunakan untuk mengatasi mata minus, tetapi kondisi dapat bertambah sampai penderita berusia 18–20 tahun. Hal ini dapat disebabkan oleh penderita yang tidak menjaga kesehatan matanya. Misalnya, jika seseorang terlalu lama menggunakan perangkat elektronik atau komputer tanpa mengistirahatkan matanya, kerusakan mata silinder biasanya tidak berkembang, terutama jika penderitanya telah menggunakan lensa koreksi yang tepat.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia




Our Vision


No person with a blinding condition, eye disease, or visual impairment should be without hope, understanding, and treatment.


Contact Us


Hubungi Kami

(031) 8495502, (031) 8433050
082143717979 ( WA only)


Kunjungi Kami

Jalan Raya Jemursari No. 108,
Surabaya, Indonesia


Email Kami

admin@surabayaeyeclinic.id



Lokasi Kami



Media Sosial


Instagram


facebook


Twitter


Youtube




CopyRight, 2024 | Managed by Markbro




WeCreativez WhatsApp Support
Tim CS Kami Siap Membantu Anda. Silahkan Tanya Kami!