Dapatkan Informasi Mengenai kesehatan Mata dan Informasi Lainnya

Info Untuk Anda

Semoga Informasi ini bermanfaat untuk mengetahui lebih jauh seputar edukasi tentang kesehatan mata kita.

Category filter:Allkesehatan mataPengumumanProduct KnowledgeUncategorizedVideo Edukasi
No more posts
artikel-2024-02-26T102902.098.png
26/Feb/2024

Anda pasti sudah akrab dengan istilah “fobia”, yang berarti rasa takut berlebihan. Namun, jangan salah, fotofobia adalah kondisi medis yang berkaitan dengan kesehatan mata daripada gangguan psikis yang disebabkan oleh ketakutan terhadap cahaya.

Secara harfiah, “fobia” berarti takut, dan “foto” berarti cahaya, tetapi Anda tidak bisa menyimpulkannya sebagai takut pada cahaya karena fotofobia adalah penyakit mata yang sangat sensitif terhadap cahaya. Sinar matahari atau cahaya dalam ruangan yang cukup terang dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau rasa sakit pada mata Anda.

Terlalu sensitif pada cahaya mata sebenarnya adalah gejala dari penyakit mata tertentu. Ini biasanya terjadi saat masalah mata muncul dan diikuti oleh gejala lainnya. Fotofobia hanya dapat muncul setelah menonton film, misalnya. Anda pasti akan berkedip atau menyipitkan mata beberapa kali setelah Anda kembali ke ruangan yang lebih terang.

Saat ini, mata Anda sangat sensitif terhadap cahaya terang, dan Anda akan mencoba untuk menyesuaikan diri. Biasanya, kepekaan cahaya akan hilang dalam beberapa menit. Selain perubahan cahaya, gangguan mata tertentu juga dapat menyebabkan fotofobia yang berlangsung selama berhari-hari. Namun, jika masalah mata tersebut ditangani, fotofobia baru yang Anda alami akan hilang.

 

Penyebab Fotofobia

Fotofobia terutama disebabkan oleh gangguan koneksi antara sel-sel di mata yang mendeteksi cahaya dengan saraf di kepala. Hal ini dapat terjadi jika Anda mengalami beberapa hal berikut, seperti:

  • Sakit kepala
    Hampir 80 persen orang yang mengalami migrain, atau sakit kepala berulang, akan merasa terbakar oleh cahaya terang. Jenis sakit kepala lainnya, seperti sakit kepala cluster dan tegang, juga sering menyebabkan fotofobia pada beberapa pengidapnya.
  • Berada dalam kegelapan cukup lama
    Saat menonton bioskop, mata Anda mungkin terlalu sensitif terhadap cahaya. Jika Anda tiba-tiba berpindah ke ruangan yang cukup terang setelah cukup lama berada di tempat gelap, Anda pasti akan memicingkan mata karena kering dan terang. Kondisi ini tampaknya hanya terjadi beberapa detik atau menit. Setelah mata Anda beradaptasi dengan cahaya sekitarnya, mereka akan kembali normal.
  • Gangguan mental
    Orang dengan gangguan mental juga dapat mengalami fotofobia seperti, kecemasan, gangguan bipolar, depresi, serangan panik, dan agorafobia (ketakutan berada di tempat umum)
  • Masalah mata
    Fotofobia adalah salah satu dari banyak masalah mata yang dapat menyebabkan sakit kepala, seperti:

    • Mata kering dapat menyebabkan beberapa gejala, seperti mata merah, mata berlendir atau berair, gatal dan terbakar, dan sensitif terhadap cahaya.
    • Salah satu gejala uveitis adalah mata merah disertai rasa sakit, pandangan kabur, fotofobia, dan munculnya bintik-bintik kecil saat Anda melihat sesuatu.
    • Konjungtivitis dapat menyebabkan mata menjadi terlalu sensitif terhadap cahaya, merah, bengkak, berair, sangat gatal, dan mengeluarkan lendir keputihan hijau.
    • Iritis, yang dikenal sebagai pembengkakan cincin berwarna di sekitar pupil, menyebabkan beberapa gejala, termasuk nyeri pada mata hingga alis, mata merah, penglihatan jadi kabur, sakit kepala, dan sensitif terhadap cahaya.
    • Abrasi kornea adalah kondisi yang menyebabkan mata terasa mengganjal, sakit saat berkedip, penglihatan kabur, dan terlalu sensitif terhadap cahaya dan kemerahan.
    • Katarak dan sensitif terhadap cahaya. Namun, di malam hari sulit untuk melihat.
    • Selain itu, blepharospasm dapat menyebabkan fotofobia. Memandang cahaya terang, menonton TV, mengemudi, membaca, dan mengalami stres dapat memperburuk kondisi mereka yang mengidap blepharospasm.
  • Gangguan otak
    Fotofobia juga dapat disebabkan oleh beberapa masalah otak, seperti:

