Dapatkan Informasi Mengenai kesehatan Mata dan Informasi Lainnya

Info Untuk Anda

Semoga Informasi ini bermanfaat untuk mengetahui lebih jauh seputar edukasi tentang kesehatan mata kita.

Category filter:Allkesehatan mataPengumumanProduct KnowledgeUncategorizedVideo Edukasi
No more posts

artikel-6.jpg
15/Apr/2025

Presbiopi, juga disebut sebagai penyakit mata tua, adalah gangguan mata yang muncul seiring bertambahnya usia. Ini terjadi pada awal hingga pertengahan usia 40 tahun dan dapat bertambah parah hingga usia 65 tahun.

Kebanyakan pengidap presbiopi kesulitan melihat objek jarak dekat, sehingga mereka harus menjauhkan objek yang mereka lihat agar tampak jelas.

Presbiopi dapat terjadi karena obat-obatan atau kondisi medis lainnya, seperti diabetes, multiple sclerosis, atau penyakit jantung. Obat-obatan seperti antidepresan, antihistamin, dan diuretik dapat menyebabkan presbiopi.

 

Operasi Keratoplasti Tidak untuk Atasi Presbiopi

Operasi keratoplasti adalah bedah yang memotong kornea mata untuk mengatasi presbiopi. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kornea baru dari pendonor untuk menggantikan kornea mata yang rusak. Penglihatan pengidap gangguan mata pulih, yang memungkinkan mereka melihat lebih jelas. Pengidap presbiopi menerima transplantasi kornea dalam dua bentuk: keratoplasti penetrasi dan lempengan.

Pengidap dengan keratoplasti lempengan menerima sebagian dari kornea pendonor untuk transplantasi, sementara pengidap dengan keratoplasti penetrasi menerima seluruh kornea pendonor untuk transplantasi. Operasi keratoplasti tidak dilakukan untuk mengatasi presbiopi; sebaliknya, itu dilakukan untuk pasien dengan kondisi berikut:

  • Adanya jaringan parut di kornea akibat infeksi penyakit atau cedera. Misalnya akibat trichiasis, infeksi yang menyebabkan bulu mata tumbuh ke dalam.
  • Gangguan penglihatan yang tidak bisa disembuhkan atau diperbaiki dengan alat bantu seperti kacamata atau lensa kontak.
  • Peradangan jaringan kornea yang tidak bisa disembuhkan dengan konsumsi obat.
  • Gangguan atau penipisan pada kornea akibat edema dan paparan zat kimia.
  • Komplikasi akibat prosedur LASIK atau operasi katarak

 

Pilihan Pengobatan untuk Atasi Presbiopi

Berikut adalah beberapa pilihan pengobatan yang dapat digunakan untuk mengobati presbiopi:

  • Pakai kacamata.  Ini adalah metode sederhana untuk memperbaiki masalah penglihatan yang disebabkan oleh penuaan mata.  Pengidap presbiopi dapat menggunakan lensa kontak jika mereka tidak ingin menggunakan kacamata. Namun, lensa kontak tidak disarankan untuk pengidap dengan masalah lain yang berkaitan dengan kelopak mata, saluran air mata, atau permukaan mata.
  • Operasi refraktif adalah prosedur yang dilakukan untuk memperbaiki masalah penglihatan seperti presbiopi, astigmatisme, dan rabun dekat.  Tindakan ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pengidap terhadap lensa kontak atau kacamata.
  • Implantasi lensa adalah prosedur di mana lensa asli dikeluarkan untuk diganti dengan lensa buatan.  Proses ini dikenal sebagai implantasi lensa intraokular.

Pengobatan rumah sakit  Cara terbaik untuk menjaga kesehatan mata Anda adalah dengan memeriksanya secara teratur, melindungi mata Anda dari paparan sinar matahari, menggunakan pelindung mata saat berada di luar ruangan untuk mencegah cedera (terutama saat beraktivitas atau berolahraga yang berpotensi berbahaya), dan makan makanan yang sehat, terutama yang mengandung vitamin A dan beta karoten.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-10.jpg
14/Apr/2025

Peradangan atau infeksi pada selaput transparan (konjungtiva) yang melapisi kelopak mata dan menutupi bagian putih bola mata disebut konjungtivitis, sebuah penyakit yang menyebabkan peradangan mata. Terdapat beberapa cara untuk meredakan gejala konjungtivitis, salah satunya adalah dengan mengompres mata.

