Dapatkan Informasi Mengenai kesehatan Mata dan Informasi Lainnya

Info Untuk Anda

Semoga Informasi ini bermanfaat untuk mengetahui lebih jauh seputar edukasi tentang kesehatan mata kita.

Category filter:Allkesehatan mataPengumumanProduct KnowledgeUncategorizedVideo Edukasi
No more posts
artikel-2025-01-28T101117.223.png
28/Jan/2025

Menonjolnya bola mata, juga dikenal sebagai proptosis, adalah gejala yang sulit untuk diidentifikasi, terutama jika penonjolan terjadi secara bertahap pada kedua bola mata. Namun, gejala menonjolnya bola mata dapat merupakan indikasi dari masalah kesehatan tertentu pada tubuh Anda. Penjelasan lengkap dapat ditemukan di bawah ini.

 

Apa itu proptosis?

Salah satu kondisi yang menyebabkan mata menonjol dari soket (tempat bola mata bersandar) adalah proptosis (exophthalmos), juga dikenal sebagai mata menonjol. Penyakit Graves, yang menyebabkan kelenjar tiroid terlalu aktif, paling sering menyebabkan mata menonjol atau proptosis.

Jika menonjol dari mata Anda lebih dari 2 mm atau lebih besar, mata Anda dianggap mengalami proptosis, menurut jurnal yang diterbitkan di National Library of Medicine Amerika Serikat. Sarfa yang mengirimkan sinyak antara mata dan otak tertekan, yang berpotensi mengakibatkan kerusakan permanen pada penglihatan Anda jika tidak ditangani dengan segera.

 

Apa saja gejala proptosis?

Berikut ini adalah gejala yang mungkin muncul jika Anda menderita proptosis (mata menonjol) :

  • Sakit mata
  • Mata kering
  • Iritasi
  • Sensitif terhadap cahaya
  • Mata berair
  • Penglihatan yang kabur atau ganda
  • Kesulitan untuk menggerakkan mata

Anda mungkin tidak dapat menutup mata dengan benar jika Anda menderita proptosis yang parah. Ini dapat menyebabkan kornea (jaringan transparan yang menutupi bagian mata) mengering, yang dapat menyebabkan infeksi atau bisul. Jika tidak ditangani segera, hal ini dapat membahayakan penglihatan Anda.

Jika Anda melihat salah satu atau kedua mata Anda menonjol, atau jika Anda mengalami gejala yang disebutkan di atas, segera hubungi dokter Anda. Anda dapat mengatasi kondisi tersebut dengan mendapatkan pengobatan segera.

 

Apa saja penyebab proptosis?

Orang yang memiliki kondisi mata menonjol atau proptosis sering mengeluh tentang mata yang terlihat melotot atau raut wajah yang terlihat marah. Meskipun demikian, perubahan wajah hanyalah sebagian kecil dari masalah yang ada.

Penonjolan bola mata ini mungkin merupakan masalah kesehatan yang lebih serius daripada hanya masalah ekspresi wajah. Salah satu bahaya yang harus Anda perhatikan adalah kehilangan penglihatan. Untuk mengetahui pengobatan yang tepat, Anda harus mengetahui sumbernya terlebih dahulu. Berikut adalah empat alasan yang harus diperhatikan.

Penyakit Graves

Penyakit Graves adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar tiroid, yang menyebabkan menonjolnya mata. Sistem kekebalan menyerang daerah lemak dan otot di belakang bola mata, serta kelenjar tiroid, menyebabkan proptosis di mata, yang dikenal sebagai exophthalmos atau ekssoftalmus. Akibatnya, kedua jaringan membengkak, yang membuat mata menonjol. Umumnya, kedua bola mata menonjol secara bersamaan disertai dengan tanda-tanda lainnya, seperti:

  • Mata merah
  • Kesulitan untuk menutup kedua kelopak mata secara penuh
  • Penglihatan ganda
  • Pada kondisi yang berat, penglihatan menjadi lebih buruk

Tumor ganas atau jinak

Jenis tumor yang berbeda dapat menyebabkan bola mata menonjol. Seringkali, salah satu mata menonjol secara bertahap. Beberapa jenis tumor tersebut adalah :

Angioma, yang merupakan tumor jinak yang berasal dari jaringan pembuluh darah. Untuk mengetahui seberapa besar tumor, pemeriksaan tambahan seperti USG atau CT-Scan diperlukan.

Leukemia akut yang merupakan jenis mieloid. Ini adalah jenis kanker darah yang dapat menyebabkan penonjolan pada salah satu atau kedua bola mata karena sel kanker, perdarahan di belakang bola mata, atau hambatan aliran vena. Kondisi ini diobati dengan mengobati leukemia melalui kemoterapi, yang menyebabkan mata menonjol. Penyakit retinoblastoma. Gejala awal kanker mata pada anak-anak adalah warna putih di daerah hitam mata (pupil). Tanda yang muncul belakangan dan biasanya mengalami kesembuhan disebut proptosis bola mata.

Selulitis orbita

Peradangan yang terjadi pada bola mata dan organ-organ di sekitar mata dikenal sebagai ulkus orbita, yang sering disebabkan oleh infeksi bakteri. Kemerahan pada kelopak mata, gangguan penglihatan yang cukup signifikan, dan rasa nyeri hebat biasanya merupakan gejala tambahan selain mata yang menonjol.

Benturan pada mata

Jika Anda menerima pukulan atau hantaman benda tumpul pada area mata Anda, Anda dapat mengalami pembengkakan pada otot-otot bola mata, perdarahan di belakang bola mata, atau patah tulang-tulang penyangga bola mata, yang pada gilirannya dapat menyebabkan bola mata menonjol. Anda pasti harus berkonsultasi dengan dokter mata untuk mengetahui penyebab pastinya. Ini tidak perlu menunggu sampai kondisi menjadi parah atau bahkan muncul proptosis mata pemeriksaan rutin juga dapat membantu Anda mengantisipasi potensi masalah.

 

Apa saja pilihan pengobatan untuk mengatasi proptosis?