    • Meningitis: pembengkakan dan infeksi selaput otak dan sumsum tulang belakang
    • Cedera kepala yang parah
    • Tumor kelenjar pituitari
    • Palsy supranuclear (penyakit otak yang mengganggu gerak dan keseimbangan tubuh)
  • Mengonsumsi obat tertentu
    Efek samping fotofobia dapat disebabkan oleh beberapa obat, seperti:

    • Antibiotik tetracycline dan doxycycline
    • Furosemide adalah obat yang digunakan untuk mengobati kondisi seperti gagal jantung kongestif, penyakit liver, dan penyakit ginjal.
    • Quinine, obat yang digunakan untuk mengobati malaria

Gejala Fotofobia

Seseorang dapat mengalami gejala fotofobia, seperti:

  • Banyak berkedip
  • Saat melihat cahaya terang, mata menjadi perih.
  • Mata terasa terbakar
  • Mata yang berair

Cara Mengatasi Fotofobia

Cara terbaik untuk mengatasi mata yang sensitif terhadap cahaya adalah dengan menghindari penyebabnya atau mengobati sumbernya. Jika Anda menderita penyakit tertentu, Anda harus mengikuti pengobatan yang disarankan dokter Anda. Jika obat-obatan adalah penyebabnya, berkonsultasilah dengan dokter Anda. Dokter Anda mungkin akan mengganti obat yang Anda minum dengan yang lebih baik.

Jika tidak ada perbaikan, Anda mungkin perlu menggunakan bantuan kacamata khusus untuk mengatasi fotofobia. Untuk mengatasi kondisi ini, lensa kacamata FL-41 memiliki warna merah. Namun, beberapa orang tidak akan cocok dengan kacamata ini.

Jika fotofobia yang Anda alami dapat diredakan dengan salah satu metode di bawah ini:

  • Hindari paparan langsung matahari
  • Menutup mata Anda
  • Menutup mata dengan kacamata hitam
  • Membuat ruangan lebih gelap

Segera hubungi dokter Anda jika sakit mata Anda semakin parah dan bicarakan tentang penyebab sensitif terhadap cahaya. Pengobatan yang tepat dapat menyembuhkan masalah.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-2024-02-24T110428.011.png
24/Feb/2024

Sebenarnya, mengalami mata merah, berpasir, dan gatal setelah menjalani operasi katarak adalah hal yang normal. Selain itu, mata terkadang berair dan mengeluarkan cairan bening yang mirip dengan air mata. Darah kering juga dapat ditemukan pada perban penutup mata. Ini juga biasa terjadi karena efek obat bius atau anestesi lokal pada permukaan otot mata. Suntikan ini biasanya diberikan sebelum operasi katarak.

Penutup mata plastik harus digunakan selama tidur, tetapi Anda dapat melepasnya sebelum tidur. Setelah seminggu, semua gejala seharusnya mulai hilang. Kondisi ini biasanya akan sembuh sepenuhnya dalam 2-6 minggu.

 

Kondisi Mata Merah Setelah Operasi Katarak yang Harus Diwaspadai

Namun, mata merah setelah operasi katarak dapat menunjukkan masalah yang serius jika disertai dengan gejala-gejala berikut:

  • Mereka mengalami nyeri, kehilangan penglihatan, dan sensitif terhadap cahaya.
  • Penglihatan mungkin menjadi kabur atau tidak jelas, dan nyeri mungkin terus bertambah parah selama beberapa jam atau hari.
  • Anda melihat kilatan cahaya saat berada di tempat yang gelap.
  • Selain itu, mata dapat melihat floaters mata atau bayangan seperti titik-titik yang melayang.

