Dapatkan Informasi Mengenai kesehatan Mata dan Informasi Lainnya

Info Untuk Anda

Semoga Informasi ini bermanfaat untuk mengetahui lebih jauh seputar edukasi tentang kesehatan mata kita.

Category filter:Allkesehatan mataPengumumanProduct KnowledgeUncategorizedVideo Edukasi
No more posts
artikel-2025-01-18T104921.924.png
18/Jan/2025

Kacamata memiliki berbagai tujuan, mulai dari meningkatkan penampilan Anda hingga memperbaiki penglihatan Anda. Sebagian besar orang biasanya menggunakan kacamata untuk meningkatkan kemampuan melihatnya, misalnya mereka yang memiliki mata minus. Namun, tidak jarang mereka memilih minus yang tidak tepat sehingga penglihatannya tidak membaik. Apa efek lain yang disebabkan oleh penggunaan kacamata minus yang tidak sesuai?

 

Faktor-faktor yang Menyebabkan Kacamata Minus Tidak Sesuai

Anda mungkin melihat perbedaan yang sangat jelas antara memakai kacamata minus dan sebelumnya. Namun, ada kemungkinan bahwa kacamata tidak membantu memperbaiki penglihatan Anda atau bahwa Anda menjadi lebih tidak nyaman seiring berjalannya waktu dengan mengenakannya.

Hati-hati, kacamata yang Anda gunakan mungkin tidak cocok dengan minus mata Anda. Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa penglihatan Anda tetap buruk meskipun Anda memakai kacamata:

Kacamata resep yang salah

Resep kacamata minus yang salah biasanya menyebabkan pemakai memakai kacamata minus yang tidak sesuai. Tidak menutup kemungkinan bahwa kesalahan akan terjadi selama pemeriksaan mata. Hasil resep kacamata akhirnya tidak cocok dengan kondisi mata Anda yang sebenarnya.

Jumlah minus mata Anda meningkat

Bertambahnya minus mata adalah kemungkinan lain yang menyebabkan penglihatan Anda memburuk setelah menggunakan kacamata. Menurut situs web Cleveland Clinic, kemungkinan minus mata seseorang dapat meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Akibatnya, sangat penting bagi setiap individu yang mengalami gangguan mata minus untuk menjalani pemeriksaan mata tahunan yang rutin. Ini untuk membantu Anda menentukan apakah lensa kacamata Anda perlu diganti atau tidak.

 

Akibat dari Memakai Kacamata Minus yang Salah

Saat mengenakan kacamata minus yang tidak sesuai, beberapa orang mungkin merasa biasa saja. Namun, ada beberapa orang yang mengeluhkan bahwa kacamata minus membuat mereka merasa tidak nyaman dan sakit mata. Ini benar karena memakai kacamata minus yang salah dapat menyebabkan masalah penglihatan.

Beberapa gejala ketidaksesuaian lensa kacamata adalah:

  • glaukoma,
  • katarak, dan
  • makulopati miopia (kerusakan di retina bagian tengah).

Oleh karena itu, sangat penting untuk memakai kacamata dengan lensa minus yang sesuai dengan mata Anda. Jika Anda mulai merasakan ketidaknyamanan selama memakai kacamata minus, Anda harus segera periksa ke dokter untuk mencegah hal ini terjadi. Anda juga harus rutin melihat dokter mata, setidaknya sekali setahun, karena dokter dapat menentukan apakah Anda membutuhkan resep kacamata baru.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-2025-01-16T142207.830.png
16/Jan/2025

Lensa kontak dapat membantu orang yang memiliki mata minus mengatasi penglihatan yang kabur. Namun, lensa kontak dapat melukai mata jika tidak digunakan dengan benar. Menurut CDC, setidaknya 1 dari 5 infeksi mata menyebabkan masalah serius. Salah satunya adalah pemakaian lensa kontak yang terlalu lama. Berapa lama waktu yang tepat untuk menggunakan lensa kontak setiap hari?

 

Jangan Menggunakan Lensa Kontak Lebih dari Satu Hari

Apakah Anda sering menggunakan lensa kontak, atau softlens? Jika Anda menjawab ya, ingatlah berapa banyak waktu yang Anda habiskan untuk menggunakan lensa kontak setiap hari. Meskipun lensa kontak menjadi tidak nyaman, kebanyakan orang tetap menggunakannya. Dalam berbagai situasi, banyak orang lupa melepasnya hingga terbawa tidur di malam hari. Disarankan untuk menggunakan lensa kontak selama 10-12 jam setiap hari.

Jika Anda tidak melepasnya hingga 12 jam, Anda akan mengalami masalah pada mata seperti rasa tidak nyaman, mata kering, mata merah, dan kemungkinan infeksi meningkat. Segera copot lensa kontak jika Anda tidak nyaman menggunakannya.

Bisa membahayakan kornea mata jika Anda menggunakan lensa kontak lebih dari batas waktu yang disarankan. Lensa kontak tidak dimaksudkan untuk dilepas selama waktu yang lama; bahkan sebaiknya tidak dilepas selama tidur. Ini karena penggunaan lensa kontak dapat menghambat oksigen yang masuk ke mata, sementara kornea membutuhkan oksigen.

Di dalam mata, pembuluh darah baru dibentuk untuk membawa lebih banyak oksigen ketika jumlah oksigen yang diperlukan tidak mencukupi. Bisa menyebabkan masalah penglihatan karena pembuluh darah ini tidak normal. Oleh karena itu, sangat penting untuk membatasi berapa lama Anda menggunakan lensa kontak setiap hari.

 

Apa yang Terjadi Jika Lensa Kontak Digunakan Terlalu Lama

Jika Anda lupa atau malas melepas lensa kontak setiap hari, Anda dapat menghadapi masalah seperti:

  • sakit pada mata,
  • penglihatan yang tidak jelas,
  • mata menjadi berwarna merah,
  • mata menjadi kering,
  • pertumbuhan pembuluh darah di sekitar mata, dan
  • pembesar kornea.

 

Apa yang Harus Dilakukan Jika Ini Terjadi?

Terlalu lama menggunakan lensa kontak dapat menyebabkan masalah mata. Jika demikian, sebaiknya berhenti menggunakannya sampai mata Anda benar-benar pulih. Selanjutnya, periksakan diri ke dokter untuk memastikan sumber pasti dari masalah mata Anda. Dengan demikian, dokter akan memberikan perawatan yang tepat untuk kondisi mata pasien.

Terakhir, setelah mata Anda pulih dan dokter memberikan izin untuk menggunakan lensa kontak, Sangat penting untuk mengingat aturan pakai lensa kontak dan waktu maksimal yang dapat digunakan. Jangan malas untuk melepasnya jika terasa tidak nyaman; jangan lupa untuk tidak menggunakannya saat tidur terlalu lama.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-2025-01-08T141447.956.png
08/Jan/2025

Apa yang Dimaksud dengan Retinitis Pigmentosa?

Istilah “retinitis pigmentosa” mengacu pada kumpulan penyakit yang menyerang retina. Lapisan dalam mata yang disebut retina bertugas menangkap cahaya dan mengubahnya menjadi sinyal yang ditransmisikan ke otak, yang memungkinkan mata untuk melihat objek. Sel batang dan sel kerucut, atau konus, adalah dua sel fotoreseptor di dalam retina yang berfungsi untuk menangkap cahaya yang memungkinkan mata untuk melihat. Sel kerucut menangkap cahaya agar dapat melihat dalam keadaan terang, sementara sel batang membantu melihat dalam keadaan gelap. Retinitis pigmentosa merusak sel fotoreseptor, terutama sel batang retina. Akibatnya, penyakit ini akan secara bertahap mengurangi kemampuan melihat, akhirnya menyebabkan kebutaan.