Jika pembuluh darah kecil di konjungtiva meradang, area tersebut akan lebih mudah dilihat.  Hal ini menyebabkan bagian putih mata menjadi kemerahan atau merah muda.  Hal ini biasanya disebabkan oleh reaksi alergi, infeksi bakteri atau virus, atau saluran air mata yang tidak sepenuhnya terbuka, yang biasanya terjadi pada bayi.

Cara Mengurangi Gejala Konjungtivitis

Perawatan dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan yang disebabkan oleh mata merah muda. Ini karena mata merah adalah penyakit yang dapat menular, dan diagnosis dan perawatan dini dapat membantu mencegah penyebarannya kepada orang lain.

Gejala Konjungtivitis ini adalah gejala yang paling umum dari konjungtivitis atau mata merah muda:

  • Kemerahan di salah satu atau kedua mata
  • Gatal di salah satu atau kedua mata
  • Perasaan terasa berpasir di salah satu atau kedua mata
  • Cairan di salah satu atau kedua mata yang membentuk kerak pada malam hari Mungkin sulit untuk membuka mata pada pagi hari karena kondisi ini.
  • Retina mata robek.

Ada penyakit mata serius yang dapat menyebabkan mata merah. Penyakit ini dapat menyebabkan sakit mata dan perasaan ada sesuatu yang tersangkut di mata.  Selain itu, kondisi ini dapat menyebabkan penglihatan menjadi kabur dan sensitif terhadap cahaya.  Cobalah untuk mendapatkan perawatan segera jika Anda mengalami gejala ini.

Orang yang menggunakan lensa kontak harus berhenti menggunakannya segera setelah gejala konjungtivitis mata muncul. Jika gejala tidak mulai membaik dalam 12 hingga 24 jam, cobalah untuk pergi ke dokter mata untuk memastikan bahwa penggunaan lensa kontak tidak menyebabkan infeksi mata yang lebih serius.

Mata merah, yang juga disebut konjungtivitis, dapat disebabkan oleh alergi, virus, atau bakteri.  Hal ini menyebabkan merah dan gatal di salah satu atau kedua mata Anda.  Mata yang terserang sering mengeluarkan cairan putih atau kekuningan.  Gejalanya dapat berlangsung seminggu atau sepuluh hari, kadang-kadang lebih lama, tetapi biasanya hilang sendiri.

Untuk meredakan, Anda dapat mengikuti beberapa tindakan, yaitu:

  • Mengompres Mata: Mengompres mata adalah salah satu cara untuk meredakan gejala konjungtivitis. Pertama, rendam kain yang tidak berbulu dalam air dingin. Peras kelopak mata yang terserang.  Jangan terlalu menekan, karena Anda pasti tidak ingin melukai mata Anda sendiri.  Jika konjungtivitis hanya terjadi pada satu mata, jangan gunakan kompres di mata lain karena dapat menyebabkan infeksi.
  • Hindari Penggunaan Lensa Kontak Jika Anda sering menggunakan lensa kontak, pastikan lensa tersebut sembuh terlebih dahulu sebelum Anda dapat menggunakannya lagi. Anda mungkin juga perlu membeli lensa baru karena bakteri atau virus yang telah hidup di dalamnya dapat menyebabkan infeksi pada mata Anda.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-1.jpg
12/Apr/2025

Indera mata harus diperhatikan. Penyakit trachoma, yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis, adalah salah satu dari gangguan mata yang dapat terjadi. Penyakit trakhoma juga mudah menular. Bersentuhan langsung atau berinteraksi langsung dengan bakteri penyebab trakhoma dapat menyebabkan penularan yang mudah.

Gejala awal penyakit trakhoma cukup ringan, tetapi jika tidak ditangani segera, penyakit ini dapat menyebabkan kebutaan hingga komplikasi penyakit lain yang menyerang mata. Penyakit trakhoma adalah penyakit yang permanen dan tidak dapat diobati.

Untuk menangani penyakit trakhoma dengan cepat dan tepat, sangat penting untuk mengetahui gejala awalnya.  Gejala trakhoma biasanya terjadi pada kedua mata, seperti gatal dan iritasi pada mata, termasuk kelopak mata, yang disertai dengan rasa sakit dan sensitifitas terhadap cahaya.  Terkadang, kelopak mata yang iritasi juga membengkak.  Selain itu, keluarnya cairan dari mata seperti mucus atau nanah.

