Dapatkan Informasi Mengenai kesehatan Mata dan Informasi Lainnya

Info Untuk Anda

Semoga Informasi ini bermanfaat untuk mengetahui lebih jauh seputar edukasi tentang kesehatan mata kita.

Category filter:Allkesehatan mataPengumumanProduct KnowledgeUncategorizedVideo Edukasi
No more posts
artikel-27.png
24/Mar/2025

Softlens sudah menjadi bagian dari gaya hidup banyak orang selain sebagai alat bantu penglihatan. Bahkan, beberapa orang yang tidak memiliki masalah mata pun mengenakan lensa kontak untuk tampilan yang lebih menarik. Memang sah untuk menggunakan softlens untuk alasan apa pun, asalkan dirawat dengan benar. Jadi, bagaimana cara merawat mata saat menggunakannya?

 

Metode Perawatan Mata untuk Pengguna Softlens

Untuk menghindari iritasi mata saat menggunakan softlens, ikuti langkah-langkah berikut:

Tangan Anda harus bersih

Pastikan tangan bersih saat menggunakan lensa kontak pertama. Hati-hati karena softlens yang tidak bersih akibat tangan yang kotor dapat menampung kuman. Jika Anda ingin memastikan bahwa bakteri di ujung jari Anda telah hilang, pastikan tangan Anda bersih sebelum memegang lensa kontak karena kuman ini dapat bergerak ketika Anda memasang atau melepas softlens. Untuk hasil yang lebih baik, cuci tangan Anda dengan sabun.

Melepas softlens sebelum tidur

Hindari menggunakan lensa kontak setiap saat. Namun, sayangnya, banyak orang yang tetap menggunakan softlens saat tertidur di malam hari, meskipun fakta bahwa hal ini dapat mengurangi jumlah oksigen yang masuk ke mata. Hal inilah yang dapat menyebabkan permukaan mata menjadi rentan terhadap infeksi. Selain itu, kuman di lensa kontak dapat menempel selama tidur.

Jangan biarkan mata kering

Untuk merawat mata saat menggunakan lensa kontak lembut, teteskan cairan khusus lensa kontak setiap dua jam. Lensa kontak yang mengering biasanya membuat mata terasa tidak nyaman dan dapat menyebabkan iritasi.

Pastikan untuk mengganti cairannya

Mengganti cairan softlens secara rutin dapat membantu menjaga kesehatan mata selama penggunaan alat bantu penglihatan ini. Selain itu, para ahli menyarankan untuk mengganti airnya setiap tiga hari sekali agar tetap bersih. Selain itu, jangan lupa untuk mencuci lensa kontak saat mengganti air.

Pastikan softlens tidak basah

Itu benar jika kamu lupa membawa tetes mata yang dirancang khusus untuk softlens. Jangan pernah menggunakan air sebagai penggantinya. Karena air mengandung banyak bakteri yang dapat merusak lensa kontak dan menginfeksinya. Hal ini juga berlaku untuk membersihkan softlens; gunakan cairan khusus daripada air biasa, dan lepaskan softlens sebelum berenang atau mandi.

Langsung dibuang

Selain itu, beberapa orang mengenakan lensa kontak sekali pakai karena alasan tertentu. Lensa kontak jenis ini tidak perlu dibersihkan lagi. Ini karena mereka tidak dibuat untuk digunakan kembali. Oleh karena itu, jika Anda menggunakan softlens, pastikan untuk membuangnya segera setelah digunakan.

Ingatlah untuk memperhatikan waktu penyimpanan softlens

Anda harus ingat berapa lama Anda menyimpan softlens jika Anda jarang menggunakannya atau hanya memakainya sekali-kali. Jika Anda menyimpannya terlalu lama, baca petunjuknya untuk mengetahui apakah lensa kontak perlu dicuci ulang atau tidak. Ingatlah untuk tidak memakai lensa kontak yang telah disimpan selama sebulan atau lebih tanpa dibersihkan.

Jangan lupa untuk memakai kaca mata saat naik motor

Jika Anda seorang pengendara motor yang mengenakan softlens, ada baiknya untuk mengenakan kacamata untuk mencegah debu masuk ke dalam mata Anda. Setelah Anda tiba di lokasi, teteskan cairan lensa kontak.

 

Berhati-hatilah saat Menggunakan Softlens

Memakai dan membersihkan softlens secara asal-asalan dapat menyebabkan masalah kesehatan mata. Ini adalah bahaya yang terkait dengan menggunakan softlens secara sembarangan:

Iritasi pada mata

Karena banyak orang lupa melepas lensa softlens saat hendak tidur di malam hari, mereka sering menggunakan lensa kontak selama 24 jam penuh, yang dapat menyebabkan kerusakan pada mata. Karena lensa kontak menghalangi mata, kadar oksigen dalam mata secara otomatis menurun. Akibatnya, softlens ini dapat menyebabkan iritasi pada mata.

Ketika mata kekurangan oksigen, lebih mudah bagi bakteri untuk masuk dan menyebabkan iritasi. Selain itu, pemakaian softlens selama satu hari dapat menyebabkan kornea membengkak dan infeksi.

Alergi

Penggunaan lensa kontak yang tidak tepat juga dapat menyebabkan alergi pada mata. Beberapa gejala alergi ini termasuk mata yang sangat gatal, tidak nyaman, dan banyak lagi. Alergi ini dapat menyebabkan mata gatal sepanjang waktu karena pemakaian lensa kontak.