 

Seberapa Umum Retinitis Pigmentosa ini?

Kelainan penglihatan yang tergolong langka disebut retinitis pigmentosa. Situs web National Organization for Rare Disorders melaporkan bahwa 1 dari 3000 atau 4000 orang di seluruh dunia mengalami gangguan ini. Ini menunjukkan bahwa gangguan retina ini didiagnosis pada sekitar 1,77 hingga 2,35 juta orang di seluruh dunia. Untuk informasi lebih lanjut, konsultasikan dengan dokter Anda. Anda dapat mengurangi kemungkinan terkena penyakit ini dengan mengurangi faktor risiko.

 

Apa Saja Gejala Retinitis Pigmentosa?

Penyakit ini mungkin memiliki tanda-tanda dan gejala yang berbeda untuk setiap pasien. Gejala awal retinitis pigmentosa biasanya muncul di antara usia sepuluh hingga tiga puluh tahun, tergantung pada jenis penyakit yang diderita. Beberapa orang bahkan mungkin baru mengalami gejala setelah dewasa. Selain itu, gejala penyakit ini biasanya akan bervariasi. Ada orang yang gejalanya meningkat secara bertahap, tetapi ada juga orang yang gejalanya meningkat dalam waktu yang cukup singkat.

Berikut adalah beberapa gejala retinitis pigmentosa yang umum:

Penyempitan lapang pandang, juga dikenal sebagai visi tunnel

Penyempitan lapang pandang, juga dikenal sebagai tunnel vision, adalah salah satu gejala utama gangguan ini. Pasien biasanya menggambarkan gejala ini sebagai melihat dari dalam terowongan atau sedotan sehingga hanya bagian tengah yang terlihat.

Tidak dapat melihat dalam kegelapan

Sulit untuk melihat dalam kondisi gelap adalah gejala lain yang banyak dilaporkan pada penderita retinitis pigmentosa. Setelah lima belas atau tiga puluh menit, penglihatan orang normal seharusnya dapat beradaptasi dalam kegelapan. Namun, retinitis pigmentosa hampir tidak dapat melihat saat gelap. Akibatnya, pasien sering tersandung atau mengalami kesulitan saat berjalan di dalam gelap atau saat menyetir di malam hari.

Mata sangat peka terhadap cahaya

Beberapa pasien retinitis pigmentosa juga mengeluhkan gejala yang disebut fotofobia, di mana mata mereka menjadi lebih sensitif terhadap cahaya. Selain itu, ada kasus lain di mana pasien melihat kilatan atau kedipan cahaya. Peristiwa ini disebut fotopsia dalam dunia medis.

 

Bagaimana Terjadinya Retinitis Pigmentosa?

Kelainan penglihatan yang disebabkan oleh kerusakan pada salah satu atau beberapa dari lima puluh gen dikenal sebagai retinitis pigmentosa. Tubuh menggunakan gen-gen ini untuk menghasilkan protein yang dibutuhkan sel fotoreseptor pada retina untuk berfungsi. Jika salah satu gen tersebut rusak, produksi protein sel fotoreseptor akan berkurang.

Akibatnya, sel fotoreseptor di retina pun tidak dapat berfungsi dengan baik, yang menyebabkan penglihatan terganggu. Retinitis pigmentosa adalah kondisi yang diturunkan dari orang tua ke anak karena hubungannya dengan mutasi genetik. Ini berarti bahwa jika gen yang bermasalah dimiliki oleh salah satu atau kedua orang tua, mereka mungkin mewarisi penyakit ini.

 

Tipe Retinitis Pigmentosa

Jenis retinitis pigmentosa yang telah diketahui berdasarkan penurunan mutasi genetiknya adalah sebagai berikut:

Autosomal resesif

Hanya kasus autosomal resesif yang melibatkan dua gen yang bermasalah. Dengan kata lain, retinitis pigmentosa berjenis ini mewarisi gen yang rusak dari ayah dan ibu mereka.

Autosomal dominan

Pada jenis autosomal dominan, satu gen dapat menyebabkan penyakit. Ini berarti gen yang bermutasi dapat diturunkan dari ayah atau ibu.

X-linked

Dalam kasus di mana penderita berhubungan dengan X, mereka mewarisi kromosom seksual yang bermasalah dari ayah atau ibu mereka. Pria memiliki sepasang kromosom XY, sedangkan wanita memiliki kromosom XX. Efeknya dapat berbeda tergantung pada jenis kelamin anak yang dilahirkannya. Anak laki-laki yang menerima kromosom seksual X akan mengembangkan retinitis pigmentosa. Namun, anak perempuan yang menerima kromosom X akan menjadi pembawa atau pembawa penyakit.

Selain jenis di atas, tidak menutup kemungkinan retinitis pigmentosa muncul tanpa warisan genetik. Faktor keturunan tidak berperan dalam 45–55% kasus penyakit ini. Penyebab kerusakan atau mutasi gen belum diketahui secara pasti, dan faktor risikonya juga belum diketahui. Sejauh ini, penyebab utama retinitis pigmentosa dianggap sebagai faktor genetik. Anda juga lebih rentan terkena penyakit ini jika ada dalam keluarga Anda.

 

Bagaimana Penyembuhan Kondisi ini?

Tidak ada pengobatan yang terbukti berhasil untuk mengobati retinitis pigmentosa. Pengobatan dengan antioksidan seperti vitamin A palmitat dosis tinggi dapat memperlambat perkembangan penyakit dan menjaga kesehatan mata selama beberapa waktu, menurut beberapa studi.

Namun, dosis tinggi vitamin A dapat menyebabkan masalah hati yang serius. Manfaat dari pengobatan harus dipertimbangkan dibandingkan dengan risiko yang terkait dengan hati. Dokter mungkin meresepkan obat tetes mata untuk mengurangi gejala seperti pembengkakan retina. Kacamata khusus juga dapat memaksimalkan penglihatan dengan melindungi retina dari cahaya ultraviolet.

 

Bagaimana Menghindari Retinitis Pigmentosa?

Sayangnya, belum ada satu obat yang benar-benar efektif untuk mencegah retinitis pigmentosa karena penyakit ini bersifat genetik. Namun, jika Anda telah terdiagnosis dengan penyakit ini dan ingin memiliki keturunan, Anda bisa melakukan beberapa hal untuk mengurangi kemungkinan melahirkan anak dengan penyakit ini.

Salah satunya adalah menjalani tes genetik. Tes ini dapat menunjukkan kemungkinan Anda dan pasangan Anda melahirkan anak dengan retinitis pigmentosa.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-2025-01-06T141626.951.png
06/Jan/2025

Pernahkah Anda mendengar frase “lensa sklera”? Jenis lensa kontak ini mungkin menarik bagi mereka yang mengalami masalah penglihatan. Apa sebenarnya lensa sklera dan bagaimana ia berbeda dengan lensa kontak lainnya? Ketahui jawabannya dengan meninggalkan komentar di bawah ini.