Gejala-gejala ini dapat merupakan indikasi infeksi mata yang serius dan berbahaya, yaitu endoftalmitis. Penyebab infeksi mata ini adalah kerusakan bola mata oleh mikroorganisme flora, bakteri, atau jamur. Mikroorganisme ini dapat berasal dari lingkungan dan jaringan penyokong mata (adneksa). Meskipun Anda masih dapat melihat dengan baik, pengobatan endoftalmitis harus segera dimulai jika gejala muncul.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-2024-02-22T101411.908.png
22/Feb/2024

Mata malas adalah penyakit yang paling sering terjadi pada anak-anak. Namun, penyakit ini masih dapat terjadi pada orang dewasa. Mata malas, atau amblyopia, adalah kondisi ketika otak lebih cenderung menggunakan salah satu mata saja. Apa sebabnya mata malas ini?

Biasanya, kondisi ini disebabkan oleh fakta bahwa salah satu mata memiliki penglihatan yang lebih buruk daripada yang lainnya. Namun, kebiasaan yang tidak sehat dalam menggunakan mata juga dapat menjadi penyebab kondisi ini, karena otak mengabaikan sinyal atau impuls dari mata yang lebih lemah atau “malas”.

 

Apa Saja Kebiasaan yang Menyebabkan Mata Malas

Kebiasaan berikut yang dapat menyebabkan mata malas harus Anda ketahui:

  • Membaca di bawah cahaya redup: Anda tentu pernah membaca di bawah cahaya redup, kan? Kebiasaan ini harus diubah segera. Membaca di tempat yang redup membutuhkan pupil yang luas dan cukup cahaya agar mata dapat melihat, meskipun mata dirancang untuk beradaptasi dengan kondisi apa pun. Hal ini mengubah tempat cahaya menyentuh retina, menyebabkan gambar menjadi agak buram.
  • Menggunakan Kontak Lensa Saat Tidur: Penggunaan lensa kontak setiap hari sebenarnya cukup berisiko, terutama jika lupa melepasnya saat tertidur. Orang yang menggunakan lensa kontak hanya di siang hari memiliki risiko ulkus kornea sepuluh hingga lima belas kali lebih tinggi daripada orang yang menggunakannya hanya di siang hari.
  • Terlalu lama Melihat Layar Monitor (Komputer, TV, atau Ponsel): Sinar ultraviolet sama berbahayanya dengan layar monitor yang memancarkan cahaya dan radiasi. Melihat sesuatu selama berjam-jam dapat menyebabkan sakit kepala dan ketegangan mata, yang dapat diatasi dengan mengurangi intensitas cahaya dari monitor. Setiap satu jam, Anda juga dapat mengistirahatkan mata selama minimal sepuluh menit.
  • Membaca saat Berbaring: Membaca atau bermain smartphone saat berbaring adalah kebiasaan buruk lainnya. Kebiasaan ini harus dihilangkan dan mulai membiasakan diri untuk membaca sambil duduk. Karena itu, jarak yang ideal bagi mata untuk membaca adalah 25–30 sentimeter. Selain itu, jika Anda membaca dalam posisi yang tidak tepat, mata Anda akan cepat lelah.
  • Terpapar Langsung Sinar Udara: Jika Anda terpapar sinar ultraviolet secara langsung, mata Anda akan menjadi lelah dan rusak. Karena itu, jika Anda harus keluar, gunakan kacamata hitam atau anti-ultraviolet untuk menghindari paparan sinar ultraviolet.
  • Menggosok Mata dengan Tangan Kotor: Menyentuh atau menggosok mata dengan tangan kotor adalah salah satu cara untuk merusak mata. Menggosok atau mengusap mata terlalu keras dapat menyebabkan pembuluh darah pecah dan menyebabkan peradangan, dan tangan yang kotor lebih berbahaya.
  • Terlalu Sering Terpapar Asap Rokok: terlalu sering terpapar asap rokok dan minuman beralkohol dapat membahayakan saraf mata. Anda mungkin merasa malas dan bahkan kehilangan penglihatan karena kebiasaan buruk ini. Segera hentikan kebiasaan merokok dan menghindari lingkungan yang penuh dengan asap rokok.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-2024-02-20T154116.964.png
20/Feb/2024

Di antara organ tubuh manusia yang sangat penting, mata dapat terkena penyakit seperti degenerasi makula, lubang makula, retinitis pigmentosa, ablasi retina, retina robek, dan epiretinal membrane jika tidak dirawat dengan baik.