Banyak gejala penyakit mata tiroid, juga dikenal sebagai penyakit Graves, cenderung menjadi lebih baik seiring berjalannya waktu. Namun, jika tidak dioperasi, mata Anda mungkin tetap menonjol. Proptosis yang tidak ditangani dapat menyebabkan masalah penglihatan jangka panjang, seperti penglihatan ganda.

Namun, jika kondisi didiagnosis dan ditangani dengan cepat, Anda cenderung tidak akan kehilangan penglihatan permanen. Jika penyebab proptosis adalah penyakit mata tiroid, pengobatan di bawah ini mungkin dapat membantu:

  • Obat untuk meningkatkan tingkat hormon tiroid dalam darah; pengobatan ini tidak selalu dapat memperbaiki masalah mata Anda, tetapi bisa mencegahnya berkembang.
  • Suntikan steroid ke pembuluh darah untuk mengurangi peradangan yang terkait dengan proptosis.
  • Pembedahan korektif yang dilakukan untuk memperbaiki penampilan mata setelah peradangan terkendali.

 

Kesimpulan

Proptosis, juga dikenal sebagai mata menonjol, adalah kondisi yang dapat menandakan masalah kesehatan serius seperti penyakit Graves, tumor, selulitis orbita, atau cedera mata. Gejala seperti nyeri, mata kering, iritasi, dan penglihatan kabur memerlukan tindakan medis segera untuk mencegah kerusakan permanen seperti kehilangan penglihatan.

Penanganan proptosis bergantung pada penyebabnya, dan dapat mencakup pengobatan hormon untuk penyakit Graves, suntikan steroid untuk mengurangi peradangan, atau pembedahan korektif untuk memperbaiki penampilan mata. Untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat, penting untuk mengidentifikasi tanda-tanda proptosis sejak dini dan segera berkonsultasi dengan dokter mata.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-2025-01-28T095540.578.png
28/Jan/2025

Apa itu operasi glaukoma?

Seperti namanya, operasi glaukoma adalah prosedur bedah yang dilakukan untuk mengobati glaukoma. Operasi glaukoma adalah bagian penting dari pengobatan glaukoma, yang merupakan kerusakan saraf optik yang disebabkan oleh tekanan tinggi pada bola mata. Tindakan operasi ini dapat mengurangi kemungkinan kerusakan mata yang lebih parah.

Glaukoma dapat fatal dan menyebabkan kebutaan permanen jika tidak ditangani dengan tepat. Operasi ini dilakukan dengan tujuan menurunkan tekanan yang terletak pada bola mata dan mengurangi rasa sakit yang disebabkan oleh cairan berlebih yang tertekan di mata.

 

Apa saja jenis operasi glaukoma yang ada?

Untuk menangani glaukoma, dua metode umum adalah trabekulektomi dan laser. Dokter biasanya menggunakan laser pertama. Jika pengurangan tekanan bola mata Anda tidak berhasil, Anda mungkin perlu menjalani trabekulektomi, yang merupakan salah satu dari empat jenis operasi laser yang biasanya dilakukan. Tingkat dan jenis glaukoma yang diderita menentukan jenis laser yang akan Anda gunakan.

Berikut adalah beberapa jenis operasi laser yang digunakan dalam pengobatan glaukoma:

Argon laser trabeculoplasty (ALT)

Operasi laser ALT dimaksudkan untuk pasien yang menderita glaukoma sudut terbuka primer.
Karena jenis laser ini akan membuka sumbatan pada saluran cairan mata, sistem pembuangan cairan mata akan bekerja lebih baik. Dokter mungkin akan menyelesaikan setengah dari sumbatan tersebut setelah memeriksa kondisi mata Anda, dan kemudian melanjutkan dengan bagian berikutnya pada waktu yang berbeda. Sebuah artikel dari Indian Journal of Ophthalmology menyatakan bahwa prosedur ALT meningkatkan kondisi sekitar 75% pasien glaukoma.

Selective laser trabeculoplasty (SLT)

Seperti metode laser ALT, SLT menggunakan laser berkekuatan rendah dan hanya menargetkan sel-sel mata yang memiliki tekanan tinggi. Dokter akan merekomendasikan SLT jika laser ALT tidak bekerja dengan baik pada pasien.

Laser peripheral iridotomy (LPI)

Glaukoma sudut tertutup, suatu kondisi di mana sudut pembuangan cairan di antara kornea dan iris mata tertutup sepenuhnya, adalah pasien yang biasanya menjalani metode LPI. Dengan menggunakan laser, dokter akan membuat lubang kecil di iris mata untuk memungkinkan cairan mata keluar dengan lancar melalui saluran drainase.

Laser cyclophotocoagulation

Apabila kondisi mata pasien sudah tidak menunjukkan perkembangan setelah menggunakan jenis laser di atas, tindakan laser cyclophotocoagulation dilakukan.
Untuk mengurangi tekanan di dalam mata, laser akan ditujukan langsung ke dalamnya. Dokter Anda akan menyarankan trabekulektomi atau insisi mata jika keempat jenis laser di atas tidak memberikan hasil yang signifikan.

Trabekulektomi dilakukan dengan membuat sayatan kecil pada sklera, bagian putih bola mata. Sayatan ini berfungsi sebagai jalan keluar cairan dari bola mata. Keberhasilan trabekulektomi berkisar antara 70 dan 90%.

 

Kapan saya perlu menjalani operasi ini?

Penting untuk diketahui bahwa operasi biasanya bukan pilihan pengobatan pertama untuk glaukoma.
Dokter hanya merekomendasikan prosedur ini kepada pasien yang mengalami efek samping glaukoma yang disebabkan oleh penggunaan obat tetes mata, seperti hipertensi atau detak jantung tidak beraturan.

Prosedur ini juga disarankan kepada pasien yang telah mengalami efek samping lain dari penggunaan obat tetes mata, seperti menurunkan tekanan pada bola mata mereka setelah pengobatan dengan obat tetes mata. Selain itu, dalam beberapa kasus, operasi mungkin perlu dilakukan sesegera mungkin jika tekanan bola mata pasien sudah tidak terkendali, meskipun obat-obatan telah diberikan, dan mengancam penglihatannya.

Proses Operasi Glaukoma

Apa yang harus saya lakukan sebelum operasi?