 

Apa Sebenarnya Lensa Sklera itu?

Sebenarnya, lensa kontak sklera, juga dikenal sebagai lensa kontak sklera, bukanlah hal baru; sebenarnya, jenis lensa kontak ini adalah yang pertama kali dibuat. Salah satu lensa kontak keras adalah lensa kontak skleral.

Karena ukurannya yang besar, lensa scleral sering ditinggalkan sehingga permukaan mata tidak mendapatkan cukup oksigen. Namun, lensa kontak sklera kembali populer seiring dengan kemajuan teknologi. Lensa kontak ini, yang juga dikenal sebagai lensa softscleral, dibuat untuk menutupi seluruh permukaan kornea (bagian bening di depan mata) dan sebagian dari sklera (bagian putih mata).

Dibandingkan dengan lensa kontak kornea, lensa kontak ini memiliki diameter yang lebih besar, berkisar dari 14,5 mm hingga 24 mm. Lensa sklera berbeda dari lensa kontak biasa karena mereka menempel langsung pada kornea dan membuat ruang di antara mereka yang terisi cairan. Ruang cairan ini melembabkan mata dan melindungi permukaan kornea.

 

Apa Saja Jenis Lensa Sklera?

Berikut ini adalah penjelasan tentang tiga kategori lensa sklera, yang dibagi berdasarkan ukuran dan lokasi kontak utama lensa dengan permukaan mata, yaitu:

  • Lensa korneo-skleral terletak di tempat kornea dan sklera bertemu.
  • Mini-scleral lenses adalah jenis contact lens scleral berukuran sedang yang terletak di bagian depan sklera dan memiliki bentuk melengkung ke atas kornea.
  • Full scleral lenses adalah jenis kontak lensa scleral terbesar yang memberikan lengkungan kornea yang paling besar.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, seiring kemajuan teknologi, bahan yang digunakan dalam lensa sklera kontemporer menjadi lebih mudah “bernapas”. Oleh karena itu, meskipun bahan lensa ini kaku dan menutupi kornea, masih ada oksigen di permukaan depan mata untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan saat menggunakan lensa ini.

 

Kapan Penggunaan Lensa Kontak Skleral Dilakukan?

Menurut Cleveland Clinic, untuk beberapa kondisi, dokter mata biasanya meresepkan contact lens sklera. Kondisinya antara lain:

  • Penyakit kornea, terutama kondisi ektasia kornea seperti kornea menonjol atau berbentuk kerucut dan pellucid marginal degeneration
  • kelainan refraksi, di mana cahaya yang masuk ke dalam mata tidak dapat difokuskan dengan jelas
  • Mata kering sangat parah
  • Jaringan parut atau kerusakan kornea yang disebabkan oleh cedera
  • Gangguan yang berdampak pada kelopak mata
  • Rabun jauh, atau miopia
  • Mata silender yang disebut astigmatisme
  • Presbiopia (kesulitan melihat jarak dekat saat lebih tua)

 

Apa Manfaat Kontak Lensa Sklera?

Contact lens scleral memiliki beberapa keunggulan yang tidak dimiliki lensa kontak lainnya, meskipun berukuran lebih besar.

Memiliki penglihatan yang lebih baik

Dalam kasus kelainan refraksi yang parah, lensa kontak lunak tidak dapat meningkatkan penglihatan.

Tidak mudah bergerak

Dipercaya bahwa kontak lensa sklera dapat membantu mengatasi masalah tersebut dengan lebih efektif karena lensa sklera terletak di bawah kelopak mata, membuatnya lebih stabil dan tetap di tempatnya bahkan saat mata bergerak.

Cakupan permukaannya lebih luas

Lensa kontak scleral memiliki cakupan permukaan yang lebih luas dibandingkan lensa kontak konvensional, memberikan perlindungan tambahan untuk mata, terutama untuk penyakit atau kondisi mata tertentu.

Menjaga permukaan mata bebas cairan

Untuk pasien dengan kondisi medis tertentu yang membutuhkan perlindungan tambahan untuk mencegah kekeringan kornea, ada celah kecil antara bagian dalam lensa scleral dan permukaan kornea yang dapat menahan cairan.

Menunda operasi

Untuk kondisi kornea yang tidak normal, seperti keratoconus, pembedahan sering kali menjadi pilihan terakhir. Namun, penggunaan lensa sklera dapat menjadi alternatif awal yang dapat memperbaiki penglihatan dan menunda kebutuhan akan prosedur pembedahan.

 

Kekurangan Lensa Kontak Sklera

Meskipun contact lens scleral memiliki beberapa manfaat, juga memiliki beberapa kekurangan, seperti berikut ini:

  • Dibandingkan dengan lensa kontak biasa, harga dianggap lebih mahal.
  • Membutuhkan waktu lebih lama untuk menjadi akrab dengannya, termasuk memasang dan melepasnya.
  • Jika lensa ini tidak dibersihkan dengan benar, dapat menyebabkan infeksi mata. Ini karena lensa ini dapat digunakan kembali.
  • Dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan ukuran yang tepat.

 

Perawatan Lensa Sklera yang Baik

Kontak lensa ini dapat bertahan selama satu hingga dua tahun, tetapi beberapa jenis mungkin lebih lama. Nanti, dokter akan memberi tahu Anda tentang perawatan yang tepat dan perkiraan masa pakai lensa. Untuk mempertahankan kualitas lensa ini, berikut beberapa cara yang dapat Anda lakukan:

  • Pastikan Anda memahami cara yang benar untuk memasang dan melepas lensa.
  • Untuk menjaga kesehatan mata, bersihkan dan disinfeksi lensa sklera setiap hari.
  • Pastikan tangan Anda bersih saat memasang dan melepas lensa.
  • Bersihkan wadah lensa menggunakan larutan yang dibuat khusus untuk kontak lens sklera.
  • Saat lensa tidak digunakan, simpan di dalam wadah yang telah dibersihkan dengan cairan khusus.
  • Secara teratur, konsultasikan dengan dokter untuk memantau kondisi mata Anda.

Pada dasarnya, menjaga lensa ini dengan baik dapat membuatnya lebih nyaman untuk Anda gunakan. Selain itu, Anda akan terhindar dari penyakit mata seperti infeksi mata. Jangan ragu untuk bertanya lebih lanjut tentang perawatan lensa sklera.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-2025-01-04T123158.270.png
04/Jan/2025

Saat ini, penggunaan handphone (HP) dan gawai lainnya telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Sangat disayangkan bahwa terlalu lama menatap layar HP atau gawai lainnya dapat menyebabkan masalah mata, salah satunya mata buram. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena ada beberapa cara untuk mengatasi mata buram yang disebabkan oleh HP atau gawai lainnya. Berhati-hatilah!

 

Penyebab Mata Buram Akibat HP dan Perangkat Lain

Kebanyakan orang di zaman sekarang membutuhkan handphone (HP), salah satu jenis gawai (gadget) yang sangat penting. Meskipun banyak keuntungan bagi pengguna, sayangnya, penggunaan berlebihan HP dan gawai lainnya dapat menyebabkan computer vision syndrome (CVS). Salah satu gejala penyakit tersebut adalah mata buram atau penglihatan kabur. Kelelahan dan kekeringan mata biasanya merupakan gejala awal.