Rusty retina adalah salah satu penyakit mata yang paling umum. Retina adalah lapisan tipis di belakang mata yang terdiri dari jutaan sel yang sensitif terhadap cahaya. Retina juga merupakan sel saraf yang menerima dan mengatur informasi visual di otak melalui saraf optik.

 

Penyebab Retina Mata Rusak

Retina yang rusak dapat menyebabkan pandangan kabur, seperti bintik terapung atau sarang laba-laba yang menghalangi penglihatan. Retina yang rusak dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut:

  • Retinopati akibat diabetes (Retinopati Diabetik)
    Salah satu penyebab retina mata rusak adalah retinopati diabetik, komplikasi diabetes yang menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah retina. Akibatnya, retina bengkak atau kapiler darah yang tidak normal pecah, yang menyebabkan pandangan menjadi kabur atau terganggu.
  • Proses degenerasi macula
    Degenerasi makula adalah penyebab kerusakan retina mata. Ini adalah kerusakan pada pusat retina yang membuat pandangan menjadi kabur atau ada area yang tidak dapat dilihat. Dua jenis degenerasi makula adalah kering dan basah. Gejala biasanya dimulai dengan kondisi kering sebelum berubah menjadi basah pada satu atau kedua belah mata.
  • Retinitis Pigmentosa (Retinitis A)
    Retinitis pigmentosa, penyakit degeneratif yang mempengaruhi retina, adalah salah satu penyebab kerusakan retina mata lainnya. Seiring berjalannya waktu, kemampuan penderita untuk melihat akan semakin berkurang. Namun, kondisi ini tidak menyebabkan kebutaan.
  • Robekan pada Retina
    Robekan retina adalah penyebab kerusakan retina. Ini terjadi karena penyusutan vitreus, yaitu jaringan berbentuk gel di bagian dalam bola mata. Lapisan di belakang bola mata tertarik, di mana retina terletak, sehingga dapat tertarik dan robek.
  • Membran Epirential
    Salah satu penyebab retina mata rusak adalah epiretinal membrane, penyakit jaringan parut halus yang mirip dengan membran transparan tipis yang berkerut di atas retina dan menyebabkan tarikan pada retina, membuat pandangan tidak jelas.
  • Ablasi pada retina
    Salah satu alasan retina mata rusak adalah ablasi retina. Kondisi ini terjadi ketika cairan masuk melalui robekan retina dan mendorong retina keluar dari jaringan penyangganya. Ada cairan di bawah retina.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-6.png
16/Feb/2024

Tumor adalah penyakit serius yang dapat menyerang berbagai bagian tubuh, salah satunya adalah kulit di area kelopak mata. Meskipun tidak sering ditemukan seperti jenis tumor lainnya, kelopak mata termasuk tempat yang memungkinkan pertumbuhan tumor. Tumor yang tumbuh di area ini biasanya disebut tumor kulit, dan jika menjadi ganas disebut kanker kulit.

 

Tumor Apa Saja Yang Menyeran Kelopak Mata

Tergantung pada lokasinya dan karakteristiknya pada tubuh, tumor kelopak mata terbagi menjadi empat jenis yang berbeda. Jenis-jenisnya adalah sebagai berikut:

  • Karsinoma sel basal
    Karsinoma sel basal adalah tumor kelopak mata yang pertama. Jenis yang paling umum adalah orang yang alami. Nama ini berasal dari area yang terdapat sel basal berbentuk bulat di bagian epidermis bawah. Karena kulit bagian ini terekspos langsung kepada sinar matahari, sebagian besar kanker kulit muncul di sana. Karena itu, karsinoma sel basal lebih umum
  • Karsinoma sebasea
    Salah satu kelenjar kulit yang berfungsi untuk memproduksi minyak adalah kelenjar sebasea, yang juga cukup umum, tetapi lebih sering terjadi pada orang dewasa dan orang tua. Untuk penyembuhan, penderita tumor ini harus menjalani operasi karena dianggap sebagai kanker agresif. Kelenjar meibomian, yang berfungsi untuk menjaga area kelopak mata kering, mungkin menjadi sumber tumor jenis ini. Terkadang, tumor juga dapat berasal dari kelenjar zeis, yaitu kelenjar sebasea yang terletak di pangkal bulu mata.
  • Melanoma
    Melanosis adalah sel-sel yang memproduksi melanin dan memberikan warna pada tubuh sehingga tidak terlihat pucat. Melanosis tersebar di lapisan terdalam epidermis, dan lapisan ini memiliki kemampuan untuk menyebabkan melanoma, jenis kanker kulit yang paling berbahaya. Jika ada benjolan di bola mata yang lebih gelap daripada warna kulit Anda, Anda harus segera diobati karena tumor dapat menyebar ke bagian lain tubuh. Lihat Empat Tanda Awal Melanoma untuk informasi lebih lanjut.
  • Karsinoma sel skuamosa
    Karsinoma sel skuamosa terjadi di bagian atas epidermis. Pada tahap ini, kira-kira 10–30 persen kanker kulit terjadi. Kebanyakan kanker ini disebabkan oleh paparan sinar matahari yang mengandung sinar ultraviolet (UV). Jika kulit seseorang sering terbakar, rusak oleh zat kimia, atau terkena paparan sinar X, risikonya akan meningkat. Jenis tumor kelopak mata ini sangat jarang terjadi, tetapi lebih ganas dan mudah menyebar ke jaringan sekitarnya. Sel tumor ganas ini juga dapat mempengaruhi bola mata, yang dapat menyebabkan masalah penglihatan.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-2024-02-15T111434.169.png
15/Feb/2024

Setiap anak pernah mengeluarkan belek dari matanya karena berbagai alasan. Belekan biasanya berasal dari sumber yang tidak berbahaya, seperti saluran air mata yang tersumbat, infeksi virus, atau hanya kotor. Namun, jelas bahwa setiap keluarnya kotoran mata akan mengganggu penglihatan anak. Untuk menghilangkan belek, biasanya cukup menggunakan kapas yang lembut untuk menyekanya. Tetapi jika belek keluar terus-menerus dan dalam jumlah besar, Anda harus segera periksa ke dokter.

 

Kenapa Belekan Pada Anak Bisa Terjadi

Sangat wajar bagi anak untuk melekan. Ini terjadi karena kelenjar air mata anak-anak, terutama bayi, belum bekerja dengan benar. Katup air mata mereka tertutup pada saluran air mata yang menghubungkan air mata ke rongga hidung, yang menghalangi air mata yang baru diproduksi untuk mengalir ke rongga hidung. Kondisi ini menyebabkan genangan di saluran yang terhambat, yang menyebabkan belek menumpuk di mata.

Selain itu, ada penyebab lain yang menyebabkan mata anak berair, yang menyebabkan produksi kotoran mata meningkat. Berikut beberapa penyebabnya:

  • Anak-anak yang mengalami flu biasanya mengeluarkan cairan mata yang lebih banyak, yang kemudian menumpuk dan menjadi belek saat kering.
  • Benda sekecil apapun yang masuk ke mata dapat menyebabkan iritasi dan berair di mata. Tidak jarang benda-benda seperti pasir, bulu mata, dan debu masuk ke dalam mata. Akan sulit bagi anak untuk membuka mata jika mereka mengalami ini.
  • Infeksi bakteri dapat menyebabkan mata merah dan bengkak, dan mata mengeluarkan banyak air, yang disebut belek hijau atau kuning. Infeksi biasanya hilang dalam waktu dua hingga tiga hari, tetapi beberapa balita mungkin perlu diobati dengan antibiotik.
  • Bintit adalah benjolan merah yang menyakitkan yang tampak seperti jerawat. Ini adalah hasil dari infeksi folikel rambut di kelopak mata. Mata dapat mengeluarkan banyak cairan ketika ada bintitan.

