LASIK tanpa pisau bedah
Saat ini di Surabaya Eye Clinic telah hadir layanan Z-LASIK yang merupakan teknologi LASIK generasi terkini dengan Ziemer FEMTO LDV, yaitu femtosecond laser yang memiliki kecepatan sangat tinggi sebesar 1000 Khz dan digunakan untuk proses pembuatan lapisan tipis (flap) pada kornea.
Teknologi Z-LASIK dengan FEMTOSECOND LASER LDV Crystalline telah teruji keamanannya dan telah mendapatkan sertifikasi FDA ,serta direkomendasikan penggunaannya untuk US ARMY, US NAVY, US AIR FORCE, MARINE CORPS dan NASA.
Alat ini memiliki keunggulan:
Menggunakan energi laser yang sangat kecil sehingga akibat panas yang tinggi pada jaringan mata bisa dihindari,
Ketebalan flap kornea bisa dibuat lebih tipis (sekitar 90 mµ). Dengan ukuran flap yang setipis ini membuat makin banyak orang yang mempunyai keterbatasan tebal kornea bisa dilakukan LASIK.
Hal ini memungkinkan harapan seseorang untuk mendapatkan hasil penglihatan mendekati mata normal dapat terpenuhi.
Kelebihan ZYOPTIX 100 yang dimiliki oleh Surabaya Eye Clinic ini dapat mengenali struktur iris atau kornea pasien (seperti sidik jari). Sehingga menjamin ketepatan dan keamanan tindakan laser dengan tingkat ketelitian dan ketepatan yang tinggi. Mesin ini dilengkapi dengan alat “eye tracker” yang fungsinya mengunci pergerakan mata agar tembakan sinar laser jatuh tepat di kornea.
Tak perlu ragu lagi untuk LASIK karena anda ditangani oleh tim profesional :
2. Tim yang terlatih.
Hingga saat ini LASIK CENTER SEC sudah melakukan lebih dari 4000 prosedur LASIK baik wafefront guided LASIK maupun Z LASIK (LASIK tanpa pisau).
Surabaya Eye Clinic menyediakan sentra pelayanan retina untuk mengatasi masalah gangguan retina yang komprehensif. Sebagai pusat perawatan sub spesialisasi gangguan retina di Indonesia, Sentra Retina dari Surabaya Eye Clinic melengkapi dirinya dengan peralatan medis, bedah dan diagnostik modern dan didukung oleh tim professor dan dokter spesialis mata yang mendalami subspesialisasi Vitreo-Retina serta paramedis yang profesional.
Dokter spesialis mata di Surabaya Eye Clinic yang mendalami bidang retina : Prof dr Gatut Suhendro,SpM-KVR, Dr Mustidjab, SpM-KVR, Dr Wimbo Sasono, SpM-KVR, Dr Retna Gemala Dewi,SpM-KVR, dan Dr Dwi A Yani,SpM
Beberapa peralatan diagnostik medis yang dimiliki oleh Sentra Retina Surabaya Eye Clinic adalah Diode and Yag Laser, Argon Laser, dan beberapa jenis alat medis lain. Sedangkan perlengkapan diagnostik yang tersedia diantaranya adalah Digital FP (Fundus Photography), FFA (Fundus Fluorescein Angiography), USG (Ultrasonography),), Humphrey Visual Field Analyzer, dan OCT (Optical Coherence Tomography)
Fasilitas diagnostik dan pengobatan mutakhir yang dimiliki Sentra Retina Surabaya Eye Clinic sangat lengkap. Sehinggadengan adanya peralatan diagnostik dan pengobatan mutakhir di bidang retina, maka hasil diagnostik dapat menjadi lebih cermat dan dokter dapat mengambil keputusan pengobatan yang tepat sesuai dengan keadaan pasien
Selain untuk tujuan kosmetik, ada beberapa gangguan kelopak mata yang menimbulkan gangguan fungsional dalam penglihatan. Oleh karena itu, kami di Surabaya Eye Clinic mempunyai layanan okuloplastik (bedah plastik mata) yang profesional untuk membantu meningkatkan kualitas hidup para penderita.