Menurut American Optometric Association, gejala tersebut dapat disebabkan oleh kebutuhan mata untuk bekerja lebih keras saat melihat layar digital. Untuk melihat tulisan atau gambar dengan jelas, mata harus dapat menyesuaikan kecerahan layar, pantulan, dan kilatan cahaya dari layar. Oleh karena itu, gejala dapat semakin parah jika Anda melihat layar gawai, termasuk layar HP, lebih sering.

 

Cara Mengatasi Mata Buram yang Disebabkan oleh Penggunaan HP

Ada banyak cara untuk mengatasi mata buram yang disebabkan oleh penggunaan HP. Anda dapat mencoba metode berikut:

Tutup mata sejenak

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ketika mata mulai lelah karena terlalu lama menatap layar HP atau gawai lainnya, mata buram dapat muncul. Karena itu, mengistirahatkan mata sejenak adalah cara terbaik untuk mengatasi mata lelah. Berhenti menggunakan HP untuk beberapa saat dapat membantu Anda melakukannya.

Anda dapat menghentikan penggunaan HP selama lima belas menit setelah menggunakannya selama dua jam tanpa henti. Selain cara tersebut, setiap dua puluh menit, Anda juga dapat mengalihkan pandangan dari layar HP selama minimal dua puluh detik. Anda bisa mencoba menatap suatu benda yang cukup jauh dari tempat Anda saat ini. Cara ini dapat mencegah mata menjadi buram dengan membantu mata kembali melihat secara fokus.

Kedipkan kedua mata

Menatap layar HP terlalu lama dapat menyebabkan mata kering dan buram. Kebanyakan orang cenderung lebih jarang berkedip saat menatap layar digital, padahal standarnya seseorang seharusnya berkedip sebanyak 18 kali per menit. Mata dapat kering karena jarang berkedip saat menggunakan HP. Hal ini akan bertambah buruk jika Anda berada di tempat yang kering atau suhu ruangan yang rendah, seperti di ruangan ber-AC atau dengan pemanas.

Anda dapat mengedipkan mata beberapa kali untuk membuat mata kembali basah atau lembap. Saat Anda berkedip, lendir di mata Anda menyebar ke seluruhnya, membuatnya basah. Akibatnya, karena penggunaan HP, berkedip adalah metode alami untuk mengatasi mata buram.

Memakai obat tetes mata

Ada beberapa jenis obat tetes mata yang dapat digunakan untuk meredakan gejala mata kering yang menyebabkan penglihatan kabur, selain berkedip. Obat tetes mata ini dapat dibeli secara bebas di toko obat atau apotek, dan cara menggunakannya sama dengan cara menggunakan obat tetes mata biasa. Untuk membuat mata Anda kembali lembap, teteskan obat ini ke dalamnya.

Perbaiki postur Anda pada saat menggunakan HP

Saat menggunakan HP, postur tubuh yang kurang baik dapat memengaruhi kemampuan mata untuk melihat dengan jelas. Disarankan agar HP berada di sekitar 50 hingga 70 cm dari mata, dan sebaiknya berada di sudut pandang atau 10 hingga 12 cm di bawah mata.

Menjaga mata dari pantulan di layar HP

Layar HP dapat memantulkan objek di depannya, seperti permukaan kaca biasa. Hal ini dapat mengganggu penglihatan, jadi mata harus bekerja lebih keras untuk melihat layar HP. Akibatnya, sebisa mungkin hindari pantulan objek lain pada layar HP saat menggunakannya.

Untuk menghindari pantulan, Anda dapat melakukan hal-hal berikut:

  • mengunci tirai jendela,
  • menggunakan lampu watt rendah,
  • mengurangi cahaya, atau
  • menggunakan pelindung layar HP yang memiliki fungsi untuk meredakan pantulan.

Pilih kacamata yang tepat

Saat menggunakan HP, disarankan untuk menggunakan kacamata jika Anda memiliki masalah penglihatan seperti rabun jauh atau rabun dekat. Tujuannya adalah agar mata lebih fokus saat melihat layar HP, sehingga mata tidak perlu bekerja terlalu keras untuk melihat dengan jelas. Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan kacamata antiradiasi khusus yang hanya digunakan saat menggunakan gawai seperti HP jika diperlukan. Kacamata ini biasanya digunakan untuk mengatur kenyamanan dan kemampuan mata saat melihat layar digital.

Namun, jika penggunaan berbagai metode ini tidak membantu mengatasi mata buram yang disebabkan oleh HP atau perangkat lainnya, Anda harus memeriksa mata Anda ke dokter mata.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-2025-01-02T114245.907.png
02/Jan/2025

Pernahkah Anda melihat urat mata Anda berwarna merah saat bercermin? Pada dasarnya, banyak pembuluh darah vena dan arteri di mata manusia bercabang untuk mengalirkan darah ke seluruh mata. Urat merah di mata adalah hasil dari sakit. Penjelasan lengkap dapat ditemukan di sini.

 

Apa yang Menyebabkan Urat Mata Merah?

Urat merah di mata Anda mungkin tidak terlihat ketika Anda sedang dalam kondisi kesehatan normal. Namun, beberapa kondisi medis dapat menyebabkan urat mata merah terlihat jelas. Berikut adalah beberapa penyebab urat mata merah yang harus Anda perhatikan:

Mata yang kering

Mengering terjadi ketika mata tidak menetes cukup air mata. Saat mata kering, mereka akan memerah dan memunculkan guratan tipis dari urat-urat di bagian bola mata. Air mata membantu menjaga indra penglihatan lembap, sehat, dan nyaman. Pria dan wanita bisa memiliki mata kering, tetapi pada wanita, terutama saat melewati menopause, ini lebih sering alami. Ini karena bagian lipid mata menghasilkan lebih sedikit air. Ini menyebabkan mata kering dan urat merah terlihat lebih sering terjadi pada wanita menopause.

Alergi

Urat mata yang memerah biasanya dapat dilihat jika Anda mengalami alergi terhadap sesuatu, seperti debu, bulu binatang peliharaan, atau serbuk sari. Saat alergen, yang menyebabkan alergi, masuk ke dalam tubuh, sistem kekebalan tubuh mulai bertindak, melepaskan histamin untuk melawan alergen. Tubuh dapat mengeluarkan histamin ini, yang dapat menyebabkan pembuluh darah di mata membesar, menyebabkan urat merah, mata berair, dan gatal.

Konjungtivitis

Salah satu infeksi mata yang paling umum adalah konjungtivitis, juga dikenal sebagai mata merah.  Infeksi pada konjungtiva, yaitu selaput tipis transparan yang melapisi bagian putih mata dan kelopak mata, menyebabkan konjungtivitis. Pembuluh darah di dalam konjungtiva membengkak dan iritasi ketika terinfeksi. Itu yang menyebabkan urat mata merah terlihat dan mengeluarkan cairan lengket. Dokter biasanya memberikan antibiotik untuk infeksi konjungtiva yang disebabkan oleh virus dan biasanya akan sembuh sendiri. Karena keduanya sangat menular, mereka dapat menyebar dengan cepat.

Blefaritis

Menurut Cleveland Clinic, masalah kesehatan mata ini terjadi ketika kelopak mata memerah dan meradang. Selain membuat mata merah, blefaritis juga menyebabkan gatal, panas, sensitif terhadap cahaya, dan banyak air mata. Kondisi ini juga dapat menyebabkan guratan urat merah yang terlihat ketika Anda bercermin.