 

Bagaimana Cara Mengatasinya

Ibu dapat mengatasi belekan pada mata anak mereka dengan memberi mereka obat tetes mata atau jika belekan mata anak tidak parah, ibu bisa mengatasi belekan pada mata anak dengan melakukan beberapa langkah seperti berikut ini:

  • Pastikan anak-anak mencuci tangan dengan sering untuk mencegah penyebaran infeksi.
  • Pastikan anak-anak hanya menyentuh mata mereka dengan tangan yang bersih.
  • Jangan gunakan lotion atau produk kulit lainnya di mata dan wajah anak Anda.
  • Pastikan anak mengenakan pelindung mata saat melakukan apapun yang dapat melukai mata mereka.
  • Melindungi mata anak dari infeksi dengan memastikan bahwa mereka selalu bersih saat pulang sekolah atau bermain.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-2024-02-12T104511.967.png
12/Feb/2024

Mata merah adalah salah satu jenis penyakit mata yang paling umum. Namun, penting untuk mengetahui bahwa banyak kondisi yang dapat menyebabkan mata merah. Perdarahan subkonjungtiva adalah ketika pembuluh darah kecil di bagian putih mata (sklera) pecah di bawah lapisan konjungtiva (bening).

Konjungtiva tidak dapat menyerap darah dengan sangat cepat, sehingga darah terperangkap di dalam mata. Anda mungkin tidak menyadari ketika mengalami kondisi ini sampai Anda melihat bagian putih mata Anda berwarna merah muda.

Bersin atau batuk yang kuat dapat menyebabkan pembuluh darah pecah di mata dalam beberapa situasi. Perdarahan subkonjungtiva biasanya tidak menyebabkan kerusakan pada mata dan biasanya tidak berbahaya. Meskipun tampak mengkhawatirkan, kondisi ini tidak memerlukan pengobatan khusus dan dapat hilang dalam dua minggu.

 

Kenapa Perdarahan Subkonjungtiva Bisa Terjadi

Perdarahan subkonjungtiva biasanya tidak memiliki penyebab yang jelas. Namun, dalam beberapa kasus yang serius, perdarahan pada mata ini dapat menjadi gejala dari kondisi infeksi yang terkait dengan tubuh atau kornea, seperti kerusakan kornea dan pemakaian lensa kontak dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, cedera traumatis pada mata juga dapat menyebabkan perdarahan subkonjungtiva, seperti berikut:

  • Trauma yang disebabkan oleh manuver Valsalva
  • Batuk yang dipaksakan, bersin yang terlalu kencang, muntah, atau tersedak (tingkat keparahan tergantung pada waktu robekan, rasa sakit, dan jumlah cairan yang keluar).
  • Jika Anda memiliki riwayat hipertensi dan mengalami batuk, bersin, mengejan, atau pekerjaan yang membutuhkan banyak tenaga,

Bayi baru lahir sering mengalami perdarahan mata, yang diduga disebabkan oleh perubahan tekanan yang terjadi di seluruh tubuh bayi selama proses persalinan.

 

Bagaimana Tanda Perdarahan Subkonjungtiva

Penglihatan dan ketidaknyamanan lainnya biasanya tidak terjadi pada penderita perdarahan subkonjungtiva. Dalam kebanyakan kasus, Anda mungkin tidak menyadari kondisi ini sampai Anda melihat cermin atau diberi tahu oleh seseorang bahwa mata Anda merah. Beberapa gejala perdarahan subkonjungtiva adalah:

  • Sangat jarang orang mengalami rasa sakit ketika perdarahan pertama kali terjadi. Anda mungkin merasa tidak nyaman atau seperti berpasir di mata saat perdarahan pertama kali terjadi, tetapi beberapa orang mungkin mengalami iritasi ringan pada mata saat perdarahan berkurang.
  • Area merah terang yang jelas dan tajam di atas sklera adalah tanda darah; terkadang, seluruh bagian putih mata juga dapat tertutup oleh darah.
  • Tidak ada darah yang keluar dari mata jika Anda mengusapnya dengan tisu.
  • Dalam 24 jam pertama, darah akan lebih parah. Kemudian perlahan-lahan akan berkurang dan akhirnya mungkin terlihat kekuningan.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-2024-02-05T143300.103.png
05/Feb/2024

Bagian putih bola mata disebut sklera. Jaringan yang menutupi bola mata kuat. Tugas utama sklera adalah menjaga bola mata tetap dalam bentuk aslinya dan melindunginya dari bahaya.

 

Sklera Memiliki Fungsi Apa Saja

Salah satu komponen penting dari anatomi mata adalah sklera. Ini hampir menutupi seluruh bola mata. Lapisan jaringan sklera, yang tebalnya kurang dari satu milimeter, sangatlah kuat. Lapisan ini biasanya berwarna putih. Peran sklera antara lain sebagai Penjaga bentuk bola mata dan melindunginya dari bahaya. Mata bisa bergerak ke atas, ke bawah, dan ke samping berkat otot-otot yang terhubung ke sklera.