Jika Anda ingin tahu tentang risiko dan keuntungan dari operasi yang akan Anda jalani, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda sebelum operasi. Dokter juga akan bertanya tentang obat-obatan yang Anda konsumsi saat ini, alergi Anda, atau masalah kesehatan lainnya yang mungkin Anda miliki sebelum operasi. Sangat penting bagi Anda untuk mengikuti instruksi dokter tentang apa yang harus Anda makan atau minum sebelum operasi.

Bagaimana proses operasi glaukoma?

Berikut adalah langkah-langkah yang akan Anda jalani selama proses operasi glaukoma.

  • Dokter akan memberikan obat bius lokal atau anestesi pada bola mata dan daerah sekitarnya. Ini bertujuan agar Anda tidak merasakan sakit selama operasi.
  • Dokter akan menggunakan mikroskop yang dilengkapi dengan lampu celah untuk melihat lebih jelas struktur bola mata selama operasi.
  • Operasi biasanya berlangsung selama 45 hingga 75 menit, tergantung pada jenis operasi. Kadang-kadang, Anda mungkin tetap merasakan sentuhan bola mata pada mata Anda meskipun tidak ada rasa sakit. Beri tahu dokter Anda jika Anda merasa tidak nyaman.

Apa yang harus saya lakukan setelah operasi?

Setelah operasi, Anda biasanya diizinkan pulang beberapa jam kemudian. Setelah operasi, Anda mungkin perlu mengunjungi dokter bedah Anda selama beberapa minggu untuk melihat hasil operasi, melakukan pemeriksaan tambahan, dan melakukan perubahan.

Usia, kondisi kesehatan pasien, jenis glaukoma, dan aktivitas yang dilakukan biasanya akan memengaruhi waktu pemulihan pascaoperasi. Keesokan harinya, Anda dapat kembali beraktivitas seperti biasa dengan metode laser. Untuk saat ini, setelah operasi trabekulektomi, Anda perlu mengambil waktu istirahat selama satu hingga dua minggu.

Beberapa hal lain yang juga perlu Anda perhatikan setelah menjalani operasi glaukoma antara lain sebagai berikut.

  • Selama empat minggu ke depan, jangan menyetir, membaca, membungkuk, atau mengangkat beban berat.
  • Anda mungkin merasa berair, sedikit nyeri, buram, atau merah di mata Anda setelah operasi.
  • Jika efek ini menjadi terlalu mengganggu, konsultasikan ke dokter.

 

Efek Samping dan Komplikasi

Apa efek samping dan komplikasi operasi glaukoma yang bisa terjadi?

Setelah menjalani operasi glaukoma, efek samping dan komplikasi yang cukup umum adalah munculnya katarak. Selain itu, ada kemungkinan munculnya bleb, benjolan kecil yang terbentuk akibat sayatan atau lubang yang ada di tempat operasi.

Komplikasi lainnya yang dapat terjadi setelah operasi adalah sebagai berikut:

  • Pandangan yang kabur
  • Perdarahan pada mata
  • Kehilangan penglihatan yang tiba-tiba dan permanen
  • Infeksi mata
  • Tekanan pada mata yang masih tinggi atau justru terlalu rendah

Komplikasi jangka panjang setelah trabekulektomi meliputi:

  • Katarak yang lebih parah daripada sebelum operasi.
  • Perubahan saraf di belakang mata yang terkait dengan glaucoma.
  • Mata sayu, yang merupakan sedikit penurunan kelopak mata.

 

Kesimpulan

Operasi glaukoma adalah prosedur penting yang dilakukan untuk mengurangi tekanan intraokular dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada saraf optik akibat glaukoma. Prosedur ini biasanya dilakukan jika pengobatan dengan obat tetes mata tidak memberikan hasil yang memuaskan atau jika pasien mengalami efek samping dari obat tetes mata.

Jenis operasi yang dilakukan, seperti trabekuloplasti laser atau trabekulektomi, tergantung pada tingkat glaukoma dan bagaimana pasien telah menerima pengobatan sebelumnya. Operasi ini meningkatkan drainase cairan mata untuk mengurangi tekanan mata.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-2025-01-18T104921.924.png
18/Jan/2025

Kacamata memiliki berbagai tujuan, mulai dari meningkatkan penampilan Anda hingga memperbaiki penglihatan Anda. Sebagian besar orang biasanya menggunakan kacamata untuk meningkatkan kemampuan melihatnya, misalnya mereka yang memiliki mata minus. Namun, tidak jarang mereka memilih minus yang tidak tepat sehingga penglihatannya tidak membaik. Apa efek lain yang disebabkan oleh penggunaan kacamata minus yang tidak sesuai?

 

Faktor-faktor yang Menyebabkan Kacamata Minus Tidak Sesuai

Anda mungkin melihat perbedaan yang sangat jelas antara memakai kacamata minus dan sebelumnya. Namun, ada kemungkinan bahwa kacamata tidak membantu memperbaiki penglihatan Anda atau bahwa Anda menjadi lebih tidak nyaman seiring berjalannya waktu dengan mengenakannya.

Hati-hati, kacamata yang Anda gunakan mungkin tidak cocok dengan minus mata Anda. Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa penglihatan Anda tetap buruk meskipun Anda memakai kacamata:

Kacamata resep yang salah

Resep kacamata minus yang salah biasanya menyebabkan pemakai memakai kacamata minus yang tidak sesuai. Tidak menutup kemungkinan bahwa kesalahan akan terjadi selama pemeriksaan mata. Hasil resep kacamata akhirnya tidak cocok dengan kondisi mata Anda yang sebenarnya.

Jumlah minus mata Anda meningkat

Bertambahnya minus mata adalah kemungkinan lain yang menyebabkan penglihatan Anda memburuk setelah menggunakan kacamata. Menurut situs web Cleveland Clinic, kemungkinan minus mata seseorang dapat meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Akibatnya, sangat penting bagi setiap individu yang mengalami gangguan mata minus untuk menjalani pemeriksaan mata tahunan yang rutin. Ini untuk membantu Anda menentukan apakah lensa kacamata Anda perlu diganti atau tidak.