Mata menjadi kering

Karena lensa kontak menyerap sebagian besar air mata untuk menjaga lensa lembut, softlens mengurangi jumlah air mata yang masuk ke kornea. Sering kering mata dapat menyebabkan sindrom mata kering, yang menyebabkan gatal, terbakar, dan kemerahan pada mata. Terlalu kering mata juga dapat menyebabkan jaringan parut yang menyakitkan pada kornea.

Tempat parasit berkumpul

Jika Anda malas membersihkan dan memakainya dengan benar, Anda pasti akan membuat lensa kontak menjadi kotor. Bakteri dapat berkumpul di lensa kontak ini dan menjadi “makanan” parasit Acanthamoeba. Parasit dapat ditemukan di debu, air keran, air laut, dan kolam renang. Acanthamoeba memakan lensa kontak dan bahkan dapat tembus ke bola mata, menyebabkan kebutaan. Karena itu, perhatikan gejala infeksi parasit Acanthamoeba seperti rasa gatal, pandangan kabur, mata berair, sensitif pada cahaya, dan pembengkakan di kelopak mata.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-2025-03-22T120117.106.png
22/Mar/2025

Konjungtivitis neonatal adalah infeksi mata yang sering terjadi pada bayi baru lahir. Gejalanya adalah mata merah karena infeksi, iritasi, atau saluran air mata yang tersumbat. Infeksi mata pada bayi dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti iritasi yang disebabkan oleh krim antimikroba yang diberikan saat lahir atau infeksi virus atau bakteri yang ditularkan dari ibu ke bayi saat melahirkan. Informasi lebih lanjut tentang kesehatan mata bayi dapat ditemukan di sini!

 

Mengenal Faktor Risiko Infeksi Mata pada Bayi

Anak-anak, terutama bayi, dapat mengalami infeksi mata. Infeksi mata bayi yang paling umum adalah konjungtivitis. Kondisi ini ditandai dengan peradangan pada bagian putih mata (konjungtiva) dan kelopak mata bagian dalam. Akibatnya, anak mengalami mata merah dan bengkak dengan lendir.

Beberapa gejala tambahan meliputi:

  • Mata kering
  • Gatal
  • Sensitivitas terhadap sinar matahari
  • Sakit

 

Infeksi Mata yang Terjadi pada Bayi Baru Lahir

Untuk saat ini, beberapa jenis konjungtivitis pada bayi baru lahir adalah:

Konjungtivitis dengan Bahan Kimia

Ini adalah kondisi langka yang disebabkan oleh iritasi dari obat tetes mata bayi baru lahir yang diberikan untuk mencegah infeksi bakteri. Gejalanya, yang dimulai beberapa jam setelah menggunakan tetes mata, adalah mata yang sering merah dan meradang. Gejala berlangsung selama dua hingga empat hari. Pengobatan seringkali tidak diperlukan untuk jenis konjungtivitis ini.

Konjungtivitis Gonokokal

Ini disebabkan oleh bakteri yang dikenal sebagai N. gonorrhea. Selama persalinan pervaginam, ibu yang terinfeksi dapat memberi bayi baru lahir bakteri jenis ini. Obat tetes mata untuk bayi baru lahir dapat mencegah konjungtivitis yang parah. Kondisi tersebut menyebabkan mata menjadi sangat merah, disertai pembengkakan, dan keluarnya cairan kental dari kelopak mata. Gejala biasanya muncul sekitar 2 hingga 5 hari setelah kelahiran, dan perawatan biasanya termasuk antibiotik intravena.

Konjungtivitis Inklusi

Ini adalah infeksi mata paling umum yang disebabkan oleh infeksi Chlamydia trachomatis, dengan gejala seperti mata merah, kelopak mata bengkak, dan cairan bocor dari kelopak mata. Gejala biasanya muncul antara lima dan empat belas hari setelah bayi lahir. Antibiotik yang diminum seringkali merupakan bagian dari perawatan.

Infeksi yang disebabkan oleh bakteri lain

Setelah minggu pertama kelahiran anak, bakteri lain dapat masuk ke mata, menyebabkan infeksi mata. Dengan sedikit drainase, mata mungkin merah dan bengkak. Jenis bakteri yang menyebabkan infeksi menentukan perawatan, yang seringkali mencakup menggunakan tetes antibiotik atau salep pada mata, menggunakan kompres hangat pada mata, dan memastikan bahwa Anda tetap bersih saat menyentuh mata yang terinfeksi.

Penting untuk diketahui bahwa infeksi dapat menyebar dari satu mata ke mata lainnya dengan menyentuh mata yang terkena atau cairan dari mata jika kondisi ini disebabkan oleh infeksi. Selain itu, infeksi dapat menyebar ke orang lain. Cairan dari mata dapat menyebar selama 24-48 jam setelah perawatan dimulai.

 

Penanganan Infeksi Mata pada Bayi

Sebagian besar otoritas kesehatan mewajibkan penyedia memberikan tetes atau salep kepada bayi baru lahir, biasanya dalam 2-3 jam setelah lahir, untuk mencegah konjungtivitis neonatal. Wanita yang memiliki herpes genital harus berkonsultasi dengan dokter selama kehamilan dan sebelum melahirkan untuk mencegah penyebaran infeksi ke bayi yang baru lahir.