Konjungtiva, selaput yang sangat tipis dan transparan, menutupi seluruh sklera dan kornea mata. Membran terdiri dari air, minyak, dan lapisan lendir. Berfungsi untuk menjaga kelembapan mata agar tidak kering jika terkena udara.

 

Anatomi Sklera Mata

Selain memahami tujuan sklera, Anda juga harus mengetahui komponen penyusun jaringan ini. Untaian kolagen kuat yang saling bersilangan secara acak membentuk sklera. Bola mata Anda tampak kuat dan putih karena polanya yang tidak beraturan. Serat kolagen pada kornea mata mempunyai pola yang berbeda dengan yang satu ini. Karena serat kornea yang terorganisir dengan baik, gambar terlihat semakin jelas.

Empat lapisan membentuk sklera. Sklera terdiri dari lapisan-lapisan berikut, mulai dari luar ke dalam:

  • Jaringan transparan dan tipis pada lapisan terluar disebut episklera.
  • Stroma terdiri dari serat kolagen dan fibroblas yang menyatu dengan episklera.
  • Lapisan transisi antara koroid dan sklera serta lapisan luar badan siliaris dikenal sebagai lamina fusca.
  • Endotelium: lapisan terbawah sklera, terletak pada titik terdalamnya.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-2024-02-02T112433.594.png
02/Feb/2024

Kedutan mata diartikan sebagai rasa berdenyut atau bergetar di area kelopak mata, bawah mata, atau bahkan alis. Sensasi ini berulang berulang kali dan tidak dapat dikendalikan. Biasanya, Anda hanya merasakan mata kiri atas berkedut satu atau dua kali. Penyakit ini jarang menyerang kedua mata secara bersamaan.

Kedutan bukanlah penyakit mata. Myokymia adalah istilah medis yang digunakan untuk menggambarkan kedutan mata. Rasa berdenyut disebabkan oleh kontraksi dan kejang saraf kelopak mata atas atau bawah. Kedutan pada mata kiri atau kanan biasanya tidak menimbulkan rasa sakit dan aman. Namun, hal ini bisa sangat meresahkan jika kedutan yang terjadi cukup parah hingga menyebabkan kelopak mata menutup dan membuka kembali dengan sendirinya.

 

Kenapa Mata Bisa Kedutan

Belum diketahui pasti apa penyebab mata kedutan, apakah di mata kiri atau kanan, atau di daerah bawah atau atas. Namun, mata kedutan belum tentu menandakan situasi yang berisiko. Pasalnya, kedutan bisa dipicu oleh berbagai aktivitas sehari-hari, antara lain sebagai berikut:

  • Melihat gadget terlalu lama
    Ketegangan mata tidak hanya disebabkan oleh kurang tidur. Menatap layar komputer atau perangkat sepanjang hari membuat otot mata lelah. Hal ini mungkin menyebabkan kelopak mata berkedut. Risiko mata kedutan meningkat, terutama jika Anda memiliki mata kering.
  • Kelelahan dan kurang tidur
    Jika Anda kurang tidur, Anda mungkin mengalami berbagai masalah mata. Kurang tidur dapat menyebabkan kelopak mata kedutan selain memperbesar dan menggelapkan kantung mata. Penyakit ini juga bisa berkembang ketika Anda khawatir. Stres mungkin membuat Anda lebih sulit tidur di malam hari. Akibatnya, rasa lelah pada mata semakin menumpuk hingga menyebabkan kedutan.
  • Merokok dan mengonsumsi alkohol
    Seperti kopi, alkohol dan asap rokok menyebabkan otot Anda menjadi kaku. Alkohol termasuk kafein, sedangkan asap rokok mengandung ratusan zat yang masuk ke dalam tubuh. Ada kemungkinan bahan kimia dalam rokok dan alkohol dapat menyebabkan saraf kelopak mata menjadi kaku.
  • Mengkonsumsi kafein
    Anda mungkin mengalami salah satu efek kafein, khususnya berkurangnya rasa kantuk. Sederhananya, jika Anda mengonsumsi kopi pada sore atau malam hari, Anda akan sulit tidur. Akibatnya, Anda kurang tidur dan mungkin mengalami kedutan. Minum kopi terlalu banyak juga dapat menyebabkan kejang otot dan kedutan pada mata kiri atas atau sisi lainnya.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu
    Mengonsumsi beberapa obat juga dapat menyebabkan myokymia. Obat antiepilepsi dan antipsikotik memengaruhi saraf dan otot Anda, sehingga menyebabkan ketegangan otot dan tremor. Selain itu, obat diuretik yang digunakan untuk mencegah penumpukan cairan dalam tubuh mungkin menghabiskan simpanan magnesium dalam tubuh. Magnesium dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga fungsi neuron dan otot. Jika mineral ini tidak tercukupi, otot-otot tubuh akan rentan mengalami kejang.
  • Kondisi yang menyebabkan mata kedutan
    Meski jarang terjadi, kedutan pada mata kiri atau kanan atas bisa menjadi gejala berbagai penyakit saraf. Biasanya kedutan yang menandakan penyakit diikuti dengan gejala lain pada tubuh. Mata kedutan juga bisa disebabkan oleh gangguan kesehatan atau penyakit berikut ini:

    • Blefarospasme.
    • Kejang yang dibuat secara artifisial.
    • Suara yang rendah.
    • Distonia.
    • Sklerosis ganda.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-2024-02-01T102830.836.png
01/Feb/2024

Berkedip menyebabkan sakit mata, yang merupakan salah satu tanda adanya masalah pada mata. Ada baiknya untuk memahami kelainan apa saja yang dapat menimbulkan gejala-gejala tersebut sehingga dapat diatasi sesegera mungkin.

 

Penyebab Mata Sakit Saat Berkedip

  • Mata Silinder
    Astigmatisme atau mata silindris mengacu pada kelainan bentuk bola mata. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan penglihatan dan gangguan penglihatan lainnya. Namun, astigmatisme juga bisa menyebabkan iritasi mata dan sakit kepala.
  • Kornea tergores
    Kornea adalah lapisan transparan terluar bola mata yang menutupi pupil dan retina. Goresan pada kornea, disebut juga abrasi kornea, dapat menimbulkan gejala seperti nyeri menusuk yang hebat pada mata saat berkedip.
  • Konjungtivitis alergi
    Alergi terhadap zat tertentu, seperti serbuk sari atau jamur, bisa menyebabkan peradangan pada konjungtiva, selaput tipis yang membatasi bola mata dan bagian dalam kelopak mata. Konjungtivitis alergi dapat menyebabkan mata merah, gatal, berair, dan nyeri.
  • Paparan bahan kimia
    Saat mata terkena zat tertentu, mata mungkin mengalami berbagai gejala, termasuk rasa tidak nyaman pada mata saat berkedip. Paparan bahan kimia, jika cukup parah, dapat menyebabkan cedera mata.
  • Mata kering
    Saat mata berkedip, bergerak, atau mencoba merasa nyaman, biasanya mata mengeluarkan air mata. Jika mata tidak mampu menghasilkan cukup air mata, maka mata akan menjadi kering. Penyakit ini bisa ditandai dengan gejala seperti mata terasa nyeri setelah berkedip.
  • Kotoran di matamu
    Mata terkulai atau ada benda asing yang masuk ke mata, baik besar maupun kecil, seperti debu, dapat mengiritasi kornea dan lapisan dalam kelopak mata.
  • Ulkus kornea
    Ulkus kornea disebabkan oleh peradangan pada kornea. Infeksi dan goresan mata juga dapat menyebabkan peradangan.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia




Our Vision


No person with a blinding condition, eye disease, or visual impairment should be without hope, understanding, and treatment.


Contact Us


Hubungi Kami

(031) 8495502, (031) 8433050
082143717979 ( WA only)


Kunjungi Kami

Jalan Raya Jemursari No. 108,
Surabaya, Indonesia


Email Kami

admin@surabayaeyeclinic.id



Lokasi Kami



Media Sosial


Instagram


facebook


Twitter


Youtube




CopyRight, 2024 | Managed by Markbro | PT Klinik Mata Surabaya




WeCreativez WhatsApp Support
Tim CS Kami Siap Membantu Anda. Silahkan Tanya Kami!