Cedera di mata

Urat merah yang terlihat di mata Anda dapat berasal dari cedera mata atau trauma. Pembuluh darah mata terbuka saat benturan atau cedera, memungkinkan darah lebih cepat sampai ke cedera. Pembuluh darah yang terbuka ini dapat menyebabkan mata merah, tetapi proses ini mempercepat pemulihan cedera mata. Cedera mata ini termasuk luka tusukan, luka bakar akibat bahan kimia berbahaya, dan lecet pada kornea (goresan permukaan mata). Jika Anda mengalami gejala ini, Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan medis.

Glaukoma

Masalah serius seperti glaukoma dapat menyebabkan urat mata memerah, yang biasanya tidak menunjukkan gejala. Glaukoma akut atau parah memerlukan perawatan medis karena mengancam penglihatan. Jika Anda melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu dan mengalami mata yang merah dan terlihat urat, Anda harus waspada.

 

Bagaimana Mengobati Urat Merah di Mata Anda?

Perawatan dan pengobatan kondisi ini bervariasi tergantung pada seberapa parah dan apa penyebabnya. Sebagian besar masalah, seperti mata kering, dapat diatasi dengan pengobatan rumahan.

Untuk lebih jelasnya, lihat cara berikut untuk mengatasi urat merah di mata:

Memakai obat tetes mata

Anda dapat menggunakan obat tetes mata untuk mengatasi urat mata yang memerah karena alergi dan mata kering selain menghindari alergen. Dalam kasus mata kering dan iritasi, obat tetes mata akan membersihkan alergen dari mata dan menambah kelembapan. Obat tetes mata yang mengandung dekongestan dan antihistamin juga dapat membantu mengurangi mata merah yang menyebabkan gatal.

Mengompres dengan air hangat

Jika blefaritis menyebabkan urat merah pada penglihatan, Anda dapat memperbaikinya dengan menjaganya bersih. Salah satu caranya adalah dengan memberi kompres hangat pada kelopak mata. Untuk meredakan gejala, letakkan handuk kecil ini di kelopak mata saat mata tertutup. Meskipun mata kemerahan tidak akan hilang secara instan, itu dapat meredakan rasa sakit. Dokter kadang-kadang mungkin meresepkan antibiotik atau obat tetes mata steroid.

 

Kapan Harus Pergi ke Dokter?

Urat mata yang memerah memang bisa hilang dengan perawatan rumahan, tetapi jika Anda mengalami kondisi serius, Anda harus mendapatkan perawatan dokter.

Beberapa penyakit berbahaya yang memerlukan pengobatan dokter adalah:

  • mata terasa nyeri,
  • penglihatan kabur,
  • mata sangat sensitif terhadap cahaya,
  • kondisi tidak membaik setelah beberapa jari,
  • keluar banyak lendir dari mata,
  • demam

Dokter akan memeriksa Anda sesuai gejala dan menanyakan riwayat penyakit Anda sebelumnya atau saat ini. Dokter akan mengobati urat merah pada mata sesuai dengan penyebabnya.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-1.png
24/Dec/2024

Mata Anda pasti akan silau saat melihat pantulan sinar dari cermin. Sebisa mungkin, Anda harus menjauhkan atau menutupi cahaya yang mengganggu itu dari mata Anda. Pernahkah Anda merasa seperti melihat kilatan cahaya di mata Anda tanpa membuat Anda silau? Apa kira-kira penyebabnya?

 

Fenomena yang Mirip dengan Melihat Kilatan Cahaya di Mata

Kondisi yang dapat terjadi pada satu atau kedua mata sekaligus disebut fotopsia, atau fotopsia. Melihat kilatan cahaya menghilang dengan cepat, terjadi sesekali, atau berulang dalam waktu yang lama adalah gejala fotopsia, bukan penyakit mata.

Fotopsia menyebabkan beberapa kelainan penglihatan, seperti:

  • Sensasi penglihatan gelap yang cepat berubah menjadi terang seperti lampu berkedip
  • Dalam penglihatan saya, ada titik terang yang bergerak.

 

Apa yang Menyebabkan Photopsia?

Terdapat 32 kondisi medis yang dapat menyebabkan fotopsia, menurut penelitian yang diterbitkan pada jurnal American Academy of Ophthalmology tahun 2015. Beberapa penyebab paling umum fotopsia adalah:

Detachment vitreus posterior (PVD)

Perubahan alami pada mata yang disebut posterior vitreous detachment (PVD) terjadi ketika gel vitreous (gel yang mengisi mata) terpisah dari retina (lapisan saraf yang peka terhadap cahaya di bagian belakang mata). Munculnya sensasi seperti melihat kilatan cahaya di mata adalah gejala utama kondisi yang biasanya terjadi pada orang yang berusia di atas 60 tahun.

Ablasioi retina

Retina melapisi bagian dalam mata yang sangat sensitif terhadap cahaya. Ketika cahaya masuk, retina mengirimkan gambar ke otak. Kondisi yang disebut ablasi retina adalah ketika retina bergeser dari posisi normalnya dan menyebabkan sensasi seperti melihat kilatan cahaya di mata. Kondisi ini harus ditangani segera untuk menghindari ablasi permanen yang dapat menyebabkan kebutaan.

Neuristis optik

Multiple sclerosis, suatu kondisi yang mempengaruhi sel saraf otak dan tulang belakang, sering menyebabkan peradangan saraf optik, atau saraf penglihatan. Sulit bagi orang dengan multiple sclerosis untuk mengendalikan gerakan mata mereka selain sensasi seperti melihat kilatan cahaya di mata mereka. Perasaan seolah-olah melihat warna, sakit mata, atau bahkan kebutaan dapat terjadi.

Diabetes

Ketika diabetes memengaruhi fungsi penglihatan, pasien dapat mengalami banyak perubahan, seperti floaters, fotopsia, atau tirai di atas bidang penglihatan. Namun, jika kadar gula darah pasien kembali normal, penglihatan mereka biasanya akan kembali normal.

Phosphene

Phosphene adalah fotopsia yang terlihat tanpa cahaya yang ditunjukkan sebagai bintik berwarna atau kilatan cahaya. Corak cahaya phosphene yang berkedip-kedip di depan mata ini diduga disebabkan oleh muatan listrik yang dihasilkan oleh retina, yang masih ada di sana. Phosphene juga dapat dihasilkan oleh rangsangan sehari-hari yang memberikan tekanan pada retina (mata), seperti bersin yang terlalu kuat, tertawa, batuk, atau berdiri terlalu cepat. Tekanan ini merangsang bagian saraf di sekitar mata, yang pada gilirannya menyebabkan phosphenes.

Itu sebabnya mengucek atau menekan bola mata saat memejamkan mata juga dapat menghasilkan pola kilatan yang sama. Namun, jangan terlalu sering melakukannya, terutama dengan tekanan yang keras, karena dapat membahayakan mata Anda.

Retina dapat menghasilkan pola atau percikan warna yang berubah secara acak sebagai hasil dari aktivitas sinyal listrik dan mekanis yang diterimanya. Bagian neuron mana yang dirangsang secara bersamaan mempengaruhi frekuensi, durasi, dan jenis efek yang muncul.

Selain itu, kondisi fisik tambahan, seperti tekanan darah rendah atau kurangnya asupan oksigen, dapat menyebabkan kilatan cahaya menjadi lebih intens saat memejamkan mata.