Tergantung pada tingkat keparahan infeksi dan bakteri penyebabnya, dokter dapat mengobati konjungtivitis neonatal yang disebabkan oleh infeksi bakteri dengan antibiotik. Beberapa antibiotik diberikan pada mata dalam bentuk tetes atau salep topikal.

Konjungtivitis bayi baru lahir dapat diobati dengan kombinasi antibiotik topikal, oral, intravena, atau intramuskular. Antibiotik lain dapat diberikan melalui mulut (oral), melalui vena (intravena), atau sebagai suntikan (intramuskular). Membilas mata bayi yang terinfeksi dengan larutan garam akan menghilangkan kotoran yang dapat muncul sebagai tanggapan terhadap infeksi. Pijakan hangat dan lembut di hidung dan mata dapat membantu konjungtivitis jika saluran air mata tersumbat. Bayi baru lahir mungkin perlu dioperasi jika saluran air matanya tidak sembuh pada usia satu tahun.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-26-1.png
20/Mar/2025

Sayuran Wortel adalah salah satu sayuran yang biasanya ditambahkan ke sup, dan dia mengatakan bahwa itu baik untuk mata. Ada orang yang percaya mitos ini, dan ada orang lain yang tidak. Apa yang sebenarnya terjadi? Anda akan menemukan jawabannya di sini.

 

Fakta tentang Wortel yang Baik untuk Mata Anak

WORTEL, sayuran yang kaya akan beta karoten dan lutein, yang merupakan antioksidan, dapat membantu mencegah kerusakan mata yang disebabkan oleh radikal bebas. Radikal bebas adalah zat yang dapat menyebabkan kerusakan sel, penuaan, dan berbagai penyakit, termasuk penyakit mata, jika jumlah radikal bebas dalam tubuh terlalu tinggi.

Beta karoten sendiri adalah zat yang memberikan warna pada tanaman, termasuk wortel. Jika Anda mengonsumsi wortel dengan warna yang sangat cerah, itu berarti ada banyak beta karoten, yang kemudian diolah menjadi vitamin A. Orang yang kekurangan vitamin A memiliki risiko tinggi terkena rabun senja, yang dapat disembuhkan dengan mengonsumsi vitamin A dari makanan atau suplemen.

Untuk membentuk rodopsin, pigmen peka cahaya pada sel mata yang sangat membantu seseorang melihat dengan baik di malam hari, vitamin A juga diperlukan. Jika ibu memberi anak wortel yang sudah matang daripada yang masih mentah, tubuh mereka akan menyerap dan menggunakan beta karoten dengan lebih baik.

Selain itu, kandungan lutein yang tinggi dalam wortel membantu mencegah degenerasi makula akibat usia, kondisi yang menyebabkan penglihatan kabur atau menghilang secara bertahap. Karena itu, makan wortel secara teratur sangat membantu. Meskipun demikian, konsumsi wortel tidak hanya membantu kesehatan mata, tetapi juga memiliki banyak manfaat tubuh lainnya. Berikut beberapa di antaranya:

Menjaga Kesehatan Pencernaan

Untuk menjaga pencernaan Anda tetap sehat, Anda harus makan wortel secara teratur. Ini karena wortel kaya akan serat, yang dapat mencegah sembelit. Satu buah wortel mengandung sekitar 2 gram serat, yang mencukupi sebagian kecil kebutuhan harian tubuh. Selain itu, serat tersebut memiliki kemampuan untuk meningkatkan bakteri usus yang baik.

Mengurangi Kemungkinan Kanker

Dengan membuat pencernaan menjadi lebih teratur, wortel dapat melindungi seseorang dari kanker usus besar. Kandungan antioksidannya juga menurunkan risiko terkena kanker.

Mengontrol Gula Darah

Dengan indeks glikemiknya yang rendah, wortel membantu menstabilkan kadar gula darah. Selain itu, kandungan seratnya membantu menstabilkan kadar gula darah.

Faktanya, wortel baik untuk kesehatan anak. Agar mata Si Kecil tidak mudah rusak, ibu harus memberikannya secara teratur. Selain itu, Anda harus melakukan hal-hal yang membantu menyehatkan mata Anda, seperti membatasi penggunaan elektronik, menonton TV, dan lainnya. Selain itu, mata harus diperiksa setiap tahun. Namun, buah/sayur yang dapat menyehatkan mata selain wortel, adalah yang berwarna pekat seperti pepaya, buah naga, semangka merah, tomat, buah berry.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-20.png
19/Mar/2025

Pernahkah Anda melihat seseorang dengan warna mata kiri dan kanan yang berbeda? Salah satu istilah untuk kondisi ini adalah heterochromia. Kondisi langka yang dikenal sebagai heterochromia mempengaruhi iris, yaitu bagian mata yang berwarna. Bertanggung jawab atas warna mata yang berbeda adalah pigmen yang disebut melanin yang terletak di dalam iris. Kelainan mata ini mungkin membuat orang yang mengalaminya tidak percaya diri atau merasa berbeda dengan orang lain, meskipun kelainannya unik. Apakah heterochromia dapat disembuhkan?