 

Akibat dari Memakai Kacamata Minus yang Salah

Saat mengenakan kacamata minus yang tidak sesuai, beberapa orang mungkin merasa biasa saja. Namun, ada beberapa orang yang mengeluhkan bahwa kacamata minus membuat mereka merasa tidak nyaman dan sakit mata. Ini benar karena memakai kacamata minus yang salah dapat menyebabkan masalah penglihatan.

Beberapa gejala ketidaksesuaian lensa kacamata adalah:

  • glaukoma,
  • katarak, dan
  • makulopati miopia (kerusakan di retina bagian tengah).

Oleh karena itu, sangat penting untuk memakai kacamata dengan lensa minus yang sesuai dengan mata Anda. Jika Anda mulai merasakan ketidaknyamanan selama memakai kacamata minus, Anda harus segera periksa ke dokter untuk mencegah hal ini terjadi. Anda juga harus rutin melihat dokter mata, setidaknya sekali setahun, karena dokter dapat menentukan apakah Anda membutuhkan resep kacamata baru.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-2025-01-16T142207.830.png
16/Jan/2025

Lensa kontak dapat membantu orang yang memiliki mata minus mengatasi penglihatan yang kabur. Namun, lensa kontak dapat melukai mata jika tidak digunakan dengan benar. Menurut CDC, setidaknya 1 dari 5 infeksi mata menyebabkan masalah serius. Salah satunya adalah pemakaian lensa kontak yang terlalu lama. Berapa lama waktu yang tepat untuk menggunakan lensa kontak setiap hari?

 

Jangan Menggunakan Lensa Kontak Lebih dari Satu Hari

Apakah Anda sering menggunakan lensa kontak, atau softlens? Jika Anda menjawab ya, ingatlah berapa banyak waktu yang Anda habiskan untuk menggunakan lensa kontak setiap hari. Meskipun lensa kontak menjadi tidak nyaman, kebanyakan orang tetap menggunakannya. Dalam berbagai situasi, banyak orang lupa melepasnya hingga terbawa tidur di malam hari. Disarankan untuk menggunakan lensa kontak selama 10-12 jam setiap hari.

Jika Anda tidak melepasnya hingga 12 jam, Anda akan mengalami masalah pada mata seperti rasa tidak nyaman, mata kering, mata merah, dan kemungkinan infeksi meningkat. Segera copot lensa kontak jika Anda tidak nyaman menggunakannya.

Bisa membahayakan kornea mata jika Anda menggunakan lensa kontak lebih dari batas waktu yang disarankan. Lensa kontak tidak dimaksudkan untuk dilepas selama waktu yang lama; bahkan sebaiknya tidak dilepas selama tidur. Ini karena penggunaan lensa kontak dapat menghambat oksigen yang masuk ke mata, sementara kornea membutuhkan oksigen.

Di dalam mata, pembuluh darah baru dibentuk untuk membawa lebih banyak oksigen ketika jumlah oksigen yang diperlukan tidak mencukupi. Bisa menyebabkan masalah penglihatan karena pembuluh darah ini tidak normal. Oleh karena itu, sangat penting untuk membatasi berapa lama Anda menggunakan lensa kontak setiap hari.

 

Apa yang Terjadi Jika Lensa Kontak Digunakan Terlalu Lama

Jika Anda lupa atau malas melepas lensa kontak setiap hari, Anda dapat menghadapi masalah seperti:

  • sakit pada mata,
  • penglihatan yang tidak jelas,
  • mata menjadi berwarna merah,
  • mata menjadi kering,
  • pertumbuhan pembuluh darah di sekitar mata, dan
  • pembesar kornea.

 

Apa yang Harus Dilakukan Jika Ini Terjadi?

Terlalu lama menggunakan lensa kontak dapat menyebabkan masalah mata. Jika demikian, sebaiknya berhenti menggunakannya sampai mata Anda benar-benar pulih. Selanjutnya, periksakan diri ke dokter untuk memastikan sumber pasti dari masalah mata Anda. Dengan demikian, dokter akan memberikan perawatan yang tepat untuk kondisi mata pasien.

Terakhir, setelah mata Anda pulih dan dokter memberikan izin untuk menggunakan lensa kontak, Sangat penting untuk mengingat aturan pakai lensa kontak dan waktu maksimal yang dapat digunakan. Jangan malas untuk melepasnya jika terasa tidak nyaman; jangan lupa untuk tidak menggunakannya saat tidur terlalu lama.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-2025-01-08T141447.956.png
08/Jan/2025

Apa yang Dimaksud dengan Retinitis Pigmentosa?

Istilah “retinitis pigmentosa” mengacu pada kumpulan penyakit yang menyerang retina. Lapisan dalam mata yang disebut retina bertugas menangkap cahaya dan mengubahnya menjadi sinyal yang ditransmisikan ke otak, yang memungkinkan mata untuk melihat objek. Sel batang dan sel kerucut, atau konus, adalah dua sel fotoreseptor di dalam retina yang berfungsi untuk menangkap cahaya yang memungkinkan mata untuk melihat. Sel kerucut menangkap cahaya agar dapat melihat dalam keadaan terang, sementara sel batang membantu melihat dalam keadaan gelap. Retinitis pigmentosa merusak sel fotoreseptor, terutama sel batang retina. Akibatnya, penyakit ini akan secara bertahap mengurangi kemampuan melihat, akhirnya menyebabkan kebutaan.

 

Seberapa Umum Retinitis Pigmentosa ini?

Kelainan penglihatan yang tergolong langka disebut retinitis pigmentosa. Situs web National Organization for Rare Disorders melaporkan bahwa 1 dari 3000 atau 4000 orang di seluruh dunia mengalami gangguan ini. Ini menunjukkan bahwa gangguan retina ini didiagnosis pada sekitar 1,77 hingga 2,35 juta orang di seluruh dunia. Untuk informasi lebih lanjut, konsultasikan dengan dokter Anda. Anda dapat mengurangi kemungkinan terkena penyakit ini dengan mengurangi faktor risiko.

 

Apa Saja Gejala Retinitis Pigmentosa?