 

Apakah Berbahaya Sensasi Melihat Kilatan Cahaya di Mata?

Memiliki perasaan seperti melihat kilatan cahaya di mata tidak berbahaya kecuali jika terjadi sesekali dan hilang dengan cepat. Namun, jika fotopsia terjadi lebih sering atau berlangsung lama, Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter. Gejala-gejala ini dapat menjadi indikasi awal adanya masalah kesehatan mata, seperti degenerasi makula atau ablasio retina.

Apalagi jika perasaan seperti melihat kilatan cahaya di mata diikuti oleh sakit kepala, muntah, atau pusing. Dokter akan membuat diagnosis untuk mengetahui apa yang menyebabkan keluhan yang Anda alami. Setelah diagnosis selesai, dokter akan membuat keputusan tentang pengobatan yang tepat. Untuk menjaga kesehatan mata Anda, perhatikan gejala baru yang menunjukkan gejala yang tidak pernah Anda alami sebelumnya.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel.png
20/Dec/2024

Salah satu bagian tubuh yang paling berharga adalah mata. Jika Anda memiliki bola mata, Anda akan dapat melihat semua keindahan yang ada di dunia. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap orang untuk senantiasa menjaga kesehatan mata mereka. Apakah mata Anda sudah sehat? Baca ulasannya di bawah ini untuk mengetahui karakteristiknya.

Apa saja ciri-ciri mata yang sehat?

Ada saat-saat ketika gangguan pada mata terabaikan karena banyak orang masih belum tahu cara membedakan mereka. Padahal, mata yang mengalami masalah kesehatan tidak boleh dianggap remeh.
Selain mempengaruhi aktivitas sehari-hari, gangguan pada mata dapat menyebabkan masalah yang lebih parah. Masalah mata kadang-kadang bisa menyebabkan kebutaan. Jika Anda menemukan semua tanda di bawah ini pada mata Anda, Anda memiliki mata yang sehat.

Mata dapat melihat dengan jelas

Kemampuan mata untuk melihat adalah salah satu faktor yang menentukan kesehatan mata. Di dunia medis, penglihatan 20/20 dapat digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa sehat mata Anda. Penglihatan 20/20 adalah ketajaman atau kejelasan visual yang dapat dilihat dalam jarak 20 kaki (6 meter). Dengan kata lain, jika Anda dapat melihat objek dengan jelas pada jarak 6 meter, Anda memiliki penglihatan 20/20. Namun, penting untuk diingat bahwa penglihatan 20/20 bukanlah satu-satunya cara untuk mengetahui apakah mata Anda sehat.

Menurut situs American Optometric Association, mata dengan penglihatan yang baik juga dapat dilihat dari aspek lainnya, seperti:

  • penglihatan samping (perifer),
  • pergerakan bola mata,
  • kedalaman persepsi,
  • kemampuan untuk fokus, dan
  • warna yang bisa ditangkap mata.

Perlu diketahui!

Bila mata mengalami gangguan penglihatan, hal ini bisa jadi pertanda Anda mengalami rabun jauh (miopi), rabun dekat (hipermetropi), atau mata silinder (astigmatisme).

Kelembapan mata terjaga dengan baik

Air mata juga dapat menunjukkan kesehatan mata karena menunjukkan tingkat kelembapannya.
Kelenjar lakrimal di bagian atas mata Anda menghasilkan air, yang kemudian mengalir ke seluruh mata. Air mata berfungsi untuk melindungi mata dari benda asing dan bakteri serta menjaga kelembapan mata. Mata menjadi lebih rentan terhadap masalah seperti mata kering, iritasi, atau bahkan berair terlalu banyak saat produksi air mata terganggu. Masalah mata tentu akan berdampak pada kemampuan Anda untuk melihat jika berlangsung lama.

Sklera mata berwarna putih

Sklera adalah bagian dari mata yang berwarna putih. Jika sklera Anda berwarna putih bersih, itu berarti mata Anda sehat. Oleh karena itu, jika warna sklera Anda berubah menjadi merah atau kekuningan, Anda harus waspada. Hal itu dapat menunjukkan bahwa Anda memiliki masalah di mata Anda. Biasanya, pembesaran pembuluh darah pada konjungtiva mata dikaitkan dengan sklera yang berubah menjadi kemerahan. Saat Anda lelah, mengalami alergi, mata kering, atau terpapar iritan lainnya, kondisi ini sering terjadi. Namun, sklera yang menguning dapat menunjukkan kerusakan yang disebabkan oleh sinar ultraviolet matahari. Pinguecula adalah nama penyakit ini.

Tidak tanda iritasi mata

Selain itu, mata yang dianggap sehat tidak memiliki gejala iritasi yang mengganggu atau menyakitkan. Mata yang sehat tidak menunjukkan gejala seperti bengkak, perih, atau gatal. Selain itu, warna normal bola mata dan kelopak mata tidak akan terlihat kemerahan. Selain itu, mereka tidak mengalami sensitivitas berlebihan terhadap cahaya atau kelebihan air mata atau lendir. Jika gejala ini muncul, segera periksakan diri ke dokter mata untuk mengetahui penyebabnya. Agar indra penglihatan Anda dapat berfungsi dengan baik, Anda harus selalu menjaganya sehat.

Tekanan mata normal

Tekanan intraokular (intraocular pressure, atau IOP) mata normal diukur dalam milimeter merkuri (mmHg). Kisaran normal IOP adalah antara 10 dan 21 mmHg, tetapi angka ini dapat berubah karena berbagai faktor seperti usia, etnis, dan berapa lama pengukuran dilakukan setiap hari. Tekanan mata diatur oleh keseimbangan produksi dan pembuangan cairan mata, atau humor cair. Jika cairan ini tidak mengalir dengan baik, tekanan dapat meningkat, yang dapat menyebabkan kerusakan saraf optik dan penyakit seperti glaukoma.

Pupil responsif

Dalam kondisi gelap, pupil yang responsif akan melebar saat terkena cahaya terang dan menyempit saat terkena cahaya terang. Proses ini dikenal sebagai refleks cahaya pupil. Jalur neurologis yang kompleks terlibat dalam proses ini. Ini termasuk nukleus olivari pretektal di otak, yang mengontrol otot iris, dan sel ganglion retina yang secara intrinsik peka cahaya (dikenal sebagai ipRGCs). Pupil menanggapi variabel lain selain cahaya. Ini termasuk aktivitas sistem saraf otonom (simpatis untuk dilatasi dan parasimpatis untuk kontraksi). Seorang siswa yang responsif dapat menunjukkan kesehatan neurologis dan otonom yang baik. Selain itu, ada hubungan antara perubahan ukuran pupil dan kondisi emosional dan kognitif, yang menunjukkan bahwa pupil merupakan bagian dari sistem saraf yang lebih luas.

Mata berkedip secara rutin

Proses berkedip sangat penting untuk mempertahankan kelembapan dan perlindungan mata.
Kelopak mata menyebarkan lapisan air mata pada permukaan mata setiap kali berkedip untuk melindunginya dari debu dan menghilangkan partikel kecil yang dapat menyebabkan iritasi. Meskipun orang biasanya berkedip 15–20 kali per menit, aktivitas seperti menatap layar elektronik dapat mengurangi frekuensi berkedip menjadi setengahnya, meningkatkan risiko mata kering atau tegang. Selain itu, penurunan frekuensi berkedip juga dapat memengaruhi distribusi lapisan air mata, yang sangat penting untuk melindungi kornea. Untuk menjaga kesehatan mata, praktikkan aturan 20–20–20, yang berarti melihat objek sejauh 20 kaki selama 20 detik setiap 20 menit; ini terutama berlaku saat bekerja di depan layar digital. Tetes mata buatan juga dapat membantu menjaga kelembapan mata jika mereka kering.