 

Mengenal Heterochromia

Warna mata berasal dari deposit melanin di iris, bagian mata yang melebarkan dan menyempitkan pupil untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk. Mata biru memiliki sedikit melanin, sedangkan mata coklat memiliki banyak melanin.

Waran iris seseorang mungkin berubah sepanjang hidupnya. Misalnya, dalam tiga tahun pertama kehidupan mereka, mata biru banyak bayi yang menggelap. Ketika melanin berkembang, perubahan ini terjadi. Heterochromia disebabkan oleh distribusi melanin yang tidak merata.

Terdapat tiga kategori heterochromia:

  • Heterochromia lengkap, juga dikenal sebagai iridis, adalah ketika iris satu mata berwarna coklat dan iris yang lain berwarna hijau.
  • Ketika bagian tertentu dari satu iris memiliki warna yang berbeda dari bagian lain dari iris yang sama, ini disebut heterochromia parsial atau tersegmentasi.
  • Ketika warna cincin di satu iris berbeda di sisi lain, itu disebut heterochromia sentral.

 

Mengapa Ada Kelainan Mata Ini?

Heterochromia genetik, yang biasanya terjadi pada bayi, adalah kondisi yang lebih umum. Anak-anak yang lahir dengan kelainan mata langka ini biasanya tidak menunjukkan gejala lain; mereka biasanya tidak mengalami masalah kesehatan lain atau masalah mata lainnya. Namun, dalam beberapa kasus, heterochromia dapat merupakan gejala dari penyakit lain.

Heterochromia pada bayi dapat disebabkan oleh beberapa kondisi berikut:

  • Heterochromia jinak;
  • Sindrom Horner;
  • Sindrom Sturge-Weber;
  • Sindrom Waardenburg;
  • Piebaldisme;
  • Penyakit Hirschsprung;
  • Sindrom Bloch-Sulzberger;
  • Penyakit von Recklinghausen;
  • Penyakit Bourneville;
  • Sindrom Parry-Romberg.

Beberapa penyebab orang mengalami heterochromia di kemudian hari adalah heterochromia didapat:

  • Cedera pada mata
  • Terdapat perdarahan di mata
  • Pembengkakan yang disebabkan oleh iritis atau uveitis
  • Operasi untuk mata
  • Siklitis heterokromik Fuchs
  • Sindrom Horner yang muncul
  • Glokoma dan beberapa obat yang digunakan untuk mengobatinya
  • Latisse, obat glaukoma yang juga digunakan dalam kosmetik untuk menebalkan bulu mata
  • Sindrom penyebaran pigmen
  • Melanosis di dalam mata
  • Sindrom Posner-Schlossman
  • Sindrom dengan ektropion iris
  • Tumor pada iris yang tidak hanya jinak tetapi juga ganas
  • Diabetes mellitus (DM)
  • Oklusi vena sentralis retina
  • Sindrom Chediak-Higashi

 

Apakah Heterochromia dapat Diobati?

Jika bayi Anda mengalami heterochromia, ia harus diperiksa oleh dokter mata. Dokter mata akan mengkonfirmasi heterochromia dan menemukan penyebab utamanya. Jika Anda juga mengalami kelainan mata ini pada usia dewasa, Anda juga harus diperiksa oleh dokter mata. Dokter mata dapat melakukan pemeriksaan mendalam pada mata Anda untuk mengidentifikasi kelainan tersebut dan membuat rencana perawatan yang sesuai.

Biasanya, heterochromia yang tidak disebabkan oleh kondisi lain tidak memerlukan pengobatan. Namun, jika warna mata Anda ingin sama, Anda dapat menggunakan lensa kontak. Pengobatan akan berpusat pada penyakit atau cedera yang menyebabkan kelainan mata tersebut.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-15.png
17/Mar/2025

Ada banyak cara untuk menjaga mata anak sehat dan jelas. Salah satunya adalah dengan memilih jenis penerangan yang baik di rumah dan kamar tidur anak untuk memastikan pencahayaan yang cukup. Pencahayaan terarah adalah pilihan terbaik saat anak belajar.

Sangat penting untuk diketahui bahwa sinar ultraviolet, seperti yang dihasilkan oleh matahari dan lampu tabung neon, dapat berbahaya bagi mata. Cahaya biru atau cahaya biru yang dihasilkan oleh televisi, smartphone, dan perangkat lainnya sangat berbahaya bagi mata jika terpapar dalam jumlah besar dan dalam jangka waktu yang lama. Untuk alasan ini, memilih jenis penerangan yang tepat untuk kesehatan mata anak dan anggota keluarga lainnya sangat penting.

 

Pilihan Penerangan Kesehatan Mata Anak

Adas berbagai sumber cahaya alternatif yang hemat energi dan lebih aman untuk mata. Ini adalah beberapa jenis penerangan yang baik untuk mata anak:

Lampu Pijar

Dibandingkan dengan bola lampu putih terang, lampu tradisional ini memberikan cahaya yang lebih hangat dan menghasilkan lebih sedikit sinar ultraviolet. Selain itu, lampu pijar ini biasanya lebih murah, tetapi tidak hemat energi.

Full Spectrum Light

“Full spectrum” sebenarnya adalah istilah pemasaran untuk bola lampu. Perusahaan yang membuat bohlam ini mengklaim bahwa mereka meningkatkan keterbacaan, persepsi warna, dan suasana hati karena mereka meniru sinar matahari alami dan memberikan keseimbangan antara kecerahan dan kontras.