Penyakit ini mungkin memiliki tanda-tanda dan gejala yang berbeda untuk setiap pasien. Gejala awal retinitis pigmentosa biasanya muncul di antara usia sepuluh hingga tiga puluh tahun, tergantung pada jenis penyakit yang diderita. Beberapa orang bahkan mungkin baru mengalami gejala setelah dewasa. Selain itu, gejala penyakit ini biasanya akan bervariasi. Ada orang yang gejalanya meningkat secara bertahap, tetapi ada juga orang yang gejalanya meningkat dalam waktu yang cukup singkat.

Berikut adalah beberapa gejala retinitis pigmentosa yang umum:

Penyempitan lapang pandang, juga dikenal sebagai visi tunnel

Penyempitan lapang pandang, juga dikenal sebagai tunnel vision, adalah salah satu gejala utama gangguan ini. Pasien biasanya menggambarkan gejala ini sebagai melihat dari dalam terowongan atau sedotan sehingga hanya bagian tengah yang terlihat.

Tidak dapat melihat dalam kegelapan

Sulit untuk melihat dalam kondisi gelap adalah gejala lain yang banyak dilaporkan pada penderita retinitis pigmentosa. Setelah lima belas atau tiga puluh menit, penglihatan orang normal seharusnya dapat beradaptasi dalam kegelapan. Namun, retinitis pigmentosa hampir tidak dapat melihat saat gelap. Akibatnya, pasien sering tersandung atau mengalami kesulitan saat berjalan di dalam gelap atau saat menyetir di malam hari.

Mata sangat peka terhadap cahaya

Beberapa pasien retinitis pigmentosa juga mengeluhkan gejala yang disebut fotofobia, di mana mata mereka menjadi lebih sensitif terhadap cahaya. Selain itu, ada kasus lain di mana pasien melihat kilatan atau kedipan cahaya. Peristiwa ini disebut fotopsia dalam dunia medis.

 

Bagaimana Terjadinya Retinitis Pigmentosa?

Kelainan penglihatan yang disebabkan oleh kerusakan pada salah satu atau beberapa dari lima puluh gen dikenal sebagai retinitis pigmentosa. Tubuh menggunakan gen-gen ini untuk menghasilkan protein yang dibutuhkan sel fotoreseptor pada retina untuk berfungsi. Jika salah satu gen tersebut rusak, produksi protein sel fotoreseptor akan berkurang.

Akibatnya, sel fotoreseptor di retina pun tidak dapat berfungsi dengan baik, yang menyebabkan penglihatan terganggu. Retinitis pigmentosa adalah kondisi yang diturunkan dari orang tua ke anak karena hubungannya dengan mutasi genetik. Ini berarti bahwa jika gen yang bermasalah dimiliki oleh salah satu atau kedua orang tua, mereka mungkin mewarisi penyakit ini.

 

Tipe Retinitis Pigmentosa

Jenis retinitis pigmentosa yang telah diketahui berdasarkan penurunan mutasi genetiknya adalah sebagai berikut:

Autosomal resesif

Hanya kasus autosomal resesif yang melibatkan dua gen yang bermasalah. Dengan kata lain, retinitis pigmentosa berjenis ini mewarisi gen yang rusak dari ayah dan ibu mereka.

Autosomal dominan

Pada jenis autosomal dominan, satu gen dapat menyebabkan penyakit. Ini berarti gen yang bermutasi dapat diturunkan dari ayah atau ibu.

X-linked

Dalam kasus di mana penderita berhubungan dengan X, mereka mewarisi kromosom seksual yang bermasalah dari ayah atau ibu mereka. Pria memiliki sepasang kromosom XY, sedangkan wanita memiliki kromosom XX. Efeknya dapat berbeda tergantung pada jenis kelamin anak yang dilahirkannya. Anak laki-laki yang menerima kromosom seksual X akan mengembangkan retinitis pigmentosa. Namun, anak perempuan yang menerima kromosom X akan menjadi pembawa atau pembawa penyakit.

Selain jenis di atas, tidak menutup kemungkinan retinitis pigmentosa muncul tanpa warisan genetik. Faktor keturunan tidak berperan dalam 45–55% kasus penyakit ini. Penyebab kerusakan atau mutasi gen belum diketahui secara pasti, dan faktor risikonya juga belum diketahui. Sejauh ini, penyebab utama retinitis pigmentosa dianggap sebagai faktor genetik. Anda juga lebih rentan terkena penyakit ini jika ada dalam keluarga Anda.

 

Bagaimana Penyembuhan Kondisi ini?

Tidak ada pengobatan yang terbukti berhasil untuk mengobati retinitis pigmentosa. Pengobatan dengan antioksidan seperti vitamin A palmitat dosis tinggi dapat memperlambat perkembangan penyakit dan menjaga kesehatan mata selama beberapa waktu, menurut beberapa studi.

Namun, dosis tinggi vitamin A dapat menyebabkan masalah hati yang serius. Manfaat dari pengobatan harus dipertimbangkan dibandingkan dengan risiko yang terkait dengan hati. Dokter mungkin meresepkan obat tetes mata untuk mengurangi gejala seperti pembengkakan retina. Kacamata khusus juga dapat memaksimalkan penglihatan dengan melindungi retina dari cahaya ultraviolet.

 

Bagaimana Menghindari Retinitis Pigmentosa?

Sayangnya, belum ada satu obat yang benar-benar efektif untuk mencegah retinitis pigmentosa karena penyakit ini bersifat genetik. Namun, jika Anda telah terdiagnosis dengan penyakit ini dan ingin memiliki keturunan, Anda bisa melakukan beberapa hal untuk mengurangi kemungkinan melahirkan anak dengan penyakit ini.

Salah satunya adalah menjalani tes genetik. Tes ini dapat menunjukkan kemungkinan Anda dan pasangan Anda melahirkan anak dengan retinitis pigmentosa.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-2025-01-06T141626.951.png
06/Jan/2025

Pernahkah Anda mendengar frase “lensa sklera”? Jenis lensa kontak ini mungkin menarik bagi mereka yang mengalami masalah penglihatan. Apa sebenarnya lensa sklera dan bagaimana ia berbeda dengan lensa kontak lainnya? Ketahui jawabannya dengan meninggalkan komentar di bawah ini.

