Hifema adalah penyakit dimana darah menumpuk di bilik mata depan (daerah antara kornea dan iris). Dapat menutupi sebagian besar darah atau seluruh iris dan pupil, membatasi sebagian atau seluruh penglihatan kita. Hifema seringkali merupakan kelainan yang menyakitkan. Penyakit ini, jika tidak diobati, dapat menyebabkan masalah penglihatan permanen. Trauma pada mata biasanya menyebabkan hifema, yang diikuti dengan peningkatan tekanan intraokular (tekanan di dalam mata). Namun penyakit ini bisa muncul secara tiba-tiba pada anak-anak yang mengidap penyakit medis lain seperti anemia sel sabit atau hemofilia.
Ketika hifema berkembang, perhatian medis segera diperlukan. Mengenakan pelindung mata saat berolahraga adalah pendekatan terbaik untuk menghindari hifema. Selain itu, cedera mata juga tidak boleh dianggap remeh. Meskipun tidak terlihat adanya pendarahan, konsultasikan dengan dokter mata. Hyphema dapat mengganggu kemampuan Anda untuk melihat. Oleh karena itu, memahami kondisi ini sangatlah penting. Tanda-tanda dan penyebab hyphema dibahas lebih lanjut di bawah ini. Hyphema terkadang disalahartikan sebagai pendarahan pada lapisan tipis area putih mata (pendarahan subkonjungtiva), padahal kedua kelainan tersebut berbeda. Nyeri timbul bila terjadi perdarahan pada hifema, namun tidak timbul bila terjadi perdarahan pada subkonjungtiva.
Gejala Hifema
Intensitas hifema mempengaruhi gejala dan indikasinya. Beberapa keluhan tersebut antara lain:
- Mata dipenuhi darah
- Tekanan pada bola mata meningkat.
- Mata sensitif terhadap cahaya (fotofobia)
- Penglihatan kabur atau terhalang
- Mata terasa sakit.
Hyphema diklasifikasikan menjadi empat tahap berdasarkan jumlah darah di ruang mata:
- Tingkat 1 terjadi ketika kurang dari sepertiga bilik mata depan terisi darah.
- Darah menutupi sepertiga hingga setengah bilik mata depan pada tingkat 2.
- Jika darah menutupi lebih dari separuh bilik mata depan, maka diklasifikasikan sebagai derajat 3.
- Tingkat 4, ketika darah memenuhi bilik mata depan sepenuhnya
Penyebab Hifema
Hifema diklasifikasikan menjadi dua kategori berdasarkan penyebabnya:
- Tramuatic hypema
Cedera pada mata menyebabkan hyphema traumatis. Kondisi ini berkembang ketika mata terkena, seperti saat berolahraga atau berkelahi. Jatuh dan kecelakaan juga dapat mengakibatkan cedera. Anak laki-laki berusia 10 hingga 20 tahun lebih mungkin mengalami hifema traumatis saat berpartisipasi dalam olahraga atau aktivitas lainnya. - Spontaneous hypema
Hifema spontan mengacu pada hifema yang disebabkan oleh penyakit medis seperti:- Retinopati atau iskemia terkait diabetes menyebabkan perkembangan pembuluh darah tidak normal.
- Melanoma mata
- Tumor mata
- Leukemia
- Uveitis adalah peradangan pada lapisan tengah mata.
- Hemofilia dan penyakit Von Willebrand merupakan penyakit pembekuan darah.
- Infeksi virus herpes pada mata
- Masalah mata setelah operasi, seperti iris yang tergores saat implantasi lensa
- Riwayat operasi mata
- Penyakit darah seperti thalassemia
- Penyakit sel sabit