LEDs

Ini adalah bohlam yang paling mahal pada awalnya, tetapi juga bohlam yang paling hemat energi. Lampu jenis ini tidak menghasilkan sinar UV. Namun, ada banyak mitos tentang lampu LED, salah satunya bahwa mereka hanya menghasilkan cahaya biru. Saat ini, lampu LED tersedia dalam berbagai warna dan bahkan dapat menghasilkan cahaya hangat.

Banyak orang percaya bahwa lampu LED tidak menghemat banyak energi. Namun, penelitian menunjukkan bahwa lampu LED menggunakan hanya 25% energi lampu CFL dan 1/8 hingga 1/10 energi lampu pijar biasa. Fakta bahwa bohlam LED tidak dapat diredupkan juga tidak benar. Banyak jenis bohlam LED yang dapat diredupkan tersedia untuk dibeli.

Light Fluorescent Compact (CFL)

Dibandingkan dengan lampu pijar putih terang dan tabung neon, lampu CFL menghemat lebih banyak energi dan menghasilkan lebih sedikit sinar UV. Namun, bohlam LED lebih mahal dan awalnya lebih murah. Banyak orang percaya bahwa bohlam CFL, seperti lampu LED, berbahaya karena kandungan merkurinya. Ini adalah kenyataan bahwa bohlam CFL mengandung sedikit merkuri, tetapi kandungan merkurinya jauh lebih rendah daripada bohlam tabung fluoresen. Secara umum, menggunakan lampu CFL mengurangi jumlah merkuri yang dilepaskan dari pencahayaan.

 

Metode Penerangan untuk Melindungi Mata Anak

  • Untuk melindungi penglihatan anak dan keluarga lainnya di rumah, Anda harus mengikuti beberapa saran berikut, selain memilih pencahayaan yang tepat:
  • Untuk meningkatkan jumlah cahaya di ruangan tanpa menggunakan satu bohlam yang sangat terang, gunakan beberapa sumber cahaya.
  • Penting untuk mempertimbangkan penggunaan lampu pijar.
  • Untuk sedekat mungkin dengan nuansa alami, pencahayaan kombinasi dapat menggunakan berbagai jenis cahaya.
  • Untuk kegiatan seperti membaca dan menulis, gunakan lampu dengan cahaya terarah.
  • Anda harus bekerja di tempat yang cukup terang untuk mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh pencahayaan redup.
  • Untuk mengurangi silau, posisikan lampu dan layar dengan tepat.
  • Biarkan cahaya alami masuk ke rumah, kamar anak, dan ruang kerja sebanyak mungkin dengan membuka tirai dan gorden.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-7.png
13/Mar/2025

Salah satu dari empat jenis kanker mata, kanker mata melanoma adalah salah satu yang paling berbahaya, meskipun kasus tidak sebanyak kanker paru-paru atau kanker payudara.

Melanoma adalah jenis kanker mata yang paling umum. Selanjutnya, ada kanker mata seperti karsinoma sel gepeng (juga dikenal sebagai squamous cell carcinoma), limfoma intraokular, dan retinoblastoma. Semua ini adalah kanker yang sering terjadi pada anak-anak. Apa gejala kanker mata melanoma karena sangat umum? Apakah bintik hitam pada mata dapat digunakan untuk menandainya?

 

Dari Bintik Hitam Sampai Tumor

Dalam kebanyakan kasus kanker mata melanoma, gejalanya tidak muncul ketika seseorang bercermin, yang membuatnya sulit dideteksi. Bagaimana gejalanya? Gejala kanker mata melanoma bervariasi bergantung pada ukuran dan lokasi tumor. Bintik hitam pada iris mata adalah salah satu gejala yang paling umum dari melanoma mata. Namun, pengidapnya mungkin juga mengalami gejala tambahan, seperti:

  • Semuanya menjadi kabur.
  • Cacat mata
  • Rasa sakit, iritasi, dan kemerahan pada mata,
  • Tekanan pada bola mata
  • Berbentuk kubah atau jamur, benjolan muncul di bawah retina.
  • Perubahan pada bentuk pupil
  • Katarak lokal
  • Hipoma, atau darah di ruang depan mata
  • Merasakan garis atau bintik-bintik yang menghalangi pandangan Anda.
  • Melihat kilatan cahaya adalah sepertinya.
  • Bengkak di salah satu mata

 

Mutasi Genetik dan Berbagai Penyebabnya

Hingga saat ini, penyebab kanker mata melanoma belum diketahui dengan pasti. Beberapa jenis mutasi dikatakan dapat menyebabkan kanker mata melanoma. Mutasi ini dapat menyebabkan sel tumbuh dan membelah secara abnormal, menyebabkan kanker.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa selain mutasi genetik, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena kanker mata melanoma. Misalnya, ras Kaukasia lebih sering mengalami melanoma okular daripada ras Afrika. Kejadian melanoma okular meningkat seiring bertambahnya usia dan mencapai puncaknya pada usia 70–80 tahun. Orang dengan kulit cerah atau mata biru juga lebih berisiko mengalami melanoma uveal.