 

Apa Sebenarnya Lensa Sklera itu?

Sebenarnya, lensa kontak sklera, juga dikenal sebagai lensa kontak sklera, bukanlah hal baru; sebenarnya, jenis lensa kontak ini adalah yang pertama kali dibuat. Salah satu lensa kontak keras adalah lensa kontak skleral.

Karena ukurannya yang besar, lensa scleral sering ditinggalkan sehingga permukaan mata tidak mendapatkan cukup oksigen. Namun, lensa kontak sklera kembali populer seiring dengan kemajuan teknologi. Lensa kontak ini, yang juga dikenal sebagai lensa softscleral, dibuat untuk menutupi seluruh permukaan kornea (bagian bening di depan mata) dan sebagian dari sklera (bagian putih mata).

Dibandingkan dengan lensa kontak kornea, lensa kontak ini memiliki diameter yang lebih besar, berkisar dari 14,5 mm hingga 24 mm. Lensa sklera berbeda dari lensa kontak biasa karena mereka menempel langsung pada kornea dan membuat ruang di antara mereka yang terisi cairan. Ruang cairan ini melembabkan mata dan melindungi permukaan kornea.

 

Apa Saja Jenis Lensa Sklera?

Berikut ini adalah penjelasan tentang tiga kategori lensa sklera, yang dibagi berdasarkan ukuran dan lokasi kontak utama lensa dengan permukaan mata, yaitu:

  • Lensa korneo-skleral terletak di tempat kornea dan sklera bertemu.
  • Mini-scleral lenses adalah jenis contact lens scleral berukuran sedang yang terletak di bagian depan sklera dan memiliki bentuk melengkung ke atas kornea.
  • Full scleral lenses adalah jenis kontak lensa scleral terbesar yang memberikan lengkungan kornea yang paling besar.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, seiring kemajuan teknologi, bahan yang digunakan dalam lensa sklera kontemporer menjadi lebih mudah “bernapas”. Oleh karena itu, meskipun bahan lensa ini kaku dan menutupi kornea, masih ada oksigen di permukaan depan mata untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan saat menggunakan lensa ini.

 

Kapan Penggunaan Lensa Kontak Skleral Dilakukan?

Menurut Cleveland Clinic, untuk beberapa kondisi, dokter mata biasanya meresepkan contact lens sklera. Kondisinya antara lain:

  • Penyakit kornea, terutama kondisi ektasia kornea seperti kornea menonjol atau berbentuk kerucut dan pellucid marginal degeneration
  • kelainan refraksi, di mana cahaya yang masuk ke dalam mata tidak dapat difokuskan dengan jelas
  • Mata kering sangat parah
  • Jaringan parut atau kerusakan kornea yang disebabkan oleh cedera
  • Gangguan yang berdampak pada kelopak mata
  • Rabun jauh, atau miopia
  • Mata silender yang disebut astigmatisme
  • Presbiopia (kesulitan melihat jarak dekat saat lebih tua)

 

Apa Manfaat Kontak Lensa Sklera?

Contact lens scleral memiliki beberapa keunggulan yang tidak dimiliki lensa kontak lainnya, meskipun berukuran lebih besar.

Memiliki penglihatan yang lebih baik

Dalam kasus kelainan refraksi yang parah, lensa kontak lunak tidak dapat meningkatkan penglihatan.

Tidak mudah bergerak

Dipercaya bahwa kontak lensa sklera dapat membantu mengatasi masalah tersebut dengan lebih efektif karena lensa sklera terletak di bawah kelopak mata, membuatnya lebih stabil dan tetap di tempatnya bahkan saat mata bergerak.

Cakupan permukaannya lebih luas

Lensa kontak scleral memiliki cakupan permukaan yang lebih luas dibandingkan lensa kontak konvensional, memberikan perlindungan tambahan untuk mata, terutama untuk penyakit atau kondisi mata tertentu.

Menjaga permukaan mata bebas cairan

Untuk pasien dengan kondisi medis tertentu yang membutuhkan perlindungan tambahan untuk mencegah kekeringan kornea, ada celah kecil antara bagian dalam lensa scleral dan permukaan kornea yang dapat menahan cairan.

Menunda operasi

Untuk kondisi kornea yang tidak normal, seperti keratoconus, pembedahan sering kali menjadi pilihan terakhir. Namun, penggunaan lensa sklera dapat menjadi alternatif awal yang dapat memperbaiki penglihatan dan menunda kebutuhan akan prosedur pembedahan.

 

Kekurangan Lensa Kontak Sklera

Meskipun contact lens scleral memiliki beberapa manfaat, juga memiliki beberapa kekurangan, seperti berikut ini:

  • Dibandingkan dengan lensa kontak biasa, harga dianggap lebih mahal.
  • Membutuhkan waktu lebih lama untuk menjadi akrab dengannya, termasuk memasang dan melepasnya.
  • Jika lensa ini tidak dibersihkan dengan benar, dapat menyebabkan infeksi mata. Ini karena lensa ini dapat digunakan kembali.
  • Dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan ukuran yang tepat.

 

Perawatan Lensa Sklera yang Baik

Kontak lensa ini dapat bertahan selama satu hingga dua tahun, tetapi beberapa jenis mungkin lebih lama. Nanti, dokter akan memberi tahu Anda tentang perawatan yang tepat dan perkiraan masa pakai lensa. Untuk mempertahankan kualitas lensa ini, berikut beberapa cara yang dapat Anda lakukan:

  • Pastikan Anda memahami cara yang benar untuk memasang dan melepas lensa.
  • Untuk menjaga kesehatan mata, bersihkan dan disinfeksi lensa sklera setiap hari.
  • Pastikan tangan Anda bersih saat memasang dan melepas lensa.
  • Bersihkan wadah lensa menggunakan larutan yang dibuat khusus untuk kontak lens sklera.
  • Saat lensa tidak digunakan, simpan di dalam wadah yang telah dibersihkan dengan cairan khusus.
  • Secara teratur, konsultasikan dengan dokter untuk memantau kondisi mata Anda.