Dokter spesialis mata di Surabaya Eye Clinic yang mendalami bidang okuloplastik ialah : Prof dr Rowena Ghazali Hoesin,SpM(K), Dr Harijo Wahyudi,SpM(K) dan Dr Ratna Muslimah,SpM
Contoh kasus-kasus okuloplastik yang kami tangani di Surabaya Eye Clinic
1. Ptosis
Tampilan ‘lelah’ disebabkan oleh kelopak mata atas turun dapat diperbaiki dengan operasi.
Apa itu Ptosis?
Ptosis adalah istilah medis untuk turunnya kelopak mata bagian atas. Kondisi ini dapat mempengaruhi satu atau kedua mata. Ketika ujung kelopak mata atas turun, bagian atas daerah pandangan anda mungkin menjadi terhalang.
2. Mata Berair
Mata berair dan produksi air mata berlebih dapat disebabkan oleh penyumbatan saluran air mata.
Apa itu Gangguan Mata Berair
Air mata diproduksi secara terus menerus oleh kelenjar lakrimal yang berlokasi di bawah kelopak mata bawah. Air mata sangat penting karena melapisi permukaan depan mata dengan lapisan transparan tipis dan mencegah mata menjadi kering. Biasanya, air mata dengan cepat mengalir keluar dari mata melalui sistem saluran kompleks yang berawal dari sudut terdalam kelopak mata ke hidung. Sistem saluran kompleks ini disebut sistem drainase lakrimal. Jika terdapat gangguan pada ekuilibrium ini, terjadilah kondisi yang disebut Kelainan Air Mata. Seringnya, gangguan pada sistem drainase lakrimal adalah penyebab air mata berlebihan.
3. Entropion
Apakah bulu mata atau kelopak mata anda melipat ke dalam dan mengakibatkan iritasi mata? Masalahnya mungkin kelopak mata terbalik (Entropion) – kondisi yang menyebabkan ketidaknyamanan mata, peradangan dan infeksi.
Apa itu Entropion?
Entropion adalah kondisi dimana pinggiran kelopak mata melipat ke dalam mata. Sebagai akibatnya, bulu mata terus menerus bergesekan dengan kornea (bagian depan transparan mata) dan konjungtiva (membran yang melapisi mata), kadang merusak struktur bagian tersebut. Pada umumnya entropion terjadi pada kelopak mata bagian bawah.
4. Epiblepharon
Apakah mata anak anda terus menerus merah atau berair? Penyebabnya mungkin bulu mata yang melipat ke dalam – kondisi yang umum terjadi pada anak-anak Asia.
Apa itu Epiblefaron?
Epiblefaron adalah kondisi dimana bulu mata melipat ke dalam meskipun posisi kelopak mata normal. Kondisi ini biasanya terlihat pada anak dan remaja keturunan Asia. Pasien dengan kondisi ini memiliki kelainan bawaan pada lipatan kulit horisontal di dekat kelopak mata atas atau bawah. Ini menyebabkan bulu mata tumbuh kearah dalam permukaan mata. Pergesekan terus menerus antara bulu mata dengan kornea dapat menyebabkan iritasi kornea dan mata merah. Pada beberapa kasus, kornea bahkan menjadi tergores dan luka.
Bulu mata atas dan bawah menyentuh kornea
Bulu mata bergesekan dengan kornea menyentuh kornea mengakibatkan goresan luka
Klinik Bedah Plastik Mata dan Rekonstruksi di SEC ini juga melayani penyuntikan BOTOX untuk kasus-kasus Blepahrospasme dan Hemifacial Spasm (dimana kelopak mata cenderung untuk memejam secara involunter (tanpa disadari).