Selain itu, paparan sinar matahari dan radiasi ultraviolet buatan yang berasal dari pengelasan juga dapat meningkatkan risiko melanoma koroid dan siliaris. Memiliki tahi lalat di permukaan mata atau mata adalah salah satu kondisi kulit tertentu yang diwariskan. Sindrom nevus displastik adalah salah satu dari kondisi kulit tertentu yang diwariskan.

 

Periksa Komplikasi Taruhan Anda Sejak Dini

Para ahli tetap merekomendasikan untuk melakukan pemeriksaan mata setiap tahun, terutama bagi mereka yang berisiko lebih tinggi mengalami kanker mata jenis melanoma, meskipun kanker mata lebih jarang dibandingkan jenis kanker lainnya. Dalam kasus orang dengan sindrom nevus displastik, misalnya.

Bagian penting dari perawatan kesehatan mata setiap orang adalah pemeriksaan mata rutin. Jangan ragu untuk melakukannya bahkan jika Anda tidak memiliki keluhan pada mata Anda, karena pemeriksaan rutin dapat menemukan kanker mata, seperti melanoma.

Ingatlah untuk menghindari kontak dengan kanker melanoma. Kanker ini dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan benar. Misalnya, glaukoma, peningkatan tekanan pada mata, atau kebutaan yang disebabkan oleh ablasio retina. Selain itu, sangat mengejutkan bahwa sel-sel kanker melanoma ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya, seperti hati, tulang, dan paru-paru.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-3.png
11/Mar/2025

Perdarahan subkonjungtiva atau perdarahan mata pecah terjadi ketika pembuluh darah kecil pecah di bawah permukaan mata atau konjungtiva, yang tidak dapat menyerap darah dengan cepat. Selain itu, Anda mungkin tidak menyadari bahwa Anda mengalami pembuluh darah mata pecah sampai Anda melihat bagian putih mata Anda berwarna merah muda di cermin. Gangguan ini tidak menyebabkan ketidaknyamanan atau masalah penglihatan.

Pembuluh darah mata pecah sering terjadi tanpa ada kerusakan di mata. Ini dapat terjadi hanya karena bersin atau batuk yang kuat. Meskipun gejala yang terjadi mungkin membuat Anda khawatir, mereka tidak memerlukan pengobatan. Namun, perdarahan subkonjungtiva biasanya tidak berbahaya dan biasanya hilang dalam dua minggu.

Hal ini juga dapat menunjukkan kondisi mata yang dapat menyebabkan gangguan serius. Oleh karena itu, ketika hal itu tidak sembuh, temui dokter segera. Dokter biasanya akan menghilangkan infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau hal lainnya.

Jika hal ini sering terjadi atau tidak biasa, Anda juga harus menemui dokter mata. Ini karena hal ini dapat menyebabkan gangguan pada mata yang terlalu sering, yang menyebabkan rasa sakit atau kepekaan terhadap cahaya. Oleh karena itu, cobalah untuk segera memeriksanya.

 

Faktor-faktor yang Menyebabkan Pembuluh Darah Mata Pecah

Sebagian besar pembuluh darah mata pecah secara spontan tanpa alasan yang jelas. Saat seseorang bangun dan melihat ke cermin, mereka seringkali menemukan gangguan tersebut. Orang lain pertama kali melihat perdarahan pada mata Anda, biasanya perdarahan subkonjungtiva tersebut spontan.

Salah satu dari hal-hal berikut ini dapat menyebabkan pembuluh darah mata pecah:

  • Bersin.
  • Batuk.
  • Mengejan atau muntah.
  • Mengejan di dalam toilet.
  • Cedera atau trauma.
  • Tiba-tiba tekanan darah tinggi.

Gangguan pendarahan yang mencegah pembekuan normal atau menyebabkan perdarahan

Perdarahan subkonjungtiva juga dapat terjadi secara tidak sengaja dan dapat terjadi karena infeksi mata yang parah atau trauma pada kepala atau mata, atau setelah operasi kelopak mata atau mata. Selain itu, hal ini juga dapat terjadi karena menggosok mata terlalu sering.

Hal ini juga dapat terjadi karena mengonsumsi obat-obatan, seperti aspirin atau pengencer darah. Dalam kasus yang jarang, kelainan pembekuan darah atau kekurangan vitamin K dapat menyebabkan pembuluh darah pada mata pecah.

 

Perawatan Pembuluh Darah Mata yang Pecah

Perawatan pembuluh darah mata yang pecah dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti yang berikut:

Perawatan di Rumah

Gangguan tersebut biasanya tidak membutuhkan perawatan khusus. Jika terjadi iritasi ringan di mata, Anda dapat menggunakan air mata buatan yang dijual bebas. Selain itu, jangan gunakan aspirin, naproxen, ibuprofen, atau obat antiinflamasi nonsteroid lainnya tanpa resep dokter.

Perawatan Medis

Anda harus melihat dokter jika gangguan tersebut terus terjadi dan tidak sembuh dalam waktu dua minggu. Untuk meredakan iritasi yang mungkin terjadi, penyedia layanan kesehatan mungkin meresepkan air mata buatan. Dokter mungkin perlu memeriksa mata Anda untuk mengesampingkan potensi kerusakan lain pada mata Anda jika cedera tersebut disebabkan oleh trauma.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-2025-03-08T114747.615.png
08/Mar/2025

Salah satu hal yang harus Anda perhatikan adalah kesehatan mata Anda. Jika Anda mengalami rasa tidak nyaman di mata Anda, pandangan kabur, atau bahkan gatal, sebaiknya jangan anggap sepele masalah ini. Ini bisa menjadi tanda penyakit pterygium di mata Anda. Penyakit pterygium, yang dapat menyerang satu atau kedua bola mata sekaligus, ditandai dengan tumbuhnya selaput pada permukaan bola mata.