 

Penyebab Trakhoma

Penyebab Penyakit Trakhoma ialah bakteri Chlamydia trachomatis merupakan parasit yang dapat hidup di jaringan tubuh manusia, adalah penyebab utama penyakit trakhoma. Selain infeksi bakteri, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang menderita penyakit trakhoma, seperti:

  • Kebersihan Lingkungan dan Diri yang Buruk: Lingkungan yang tidak terjaga kebersihan membuat seseorang lebih rentan mengalami trakhoma. Tidak memperhatikan kebersihan diri dan tangan juga dapat menyebabkan penyakit trakhoma dan penularan bakteri Chlamydia trachomatis.
  • Usia Anak-anak lebih rentan terhadap penyakit trakhoma: Anak-anak lebih rentan terhadap penyakit ini dibandingkan orang dewasa karena banyak faktor yang menyebabkan mereka terkena trakhoma, termasuk kurangnya kesadaran menjaga kebersihan diri dan imunitas diri yang lebih rendah.
  • Kondisi MCK yang Tidak Memadai: MCK harus dibersihkan untuk mencegah penularan penyakit trakhoma.  Bakteri Chlamydia trachomatis masuk ke feses manusia dan menyebabkan penyakit trakhoma.  Oleh karena itu, jangan lupa untuk rajin membersihkan kamar mandi dan toilet serta mencuci tangan setelah menggunakan keduanya.

 

Komplikasi Trakhoma

Selain menyebabkan kebutaan, penyakit trakhoma dapat menyebabkan komplikasi lain, seperti munculnya jaringan parut pada permukaan bagian dalam kelopak mata dan kornea mata. Selain itu, penyakit trakhoma dapat menyebabkan perubahan bentuk kelopak mata, seperti lipatnya kelopak ke arah dalam dan pertumbuhan bulu di dalam mata. Selain itu, pengidap penyakit trakhoma dapat mengalami penurunan kualitas penglihatan yang lebih buruk, dan mereka mungkin tidak dapat melihat dengan baik.

 

Pengobatan Trakhoma

  •  Tindakan Operasi: Ini adalah prosedur yang digunakan untuk merekonstruksi kelopak mata untuk mencegah bulu mata tumbuh ke dalam.
  •  Antibiotik: Antibiotik dapat membunuh bakteri Chlamydia trachomatis, penyebab trakhoma
  •  Menjaga Kebersihan Wajah: Untuk mencegah penyebaran bakteri yang menyebabkan trakhoma, sebaiknya basuh wajah dengan air bersih dan pembersih wajah.
  • Memperbaiki Lingkungan: Buat tempat yang sehat agar bakteri penyebab trakhoma tidak menyebar dan menular.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-2.jpg
11/Apr/2025

Mata perih didefinisikan sebagai rasa seperti terbakar, nyeri menusuk, atau seperti ada benda asing di mata. Ini dapat terjadi karena berbagai hal, mulai dari iritasi, terpapar debu atau asap, hingga infeksi pada mata. Salah satu keluhan yang sering terjadi pada kebanyakan orang adalah mata perih. Meskipun tidak selalu memengaruhi aktivitas sehari-hari dan dapat membaik dengan sendirinya, keluhan ini membuat orang tidak nyaman jika tidak ditangani dengan benar.

Mata perih kadang-kadang sangat menyakitkan dan dapat menyebabkan masalah yang lebih serius.

 

Gejala Penyerta Mata Perih

Selain rasa sakit di mata, ada beberapa gejala lain yang sering terjadi bersamaan dengan penyakit mata perih, yaitu:

  • Mata merah
  • Gatal
  • Kering atau seperti kemasukan pasir di dalam mata
  • penglihatan kabur
  • sering membaik setelah dikedip-kedipkan
  • kelopak mata lengket saat bangun tidur
  • membuat sulit membuka mata.