Kelopak mata menutup dan membuka dengan normal

Salah satu tanda mata yang normal dan sehat adalah kelopak mata yang membuka dan menutup.
Otot-otot, saraf, dan kelenturan kulit kelopak mata memungkinkan fungsi ini dilakukan. Gerakan membuka dan menutup yang normal melindungi mata dari zat asing, meningkatkan kelembapan mata dengan menyebarkan air mata, dan memberi mereka waktu untuk bersantai. Kelopak mata orang yang sehat dan normal memiliki refleks yang membuat mereka menutup secara otomatis saat melihat cahaya terang atau ancaman fisik, seperti gas air mata. Selain itu, tidak ada gejala kelainan seperti ptosis (kelopak mata terkulai), entropion (kelopak mata melipat ke dalam), atau ektropion (kelopak mata melipat ke luar).

Tidak ada kedutan pada mata

Kedutan atau spasme otot kelopak mata, yang sering disebut sebagai kedutan kelopak mata atau myokymia, terjadi secara tidak terkendali pada mata yang sehat.

Kedutan ini biasanya tidak berbahaya dan dapat disebabkan oleh faktor, seperti:

  • stres dan kecemasan,
  • kelelahan atau kurang tidur,
  • konsumsi kafein berlebihan,
  • mata kering atau iritasi, serta
  • paparan cahaya terang atau tekanan mata.

Dalam kondisi mata sehat, otot kelopak mata berfungsi normal tanpa kontraksi spontan ini.

Tidak terdapat cincin di sekitar kornea

Arcus senilis adalah kondisi di mana terdapat cincin putih atau abu-abu yang disebabkan oleh penumpukan lipid di sekitar tepi kornea mata. Penglihatan biasanya tidak terpengaruh oleh kondisi ini, terutama pada orang tua karena biasanya dikaitkan dengan proses penuaan alami. Namun, cincin ini dapat menunjukkan masalah metabolisme lipid atau risiko penyakit kardiovaskular pada orang yang lebih muda. Arcus tidak harus terlihat pada mata yang sehat karena tidak ada opasitas atau perubahan warna di sekitar kornea. Kadar lipid dalam darah yang normal dan kesehatan kornea yang optimal juga dapat menunjukkan tidak adanya arcus senilis pada usia muda. Dengan melihat ciri-ciri di atas, Anda dapat memastikan bahwa mata Anda tidak memiliki gangguan penglihatan atau penyakit mata lainnya.

 

Kesimpulan

Penglihatan yang jelas, bebas kabur atau buram, tidak nyeri atau tekanan, dan tidak ada iritasi seperti kemerahan, gatal, atau keluarnya cairan adalah tanda mata yang sehat. Selain itu, mata tampak lebih cerah dengan bagian putih yang bersih, kelopak mata dapat ditutup dan dibuka, dan mata dapat mengeluarkan air mata. Selain itu, mata yang sehat tidak memiliki cincin di sekitar kornea atau bergeser. Jika Anda memiliki ciri-ciri ini, maka mata Anda sehat.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-2024-12-19T092834.227.png
19/Dec/2024

Gumpalan darah di bilik depan mata, yang terletak di antara kornea dan iris, adalah tanda penyakit mata yang dikenal sebagai hyphema. Sebagian atau seluruh penglihatan mungkin terhalang karena gumpalan darah yang menggenang menutupi pupil dan iris mata.

Kondisi ini biasanya disebabkan oleh trauma atau cedera pada mata. Cedera meningkatkan tekanan di dalam mata, menyebabkan perdarahan di bilik depan mata. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa hifema dapat muncul sebagai akibat dari gangguan kesehatan lain, seperti anemia atau hemofilia.

Penanganan segera diperlukan untuk gumpalan darah pada mata. Gumpalan darah tersebut dapat menyebabkan gangguan penglihatan permanen jika tidak. Hipohema, atau hyphema, adalah kondisi yang dibagi menjadi empat tingkatan berdasarkan jumlah darah yang menggumpal di mata.

  • Tingkat 1: kurang dari 1/3 bilik depan mata terisi darah.
  • Tingkat 2: kurang dari setengah bilik depan mata terisi darah.
  • Tingkat 3: Lebih dari 50% bilik depan mata terisi darah.
  • Tingkat 4: Gumpalan darah telah menutupi bilik depan mata.

 

Apa Saja Tanda dan Gejala Hifema?

Gumpalan darah di depan mata adalah tanda yang paling umum dari hifema. Gangguan mata ini mungkin juga menyebabkan gejala lain, tergantung pada tingkat keparahannya. Gejala-gejala ini dapat termasuk:

  • Mata menjadi lebih peka terhadap cahaya (fotofobia),
  • Sakit pada mata,
  • Penglihatan yang terhalang, buram, atau berawan, dan
  • Tekanan meningkat pada bola mata.

 

Pada Kapan Saya Harus Melakukan Pemeriksaan ke dokter?

Jika Anda mengalami hifema, Anda harus segera mendapatkan pengobatan. Jangan tunda periksa ke dokter jika Anda melihat darah di depan mata Anda, terutama jika Anda pernah mengalami cedera atau benturan sebelumnya.

 

Hifema Terjadi Karena Apa?

Bergantung pada kondisi yang menjadi penyebabnya, hifema dapat dibagi menjadi dua jenis. Berikut adalah penyebab hifema (hyphema) berdasarkan jenisnya.

Hifema akibat trauma (Hifema Traumatik)

Kondisi ini disebabkan oleh cedera pada mata, seperti yang terjadi saat berolahraga, dipukul oleh orang lain, atau terbentur benda keras. Kecelakaan kendaraan bermotor juga dapat menyebabkan cedera. Hifema traumatik kebanyakan terjadi pada anak-anak dan remaja yang berolahraga.

Hifema spontan

Gumpalan darah tipe spontan terjadi karena kondisi medis atau gangguan, berbeda dengan tipe traumatik. Beberapa alasan hifema spontan adalah:

  • tumor pada mata,
  • melanoma, kanker mata,
  • leukemia,
  • uveitis (peradangan lapisan tengah mata yang disebut uvea),
  • kelainan darah seperti hemofilia, thalasemia, atau anemia sel sabit,
  • pernah melakukan operasi mata,
  • infeksi virus yang menyerang mata, dan
  • retinopati akibat diabetes.

 

Bagaimana Cara Mengidentifikasi Hifema?

Dokter mata akan menanyakan riwayat cedera, penyakit, dan operasi mata sebelumnya selama proses diagnosis untuk mengetahui seberapa parah pendarahan yang terjadi.

Anda mungkin perlu menjalani beberapa pemeriksaan lagi untuk memastikan hasilnya.

  • Tonometer, alat untuk mengukur tekanan bola mata.
  • Tes lapang pandang untuk mengevaluasi ketajaman penglihatan.
  • Pemeriksaan bola mata bagian dalam melalui tomografi computed tomography (CT)

 

Bagaimana Pengobatan Hifema?