Kesehatan mata anak dimulai dari skrining pada saat baru dilahirkan dan berada di ruang bayi dan berlanjut hingga masa kanak-kanan berakhir. Walaupun tidak ada faktor resiko dan tidak ada riwayat keluarga yang mengalami gangguan pada mata, pemeriksaan mata pada anak sebaiknya mulai dilakukan pada usia 6 bulan, 1 tahun dan 3 tahun dan ketika memasuki usia sekolah dasar sekitar usia 6 tahun.
Mata anak-anak memiliki tahap pertumbuhan sendiri. Sistem penglihatan anak berkembang pesat pada usia 18 bulan pertama dan pada usia 2 tahun idealnya ia sudah melihat normal (fokus melihat objek). Namun, terkadang keadaan ini terlambat tercapai pada anak-anak yang lebih tua. Terkait hal itu, diperlukan deteksi dini untuk mengetahui kemungkinan kelainan mata anak.
Berbagai masalah mata dapat menimpa anak pada tiap pertumbuhannya. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk dapat memahami tanda-tanda kelainan mata pada anak mereka.
Beberapa kelainan mata yang diderita anak yang berusia dibawah 1 tahun umumnya bersifat bawaan, seperti Retinopathy of Prematurity (ROP), yaitu kondisi yang biasanya ditemukan pada bayi yang lahir prematur dimana retina belum terbentuk secara sempurna sehingga mudah rusak atau retina terlepas sehingga menyebabkan kebutaan; Katarak Infantil, yaitu kekeruhan lensa mata bayi yang baru lahir, biasanya ditemukan pada bayi yang lahir dari ibu yang mengidap infeksi campak Jerman atau Toxoplasmosis; dan Glaukoma Kongenital, yaitu kondisi bawaan dimana tekanan bola mata anak sudah meninggi sejak lahir yang disebabkan oleh gangguan sistem aliran cairan di dalam bola mata.
Strabismus (mata juling), adalah salah satu kelainan mata yang dapat bersifat bawaan atau disebabkan oleh penyakit lain, seperti katarak, glaukoma, dll. Mata juling adalah suatu kondisi dimana salah satu mata melihat objek atau lurus ke depan, sedangkan mata lainnya menyimpang baik horizontal (ke kiri atau ke kanan) atau vertikal (lebih tinggi atau lebih rendah).
Kelainan mata lain yang sering ditemukan pada anak adalah Ambliopia atau yang dikenal dengan mata malas, yaitu penurunan ketajaman penglihatan akibat tidak tertanganinya kelainan mata ketika mata dan otak dalam masa perkembangan. Terapi ambliopia umumnya menggunakan teknik patching, yaitu menutup mata yang sehat dengan patch (alat penutup mata). Pasien harus beraktivitas selama menggunakan patch untuk melatih mata ambliopia.
Kelainan refraksi juga merupakan kasus yang banyak ditemukan, dimana lensa mata tidak membiaskan cahaya dengan benar sehingga gambaran yang terbentuk terlihat kabur. Kelainan refraksi yang umum adalah rabun jauh, rabun dekat dan astigmatisma atau silindris.
Dalam menangani kasus-kasus gangguan mata anak, Surabaya Eye Clinic (SEC) menyediakan layanan khusus anak. Children Eye Care merupakan layanan khusus bagi pasien anak dan dirancang dengan atmosfir khusus anak agar mereka tidak bosan saat menunggu giliran diperiksa.
Children Eye Care Surabaya Eye Clinic menangani kelainan mata pada anak seperti gangguan refraksi (minus/silinder/plus), mata malas (amblyopia), mata juling (strabismus), katarak pada bayi dan anak serta penanggulangan rehabilitasi penglihatannya, glaukoma pada anak, masalah retina (Retinopathy Of Prematurity) pada bayi prematur, tumor mata pada anak, rekonstruksi mata anak, penyakit mata anak akibat alergi dan gangguan mata pada anak lainnya.