Pada dasarnya, menjaga lensa ini dengan baik dapat membuatnya lebih nyaman untuk Anda gunakan. Selain itu, Anda akan terhindar dari penyakit mata seperti infeksi mata. Jangan ragu untuk bertanya lebih lanjut tentang perawatan lensa sklera.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-2025-01-04T123158.270.png
04/Jan/2025

Saat ini, penggunaan handphone (HP) dan gawai lainnya telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Sangat disayangkan bahwa terlalu lama menatap layar HP atau gawai lainnya dapat menyebabkan masalah mata, salah satunya mata buram. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena ada beberapa cara untuk mengatasi mata buram yang disebabkan oleh HP atau gawai lainnya. Berhati-hatilah!

 

Penyebab Mata Buram Akibat HP dan Perangkat Lain

Kebanyakan orang di zaman sekarang membutuhkan handphone (HP), salah satu jenis gawai (gadget) yang sangat penting. Meskipun banyak keuntungan bagi pengguna, sayangnya, penggunaan berlebihan HP dan gawai lainnya dapat menyebabkan computer vision syndrome (CVS). Salah satu gejala penyakit tersebut adalah mata buram atau penglihatan kabur. Kelelahan dan kekeringan mata biasanya merupakan gejala awal.

Menurut American Optometric Association, gejala tersebut dapat disebabkan oleh kebutuhan mata untuk bekerja lebih keras saat melihat layar digital. Untuk melihat tulisan atau gambar dengan jelas, mata harus dapat menyesuaikan kecerahan layar, pantulan, dan kilatan cahaya dari layar. Oleh karena itu, gejala dapat semakin parah jika Anda melihat layar gawai, termasuk layar HP, lebih sering.

 

Cara Mengatasi Mata Buram yang Disebabkan oleh Penggunaan HP

Ada banyak cara untuk mengatasi mata buram yang disebabkan oleh penggunaan HP. Anda dapat mencoba metode berikut:

Tutup mata sejenak

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ketika mata mulai lelah karena terlalu lama menatap layar HP atau gawai lainnya, mata buram dapat muncul. Karena itu, mengistirahatkan mata sejenak adalah cara terbaik untuk mengatasi mata lelah. Berhenti menggunakan HP untuk beberapa saat dapat membantu Anda melakukannya.

Anda dapat menghentikan penggunaan HP selama lima belas menit setelah menggunakannya selama dua jam tanpa henti. Selain cara tersebut, setiap dua puluh menit, Anda juga dapat mengalihkan pandangan dari layar HP selama minimal dua puluh detik. Anda bisa mencoba menatap suatu benda yang cukup jauh dari tempat Anda saat ini. Cara ini dapat mencegah mata menjadi buram dengan membantu mata kembali melihat secara fokus.

Kedipkan kedua mata

Menatap layar HP terlalu lama dapat menyebabkan mata kering dan buram. Kebanyakan orang cenderung lebih jarang berkedip saat menatap layar digital, padahal standarnya seseorang seharusnya berkedip sebanyak 18 kali per menit. Mata dapat kering karena jarang berkedip saat menggunakan HP. Hal ini akan bertambah buruk jika Anda berada di tempat yang kering atau suhu ruangan yang rendah, seperti di ruangan ber-AC atau dengan pemanas.

Anda dapat mengedipkan mata beberapa kali untuk membuat mata kembali basah atau lembap. Saat Anda berkedip, lendir di mata Anda menyebar ke seluruhnya, membuatnya basah. Akibatnya, karena penggunaan HP, berkedip adalah metode alami untuk mengatasi mata buram.

Memakai obat tetes mata

Ada beberapa jenis obat tetes mata yang dapat digunakan untuk meredakan gejala mata kering yang menyebabkan penglihatan kabur, selain berkedip. Obat tetes mata ini dapat dibeli secara bebas di toko obat atau apotek, dan cara menggunakannya sama dengan cara menggunakan obat tetes mata biasa. Untuk membuat mata Anda kembali lembap, teteskan obat ini ke dalamnya.

Perbaiki postur Anda pada saat menggunakan HP

Saat menggunakan HP, postur tubuh yang kurang baik dapat memengaruhi kemampuan mata untuk melihat dengan jelas. Disarankan agar HP berada di sekitar 50 hingga 70 cm dari mata, dan sebaiknya berada di sudut pandang atau 10 hingga 12 cm di bawah mata.

Menjaga mata dari pantulan di layar HP

Layar HP dapat memantulkan objek di depannya, seperti permukaan kaca biasa. Hal ini dapat mengganggu penglihatan, jadi mata harus bekerja lebih keras untuk melihat layar HP. Akibatnya, sebisa mungkin hindari pantulan objek lain pada layar HP saat menggunakannya.

Untuk menghindari pantulan, Anda dapat melakukan hal-hal berikut:

  • mengunci tirai jendela,
  • menggunakan lampu watt rendah,
  • mengurangi cahaya, atau
  • menggunakan pelindung layar HP yang memiliki fungsi untuk meredakan pantulan.

Pilih kacamata yang tepat

Saat menggunakan HP, disarankan untuk menggunakan kacamata jika Anda memiliki masalah penglihatan seperti rabun jauh atau rabun dekat. Tujuannya adalah agar mata lebih fokus saat melihat layar HP, sehingga mata tidak perlu bekerja terlalu keras untuk melihat dengan jelas. Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan kacamata antiradiasi khusus yang hanya digunakan saat menggunakan gawai seperti HP jika diperlukan. Kacamata ini biasanya digunakan untuk mengatur kenyamanan dan kemampuan mata saat melihat layar digital.

Namun, jika penggunaan berbagai metode ini tidak membantu mengatasi mata buram yang disebabkan oleh HP atau perangkat lainnya, Anda harus memeriksa mata Anda ke dokter mata.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-2025-01-02T114245.907.png
02/Jan/2025

Pernahkah Anda melihat urat mata Anda berwarna merah saat bercermin? Pada dasarnya, banyak pembuluh darah vena dan arteri di mata manusia bercabang untuk mengalirkan darah ke seluruh mata. Urat merah di mata adalah hasil dari sakit. Penjelasan lengkap dapat ditemukan di sini.

 

Apa yang Menyebabkan Urat Mata Merah?