Tingkat keparahan kondisi Anda dan faktor lain, seperti usia, riwayat penyakit sebelumnya, dan alergi terhadap obat tertentu, akan menentukan jenis perawatan yang diberikan. Dalam waktu satu minggu, hyphema yang Anda alami akan membaik dengan sendirinya.

Pasien yang mengalami perdarahan, termasuk hifema, tidak boleh menerima aspirin; sebaliknya, Anda dapat menggunakan obat pereda nyeri yang tidak mengandung aspirin untuk meredakan rasa sakit.

Jika perdarahan mata memerlukan perawatan lebih lanjut, pengobatan berikut dapat digunakan:

  • steroid tetes mata,
  • penutup mata,
  • istirahat total atau tidur di tempat tidur,
  • mengurangi pergerakan mata dan mengurangi membaca,
  • tidur dengan kepala mengangkat 40 derajat, dan
  • setiap hari, periksa tekanan bola mata Anda.

Dokter akan melakukan beberapa tindakan medis berikut jika perdarahan hifema semakin memburuk.

  • Anterior chamber washout: prosedur di mana cairan khusus digunakan untuk mengeluarkan darah dari mata.
  • Anterior chamber fluid-gas exchange: prosedur yang mengeluarkan darah dari mata dengan cairan dan gas tertentu.
  • Operasi yang dikenal sebagai trabekulektomi atau iridektomi adalah prosedur yang melibatkan sayatan di mata untuk mengurangi tekanan bola mata.

Selama beberapa minggu setelah pengobatan hifema, hindari aktivitas yang membutuhkan fokus mata. Selain itu, pastikan Anda selalu berkonsultasi dengan dokter Anda. Pasalnya, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius seperti glaukoma, perdarahan berulang, dan bahkan kebutaan. Silakan konsultasikan dengan dokter Anda untuk mendapatkan jawaban terbaik.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-2024-12-18T154802.254.png
18/Dec/2024

Kacamata dapat dianggap sebagai solusi cepat untuk masalah penglihatan Anda. Ada banyak jenis kacamata yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Sebagai contoh, gangguan penglihatan yang dikenal sebagai rabun jauh atau miopi dapat diobati dengan menggunakan kacamata yang melawan peningkatan kelengkungan kornea atau panjang mata Anda.

Sebaliknya, gangguan penglihatan yang dikenal sebagai rabun dekat atau hipermetropi dapat diobati dengan menggunakan kacamata yang melawan penurunan kelengkungan kornea. Ketika kacamata sesuai dengan kondisi mata Anda, mereka akan membuat penglihatan Anda lebih nyaman.

Namun, ketika menggunakannya menyebabkan ketidaknyamanan atau bahkan rasa sakit, itu mungkin tanda bahwa Anda harus mengubahnya. Ini adalah beberapa sinyal yang menunjukkan bahwa Anda harus segera membeli kacamata baru:

Pandangan kabur

Salah satu gejala yang menunjukkan masalah penglihatan pada mata Anda adalah pandangan kabur. Setelah dokter mendiagnosis masalah ini, pasien biasanya disarankan untuk menggunakan kacamata. Jika pandangan Anda tetap atau kembali kabur setelah menggunakan kacamata yang lama, itu berarti Anda harus segera mengganti kacamata baru dengan resep terbaru. Ini dapat terjadi karena tidak mengganti kacamata dalam jangka waktu yang lama menyebabkan minus mata menjadi lebih besar.

Sering pusing

Jika Anda sering mengalami pusing dan mual ketika menggunakan kacamata, itu mungkin waktunya untuk mengubah resepnya. Hal ini karena otot mata bekerja lebih keras untuk menjaga fokus pandangan. Bahkan, resep kacamata yang Anda gunakan saat ini mungkin tidak lagi sesuai dengan kondisi penglihatan Anda saat ini.

Mata Lelah

Jika Anda merasa mata Anda lelah saat menggunakan kacamata, itu juga bisa menjadi tanda bahwa Anda harus membeli yang baru. Namun, Mayo Clinic mengatakan mata lelah biasanya terjadi ketika mata sangat digunakan, seperti saat menyetir jarak jauh atau memandang perangkat terlalu lama. Segera hubungi dokter mata Anda untuk melakukan pemeriksaan jika mata lelah Anda tidak membaik meskipun Anda telah beristirahat.

Penglihatan ganda

Ketika Anda melihat dua gambar dalam satu objek, Anda mengalami penglihatan ganda.
Penglihatan ganda bisa menjadi pertanda serius seperti gangguan otak atau stroke, karenanya. Selain itu, mata silinder atau astigmatisme dapat menyebabkan penglihatan ganda. Jika ini terjadi pada Anda, Anda harus membeli kacamata yang sesuai dengan kondisi Anda.

Kesulitan melihat pada malam hari

Menurut Cleveland Clinic, tanda lain bahwa Anda harus mengganti kacamata adalah ketika Anda mengalami kesulitan melihat pada malam hari. Kacamata rabun jauh yang tidak sesuai dengan kondisi penglihatan Anda dapat menyebabkan Anda mengalami kesulitan melihat pada malam hari. Untuk menyelesaikan masalah ini, Anda harus menjalani pemeriksaan mata dan kemudian memperbarui resep kacamata Anda.

Sudah lama tidak melakukan pemeriksaan mata

Meskipun Anda tidak mengalami gangguan penglihatan, Anda harus melakukan pemeriksaan mata dengan sering. Jika Anda menggunakan kacamata, pemeriksaan mata harus dilakukan dengan lebih sering untuk mengetahui masalah yang mengganggu penglihatan Anda. Jika Anda sudah lama tidak melakukan pemeriksaan mata, penglihatan Anda akan menjadi lebih buruk. Oleh karena itu, kacamata Anda sudah tidak sesuai dengan kondisi penglihatan baru Anda.

Kacamata rusak

Ketika alat bantu penglihatan mengalami kerusakan, terutama lensa, adalah tanda lain bahwa Anda harus mengganti kacamata. Goresan atau pecahan lensa kacamata pasti akan mengganggu penglihatan Anda. Mata Anda secara otomatis berusaha lebih keras untuk melihat sesuatu. Memiliki mata yang terlalu keras dapat menyebabkan mata lelah dan pusing. Alat penglihatan yang mudah diakses adalah kacamata. Alat ini mungkin menjadi ketergantungan bagi orang yang tidak dapat melihat.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui kapan mulai perlu mengganti kacamata.
Namun, tidak selalu perlu mengganti kacamata karena tanda-tanda yang membuat Anda tidak nyaman. Jika Anda merasa bosan dengan modelnya, Anda dapat mengganti lensa. Jangan lupa juga

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia




Our Vision


No person with a blinding condition, eye disease, or visual impairment should be without hope, understanding, and treatment.


Contact Us


Hubungi Kami

(031) 8495502, (031) 8433050
082143717979 ( WA only)


Kunjungi Kami

Jalan Raya Jemursari No. 108,
Surabaya, Indonesia


Email Kami

admin@surabayaeyeclinic.id



Lokasi Kami



Media Sosial


Instagram


facebook


Twitter


Youtube




CopyRight, 2024 | Managed by Markbro | PT Klinik Mata Surabaya




WeCreativez WhatsApp Support
Tim CS Kami Siap Membantu Anda. Silahkan Tanya Kami!