Children Eye Care Surabaya Eye Clinic juga didukung oleh tim dokter mata yang menguasai teknik-teknik pemeriksaan mata anak (Dr Rozalina Loebis,SpM) serta membentuk jejaring / networking dengan tim psikolog, dokter spesialis anak dan layanan low vision yang dilengkapi beragam peralatan khusus untuk memeriksa mata anak.
Deteksi dini pada usia 6 bulan, 1 tahun dan 3 tahun dan ketika memasuki usia sekolah dasar sekitar usia 6 tahun penting dilakukan agar anak dapat melihat indahnya dunia dengan sempurna.
Satu mata bisa terfokus pada satu obyek, sedangkan mata yang lain dapat tampak bergulir ke dalam, keluar, keatas, atau ke bawah.
Keadaan ini bisa tampak menetap ataupun hilang timbul tergantung jenis juling yang dialami masing-masing orang. Juling dapat terjadi pada usia anak-anak ataupun dewasa, walaupun sebagian besar kasus terjadi sejak usia anak-anak.
Penyebab juling sampai saat ini belum diketahui secara pasti, tetapi diduga beberapa kondisi tertentu seperti riwayat keluarga dengan juling, kelainan kacamata yang tidak terkoreksi, prematuritas, kelainan pada system saraf pusat/ otak seperti Celebral Palsy, riwayat trauma di kepala, dan riwayat kejang pada anak dapat meningkatkan resiko terjadinya juling.
Bila tidak diatasi, strabismus dapat menyebabkan kerusakan mata lebih lanjut seperti ambliopia, tajam penglihatan yang terus memburuk hingga posisi kepala yang abnormal.
Gejala strabismus:
Terapi Strabismus
Terapi pada mata juling tergantung pada jenis kelainan dan penyebabnya. Kasus juling pada anak umumnya memiliki harapan kesembuhan yang lebih baik bila dideteksi sejak dini.
Jika penyebabnya kelainan kacamata maka akan diberikan kacamata. Apabila diduga penyebabnya adalah kelainan dari fungsi otot mata maka pembedahan (operasi strabismus) yang diperlukan. Penanganan awal pada mata strabismus adalah dengan teknik oklusi atau menutup salah satu mata yang dominan agar otak memaksa untuk menggunakan mata yang lebih sering tampak juling.
Diharapkan teknik ini dapat memperbaiki kondisi penglihatan. Setelah didapatkan fungsi penglihatan yang sama baik maka tindakan pembedahan dapat dilakukan agar posisi mata kembali sejajar.
Operasi strabismus umumnya dilakukan dengan bius umum, terutama pada anak-anak. Setelah pembedahan, kacamata mungkin masih diperlukan. Pada beberapa kasus, pembedahan lebih dari satu kali mungkin diperlukan untuk menjaga mata tetap lurus.
Segera konsultasikan pada tim dokter mata anak di Surabaya Eye Clinic mengenai terapi strabismus. Tim dokter kami akan dengan senang hati membantu menjelaskan tentang kondisi juling ini.
Lensa kontak adalah lensa korektif, kosmetik, atau terapi yang biasanya ditempatkan di kornea mata.
Lensa kontak biasanya mempunyai kegunaan yang sama dengan kacamata konvensional atau kacamata biasa, tetapi lebih ringan dan bentuknya tak nampak saat dipakai.
Banyak lensa kontak diwarnai biru untuk membuat mereka lebih mudah terlihat saat dibersihkan, disimpan atau saat dipakai. Lensa kontak kadang-kadang secara sengaja dibuat warna lain untuk mengubah penampilan mata pemakainya.
Diperkirakan ada 125 juta orang di dunia yang menggunakan lensa kontak (2% dari jumlah manusia) termasuk 28-38 juta di Amerika Serikat dan 13 juta di Jepang
.
Hati-hati! Tanpa Pemeriksaan Mata dan Prosedur Tepat, Lensa Kontak Membahayakan Penglihatan Anda.