 

Beberapa Penyebab Utama Mata Perih

  • Iritasi: Biasanya, mata perih karena iritasi akibat penggunaan lensa kontak atau masuknya benda asing seperti debu, bulu mata, atau sisa make up ke mata. Selain itu, bahan-bahan yang sering kita temui di kehidupan sehari-hari juga sering membuat mata perih. Beberapa contoh bahan-bahan ini adalah asap rokok dan air kolam renang yang mengandung klorin.
  • Infeksi: Infeksi pada mata sering kali menyebabkan perih, gatal, merah, dan berair. Gejala ini dapat disebabkan oleh virus atau bakteri, dan pengobatannya bergantung pada penyebab infeksi. Infeksi bakteri pada mata memerlukan pengobatan dengan antibiotik yang diresepkan oleh dokter, tetapi infeksi virus pada mata biasanya sembuh sendiri dalam beberapa hari.
  • Mata kering: Bagi sebagian orang, mata kering adalah penyebab paling umum dari mata perih. Hal ini terjadi ketika mata tidak menguap cukup atau ketika air mata menguap terlalu cepat. Mata kering juga sering menyebabkan mata menjadi merah dan gatal.
  • Kualitas udara yang buruk: Udara kering dan kotor adalah komponen lingkungan yang paling umum yang menyebabkan mata kering. Kondisi ini dapat meningkatkan jumlah air mata yang keluar dari mata dan menyebabkan mata kering dan perih. Untuk mengatasinya, Anda harus menggunakan humidifier untuk melembapkan udara yang kering di sekitar Anda.
  • Mata lelah: Menghabiskan banyak waktu menatap layar komputer, ponsel, atau televisi dapat menyebabkan mata lelah dan perih. Ini biasanya tidak berbahaya dan akan membaik setelah mata diistirahatkan sejenak.
  • Faktor genetik: Corneal stromal dystrophy adalah kondisi genetik yang dapat menyebabkan penggumpalan zat tertentu di kornea mata, seperti endapan zat kristal dan kolesterol. Penumpukan zat-zat ini menyebabkan penglihatan terganggu. Ketika lapisan epitel kornea mulai mengalami erosi, kondisi ini dapat menyebabkan perih atau nyeri pada mata. Pasien mungkin perlu menjalani prosedur transplantasi kornea untuk mengobatinya. Untuk meredakan perih di mata, Anda dapat menggunakan beberapa teknik sederhana, seperti menggunakan kompres dingin atau menggunakan obat tetes mata.

Jangan tunda untuk mengunjungi dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan perawatan yang tepat jika mata perih disertai dengan penurunan daya penglihatan, keluar darah atau nanah dari mata, mata bengkak, demam, atau sakit kepala yang parah sehingga kelopak mata tidak dapat dibuka.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel.jpg
10/Apr/2025

Penyakit yang dikenal sebagai iridosiklitis menyerang organ mata, menyebabkan peradangan pada badan siliar dan iris mata, kemudian menyebabkan mata menjadi merah dan bengkak. Penyakit ini pada dasarnya dibagi menjadi dua jenis, yakni iridosiklitis akut dan iridosiklitis kronis.

Perbedaan antara kedua jenis penyakit tersebut adalah seberapa lama penyakit berkembang atau seberapa lama serangan itu berlangsung. Pada iridosiklitis kronis, peradangan mata muncul secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama, biasanya berlangsung lebih dari 3 bulan. Selain itu, bahkan setelah pengobatan, iridosiklitis kronis dapat kembali muncul.

Uveitis anterior istilah lain dari iridosiklitis secara umum memiliki gejala yang dapat dikenali, terlepas dari berapa lama penyakit tersebut berkembang. Sebagian besar, gejala penyakit ini termasuk dalam tiga kategori: gejala penyumbatan vaskuler, gejala keluarnya cairan, dan gejala perubahan pupil.

Sebagian besar iridosiklitis dikaitkan dengan masalah sistem kekebalan tubuh. Selain itu, infeksi penyebab penyakit ini lebih sering muncul karena penyakit autoimun seperti penyakit Crohn, kolitis ulserativa, psoriasis, dan psoriasis arthritis. Virus, seperti toksoplasmosis, herpes, sitomegalovirus, dan tuberkulosis, juga dapat menyebabkan penyakit ini. Pada beberapa kasus, iridosiklitis juga dapat disebabkan oleh trauma atau cedera pada mata atau komplikasi operasi mata.