Pterygium bukan jenis kanker mata, tetapi itu dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya untuk mata Anda jika tidak ditangani segera. Pterygium dapat tumbuh dan menutupi pupil mata, mengganggu penglihatan pasien.

 

Gejala Pterygium

Penyakit mata ini memiliki gejala yang paling umum, yaitu tumbuhnya selaput yang semakin menyebar di mata. Namun, dalam beberapa kasus, gejala pterygium lainnya juga muncul, menyebabkan rasa tidak nyaman. Gejala-gejala ini termasuk mata merah, iritasi dan gatal, pandangan yang mulai terasa samar dan kabur, dan sensasi mengganjal di mata karena selaput yang semakin menyebar.

 

Penyebab Pterygium

Mereka yang mengalami pterygium biasanya melakukan banyak aktivitas di luar ruangan; ini termasuk paparan sinar matahari, debu, asap, dan angin, yang diduga menyebabkan penyakit tersebut. Melindungi mata saat berada di luar ruangan dalam jangka waktu yang cukup lama tidak salah. Baik menggunakan topi atau kacamata untuk menutupi mata dan wajah.

Selain faktor eksternal, usia juga dapat menyebabkan pterygium. Kemungkinan menderita masalah pterygium meningkat dengan usia. Laki-laki bahkan lebih rentan menderita pterygium daripada wanita.

 

Pengobatan Pterygium

Dokter biasanya menyarankan untuk mengoperasi selaput mata yang ada jika pterygium mulai menyebar dan mengganggu penglihatan. Namun, jika masalah pterygium masih ringan, penggunaan obat-obatan mata dapat membuat masalah pterygium hilang.  Jika Anda mengalami gatal atau perih di mata Anda, Anda harus menghindari menggaruknya. Ini karena menggaruk mata dapat menyebabkan luka pada kornea dan menyebabkan cedera. Ini menyebabkan masalah kesehatan mata. Untuk mengurangi gejala, gunakan obat tetes mata yang mengandung steroid atau lubrikasi.

Mengonsumsi makanan sehat seperti sayur bayam dapat membantu menjaga kesehatan mata Anda dan mencegah selaput mata. Ada banyak antioksidan, termasuk zeaxanthin dan lutein, dalam sayuran hijau ini. Penyakit yang terkait dengan usia, seperti katarak, dapat dicegah dengan zat ini. Selain itu, pepaya yang mengandung vitamin A dan flavonoid dapat membantu Anda menghindari kerusakan selaput lendir dan peradangan pada mata.

Custard apple juga bermanfaat bagi kesehatan Anda. Ini akan memenuhi kebutuhan vitamin A dan C mata Anda. Vitamin B2 yang terkandung dalam buah ini juga membantu melawan radikal bebas yang dapat membahayakan kesehatan mata Anda.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-36.png
05/Mar/2025

Karena manfaatnya sebagai indra penglihatan, kesehatan mata harus selalu diperhatikan. Sangat penting untuk menghindari gangguan mata yang berbahaya karena jika dibiarkan, dapat menyebabkan kelainan yang fatal. Jika tidak ditangani dengan segera, beberapa gangguan mata bahkan dapat menyebabkan kebutaan.

Oleh karena itu, disarankan agar setiap orang menjalani pemeriksaan mata setahun sekali. Screening retina adalah salah satu bagian dari pemeriksaan rutin tersebut, tetapi masih banyak orang yang bertanya tentang keuntungan yang didapatkan dari pemeriksaan tersebut.

 

Keuntungan Screening Retina

Pemeriksaan yang dikenal sebagai screening retina adalah pemeriksaan pada mata yang dapat melakukan pemeriksaan menyeluruh pada retina (tempat cahaya dan gambar terbentuk), disk optik (tempat retina mengandung saraf optik yang membantu mengirimkan informasi ke otak), dan pembuluh darah.

Dokter akan melihat bagian belakang mata pasien dengan alat yang disebut ophthalmoscope. Dokter mata dapat menemukan penyakit mata yang mungkin atau sedang terjadi dengan menggunakan gambar retina digital yang diambil dari retina.

Selain itu, alasan lain mengapa screening retina harus dilakukan secara teratur adalah untuk mengetahui kondisi mata yang dapat menyebabkan gangguan pada mata hingga kebutaan. Berikut beberapa kondisi tersebut:

Ablasi pada retina

Ketika retina seseorang terlepas dari matanya, ini disebut ablasi retina, yang merupakan salah satu gangguan yang dapat dideteksi oleh screening retina. Penanganan segera gangguan ini dapat menyebabkan kebutaan permanen jika dibiarkan. Pemeriksaan ini dapat membantu mencegah gangguan yang parah dan fatal.