Memakai soft lens atau lensa kontak lunak dapat meningkatkan rasa percaya diri bagi sebagian pemakai kacamata, khususnya pemakai kaca mata tebal. Sementara itu, bagi mereka yang tidak memiliki gangguan refraksi mata apapun, terutama kalangan remaja, pemakaian lensa kontak lunak warna-warni dipercaya dapat membuat mereka terlihat semakin fashionable ketika berinteraksi dengan masyarakat.
Namun tahukah Anda bahwa pemakaian lensa kontak lunak yang banyak dipakai oleh masyarakat kita tanpa melalui prosedur pemeriksaan ke dokter mata sebelumnya dan pengawasan dokter mata ini dapat membahayakan mata sang pemakai?
Telah ditemukan banyak kasus dimana pasien mengalami gangguan mata akibat efek samping dari pemakaian lensa kontak lunak yang tidak benar, tanpa didahului dengan pemeriksaan dan tanpa sang pasien tahu apakah dia cocok atau tidak memakai lensa kontak.
Kasus yang terjadi bisa ringan seperti iritasi sampai dengan infeksi kornea atau keratitis. Yang lebih membahayakan ialah apabila penyakit korneanya sembuh namun meninggalkan jaringan parut bekas infeksi yakni berupa bercak putih di kornea. Sementara jaringan kornea harus transparan / bening untuk menunjang penglihatan.
Jika infeksi sudah sangat berat, ketika virulensi atau patogen kuman sudah sangat kuat, kornea pasien akan tidak dapat disembuhkan dan mengancam kebutaan.
Reaksi alergi ini akan menimbulkan perlukaan di kornea karena setiap mata mengedip, benjolan akan menggores kornea.
Kasus-kasus yang muncul ini disebabkan dari bahan lensa kontak konvensional itu sendiri yang daya hantar oksigennya masih rendah. Ketika daya hantar oksigen itu tidak tinggi, belum lagi ditambah dengan pemakaian secara jangka panjang, kornea akan kekurangan oksigen dan daya tahan terhadap kuman menjadi kurang. Hal ini akan membahayakan kornea dan meningkatkan resiko untuk terjadi infeksi.
Apabila gejala-gejala akibat penggunaan lensa kontak muncul, penanganan pertama adalah. segera melepas lensa kontak dan memeriksakan mata ke dokter. Setelah itu baru dokter mata akan menentukan prosedur-prosedur yang dapat diambil selanjutnya untuk menyembuhkan mata pasien dan mengembalikan fungsinya seperti sedia kala.
Edukasi dan pencegahan merupakan hal yang sangat penting untuk menghindari terjadinya reaksi berbahaya dari penggunaan lensa kontak. Dengan memeriksakan mata ke dokter mata terlebih dahulu, maka resiko-resiko pemakaian lensa kontak menjadi berkurang secara signifikan dan membuat pasien tidak hanya aman memakainya tetapi juga nyaman dalam berlensa kontak.
Pasien juga diminta untuk kontrol ke dokter mata setiap enam bulan agar jika muncul tanda-tanda dini kekurangan oksigen, dokter dapat mengatasinya atau memberikan saran agar kondisinya tidak bertambah parah.
Surabaya Eye Clinic memiliki fasilitas lengkap mulai dari pemeriksaan awal, pemeriksaan kesehatan mata, konsultasi pemilihan lensa kontak, pemeriksaan penunjang untuk pengamatan dini komplikasi, hingga penyediaan lensa yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan pasien.
No person with a blinding condition, eye disease, or visual impairment should be without hope, understanding, and treatment.
(031) 8495502, (031) 8433050
082143717979 ( WA only)
Jalan Raya Jemursari No. 108,
Surabaya, Indonesia
admin@surabayaeyeclinic.id
CopyRight, 2024 | Managed by Markbro | PT Klinik Mata Surabaya