Urat merah di mata Anda mungkin tidak terlihat ketika Anda sedang dalam kondisi kesehatan normal. Namun, beberapa kondisi medis dapat menyebabkan urat mata merah terlihat jelas. Berikut adalah beberapa penyebab urat mata merah yang harus Anda perhatikan:

Mata yang kering

Mengering terjadi ketika mata tidak menetes cukup air mata. Saat mata kering, mereka akan memerah dan memunculkan guratan tipis dari urat-urat di bagian bola mata. Air mata membantu menjaga indra penglihatan lembap, sehat, dan nyaman. Pria dan wanita bisa memiliki mata kering, tetapi pada wanita, terutama saat melewati menopause, ini lebih sering alami. Ini karena bagian lipid mata menghasilkan lebih sedikit air. Ini menyebabkan mata kering dan urat merah terlihat lebih sering terjadi pada wanita menopause.

Alergi

Urat mata yang memerah biasanya dapat dilihat jika Anda mengalami alergi terhadap sesuatu, seperti debu, bulu binatang peliharaan, atau serbuk sari. Saat alergen, yang menyebabkan alergi, masuk ke dalam tubuh, sistem kekebalan tubuh mulai bertindak, melepaskan histamin untuk melawan alergen. Tubuh dapat mengeluarkan histamin ini, yang dapat menyebabkan pembuluh darah di mata membesar, menyebabkan urat merah, mata berair, dan gatal.

Konjungtivitis

Salah satu infeksi mata yang paling umum adalah konjungtivitis, juga dikenal sebagai mata merah.  Infeksi pada konjungtiva, yaitu selaput tipis transparan yang melapisi bagian putih mata dan kelopak mata, menyebabkan konjungtivitis. Pembuluh darah di dalam konjungtiva membengkak dan iritasi ketika terinfeksi. Itu yang menyebabkan urat mata merah terlihat dan mengeluarkan cairan lengket. Dokter biasanya memberikan antibiotik untuk infeksi konjungtiva yang disebabkan oleh virus dan biasanya akan sembuh sendiri. Karena keduanya sangat menular, mereka dapat menyebar dengan cepat.

Blefaritis

Menurut Cleveland Clinic, masalah kesehatan mata ini terjadi ketika kelopak mata memerah dan meradang. Selain membuat mata merah, blefaritis juga menyebabkan gatal, panas, sensitif terhadap cahaya, dan banyak air mata. Kondisi ini juga dapat menyebabkan guratan urat merah yang terlihat ketika Anda bercermin.

Cedera di mata

Urat merah yang terlihat di mata Anda dapat berasal dari cedera mata atau trauma. Pembuluh darah mata terbuka saat benturan atau cedera, memungkinkan darah lebih cepat sampai ke cedera. Pembuluh darah yang terbuka ini dapat menyebabkan mata merah, tetapi proses ini mempercepat pemulihan cedera mata. Cedera mata ini termasuk luka tusukan, luka bakar akibat bahan kimia berbahaya, dan lecet pada kornea (goresan permukaan mata). Jika Anda mengalami gejala ini, Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan medis.

Glaukoma

Masalah serius seperti glaukoma dapat menyebabkan urat mata memerah, yang biasanya tidak menunjukkan gejala. Glaukoma akut atau parah memerlukan perawatan medis karena mengancam penglihatan. Jika Anda melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu dan mengalami mata yang merah dan terlihat urat, Anda harus waspada.

 

Bagaimana Mengobati Urat Merah di Mata Anda?

Perawatan dan pengobatan kondisi ini bervariasi tergantung pada seberapa parah dan apa penyebabnya. Sebagian besar masalah, seperti mata kering, dapat diatasi dengan pengobatan rumahan.

Untuk lebih jelasnya, lihat cara berikut untuk mengatasi urat merah di mata:

Memakai obat tetes mata

Anda dapat menggunakan obat tetes mata untuk mengatasi urat mata yang memerah karena alergi dan mata kering selain menghindari alergen. Dalam kasus mata kering dan iritasi, obat tetes mata akan membersihkan alergen dari mata dan menambah kelembapan. Obat tetes mata yang mengandung dekongestan dan antihistamin juga dapat membantu mengurangi mata merah yang menyebabkan gatal.

Mengompres dengan air hangat

Jika blefaritis menyebabkan urat merah pada penglihatan, Anda dapat memperbaikinya dengan menjaganya bersih. Salah satu caranya adalah dengan memberi kompres hangat pada kelopak mata. Untuk meredakan gejala, letakkan handuk kecil ini di kelopak mata saat mata tertutup. Meskipun mata kemerahan tidak akan hilang secara instan, itu dapat meredakan rasa sakit. Dokter kadang-kadang mungkin meresepkan antibiotik atau obat tetes mata steroid.

 

Kapan Harus Pergi ke Dokter?

Urat mata yang memerah memang bisa hilang dengan perawatan rumahan, tetapi jika Anda mengalami kondisi serius, Anda harus mendapatkan perawatan dokter.

Beberapa penyakit berbahaya yang memerlukan pengobatan dokter adalah:

  • mata terasa nyeri,
  • penglihatan kabur,
  • mata sangat sensitif terhadap cahaya,
  • kondisi tidak membaik setelah beberapa jari,
  • keluar banyak lendir dari mata,
  • demam

Dokter akan memeriksa Anda sesuai gejala dan menanyakan riwayat penyakit Anda sebelumnya atau saat ini. Dokter akan mengobati urat merah pada mata sesuai dengan penyebabnya.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia




Our Vision


No person with a blinding condition, eye disease, or visual impairment should be without hope, understanding, and treatment.


Contact Us


Hubungi Kami

(031) 8495502, (031) 8433050
082143717979 ( WA only)


Kunjungi Kami

Jalan Raya Jemursari No. 108,
Surabaya, Indonesia


Email Kami

admin@surabayaeyeclinic.id



Lokasi Kami



Media Sosial


Instagram


facebook


Twitter


Youtube




CopyRight, 2024 | Managed by Markbro | PT Klinik Mata Surabaya




WeCreativez WhatsApp Support
Tim CS Kami Siap Membantu Anda. Silahkan Tanya Kami!