Retinopati akibat diabetes

Retinopati diabetik, penyakit lain yang dapat dicegah dengan melakukan screening retina, juga dapat dicegah. Jika hal ini menjadi terlalu parah, pengidap diabetes dapat mengalami gangguan penglihatan hingga kebutaan. Bahayanya terletak pada kenyataan bahwa gejala awal gangguan ini mungkin tidak terlihat sampai kondisi menjadi semakin parah. Jadi, pastikan untuk melakukan pemeriksaan mata setiap tahun.

Glaukoma

Saat melakukan screening retina, Anda juga dapat menemukan glaukoma pada tahap awal. Gangguan ini terjadi ketika sistem drainase cairan mata tidak berfungsi dengan baik. Ini dapat menempatkan bola mata di bawah tekanan, menyebabkan kerusakan pada saraf optik. Ketika seseorang mengalami titik buta yang cukup parah pada penglihatannya, kebanyakan orang tahu mereka mengalami gangguan ini.

Sistem pencitraan resolusi tinggi dapat digunakan untuk mengambil gambar bagian dalam mata setelah screening retina. Seseorang yang sudah sering menjalani pemeriksaan ini dapat melihat perubahan yang terjadi pada matanya dengan membandingkan hasilnya dengan yang sebelumnya. Jika ada perubahan, meskipun kecil, dokter dapat menentukan tindakan apa yang dapat diambil untuk mencegah perubahan tersebut menjadi lebih parah.

Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan ini secara teratur, terutama jika Anda menghabiskan waktu lebih lama di depan komputer. Dengan melakukan screening retina, Anda dapat memastikan bahwa aset tubuh Anda tetap sehat dan tidak ada gangguan yang dapat mengganggu.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-35.png
03/Mar/2025

Peradangan pada mata dapat menyebabkan pembengkakan, kemerahan, nyeri, dan pandangan mengabur. Tentu saja, kondisi ini sangat mengganggu aktivitas karena membuat Anda tidak bisa melihat dengan jelas dan merasakan sakit dan tidak nyaman di mata.

Salah satunya adalah uveitis, peradangan yang menyerang lapisan mata bagian tengah, juga dikenal sebagai uvea. Lapisan ini terdiri dari koroid, atau lapisan pembuluh darah, iris atau selaput pelangi mata, dan badan siliar, atau jaringan ikat yang berada di antara koroid dan iris. Uvea sendiri berada di antara retina dan sklera atau bagian putih mata.

Bergantung pada lokasi peradangan, uveitis terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

  • Uveitis pada uvea di bagian depan, yang juga disebut sebagai uveitis anterior atau iritis, meradang pada iris.
  • Peradangan yang disebut cyclitis atau uveitis intermedia terjadi pada bagian tengah uvea, antara koroid dan iris.
  • Peradangan pada uvea bagian belakang, juga disebut posterior uveitis atau choroiditis, terjadi pada bagian koroid.
  • Uveitis pada seluruh bagian uvea, juga dikenal sebagai panuveitis, adalah peradangan yang terjadi di seluruh bagian uvea.

Selain lokasi peradangan, uveitis dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan durasi peradangan, yaitu:

  • Jenis uveitis ini sangat cepat berkembang, tetapi biasanya akan sembuh dalam waktu kurang dari tiga bulan.
  • Jenis uveitis ini dikenal sebagai uveitis kronis, yang terus terjadi selama lebih dari tiga bulan.

 

Ketahui Penyebab dan Gejalanya

Sebagian besar kasus uveitis dikaitkan dengan gangguan autoimun, tetapi penyebabnya sering tidak diketahui. Ada beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan uveitis, antara lain:

  • Peradangan pada sendi atau RA (rheumatoid arthiritis)
  • Ankylosing spondylitis, atau peradangan sendi pada bagian tulang belakang
  • Kolitis ulseratif atau peradangan usus besar
  • Chron’s disease
  • Penyakit kawasaki, peradangan yang menyerang dinding pembuluh darah
  • Peradangan yang menyerang beberapa bagian tubuh, seperti kelenjar getah bening, kulit, mata, dan paru-paru, disebut sarkoidosis.

Namun, dalam situasi lain, uveitis juga dapat terjadi sebagai akibat dari infeksi bakteri maupun virus yang terjadi pada tubuh. Beberapa kondisi, seperti tuberkulosis, toksoplasmosis, herpes, histoplasmosis, sifilis, dan hiv, serta kanker mata, cedera mata, dan paparan racun pada mata, juga dikaitkan dengan uveitis.

Namun, gejala uveitis dapat muncul secara bersamaan atau secara bertahap dalam beberapa hari. Gejalanya termasuk penurunan fungsi penglihatan, rasa nyeri pada mata, pembengkakan mata, sensitifitas terhadap cahaya, dan munculnya bintik hitam di area pandang.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia




Our Vision


No person with a blinding condition, eye disease, or visual impairment should be without hope, understanding, and treatment.


Contact Us


Hubungi Kami

(031) 8495502, (031) 8433050
082143717979 ( WA only)


Kunjungi Kami

Jalan Raya Jemursari No. 108,
Surabaya, Indonesia


Email Kami

admin@surabayaeyeclinic.id



Lokasi Kami



Media Sosial


Instagram


facebook


Twitter


Youtube




CopyRight, 2024 | Managed by Markbro | PT Klinik Mata Surabaya




WeCreativez WhatsApp Support
Tim CS Kami Siap Membantu Anda. Silahkan Tanya Kami!