Iridosiklitis kronis adalah penyakit yang terjadi menahun atau bertahan dalam jangka waktu lama. Penyakit ini tergolong langka dan sering menyerang bagian tengah dan depan mata. Namun, uveitis anterior tidak boleh dianggap sepele dan harus ditangani segera karena jika tidak, penyakit ini dapat mengakibatkan kehilangan penglihatan.

Kabar buruknya adalah iridosiklitis kronis seringkali tidak menunjukkan gejala sama sekali atau muncul secara diam-diam. Setelah beberapa bulan atau beberapa tahun setelah penyakit menyerang, gejala penyakit mungkin baru muncul. Kondisi ini dapat menyerang siapa saja, berapa pun usianya. Faktor-faktor yang meningkatkan risiko penyakit dapat dikurangi atau diatasi untuk mengobati iridosiklitis kronis.

Masuknya organisme atau virus dari luar dapat menyebabkan penyakit ini. Mata yang terbuka atau ulkus menjadi “pintu” ke penyakit yang menyebabkan gejala tertentu. Penyakit ini juga bisa disebabkan oleh bakteri, virus, atau protozoa yang ada di dalam tubuh seseorang; dalam beberapa kasus, penyakit ini juga disebut sebagai akibat dari alergi tertentu.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, gejala yang umum dari penyakit ini termasuk gejala penyumbatan arteri, keluarnya cairan, dan perubahan pupil. Jika infeksi menyerang bagian depan atau tengah mata, gejala lain mungkin muncul. Kondisi ini dapat menyebabkan gejala seperti:

  • Mata kemerahan dan berair,
  • Sakit mata yang tidak hilang dan tidak kunjung hilang. Pada beberapa situasi, rasa sakit ini dapat menyebabkan penyakit berubah serius,
  • Pandangan yang kabur atau penglihatan yang menurun

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-30.png
07/Apr/2025

Jangan abaikan gejala penyakit tubuh. Gejalanya mungkin ringan, tetapi mereka akan menjadi lebih parah jika tidak mendapatkan perawatan yang tepat. Ini berlaku untuk penyakit mata. Meskipun mata merah mungkin menjadi gejala awal, infeksi dapat menyebabkan endoftalmitis, yang dapat menyebabkan kebutaan.

Dalam kedokteran, endoftalmitis adalah kondisi di mana jaringan bagian dalam mata menjadi peradangan parah. Ini dapat disebabkan oleh infeksi bakteri seperti Staphylococcus aureus, Streptococcus aureus, atau bakteri gram negatif, atau bahkan infeksi jamur seperti Candida atau Aspergillus. Pada kasus endoftalmitis yang tidak menular, penyakit ini disebabkan oleh patahan lensa yang tertinggal di dalam mata setelah operasi katarak atau efek dari obat-obatan yang diberikan ke mata.

 

Gejala Endoftalmitis

Perubahan yang terjadi pada pupil karena adanya nanah adalah salah satu tanda yang mudah dikenali dari penyakit endoftalmitis. Selain itu, penyakit ini dapat menyebabkan gejala seperti:

  • Rasa nyeri di bola mata
  • Mata memerah
  • Produksi banyak air mata
  • Sensitif terhadap sumber sinar matahari
  • Pandangan yang tidak jelas atau tidak jelas

Selain itu, ada banyak faktor risiko yang berpotensi menyebabkan endoftalmitis, seperti:

  • Trauma mata
  • Operasi untuk mata
  • Injeksi intraokular
  • Infeksi di dalam aliran darah

 

Pengobatan Endoftalmitis

Sebaiknya segera periksakan ke dokter apabila Anda menemukan gejala penyakit mata seperti yang disebutkan di atas. Endoftalmitis dapat menyebabkan kondisi berbahaya seperti kebutaan. Perawatan yang dibutuhkan untuk penyakit ini tergantung pada tingkat keparahan penyakit saat didiagnosis. Beberapa jenis perawatan yang direkomendasikan termasuk:

  • Pemberian steroid, antibiotik, dan atropin dalam bentuk tetes mata.
  • Untuk kasus trauma tusuk, antibiotik sistemik fluorokuinolon disuntikkan.
  • Obat seperti steroid dan antibiotik, seperti moxifloxacin,
  • Suntik mata: Pengobatan ini biasanya menggunakan dua jenis antibiotik. Untuk mengidentifikasi jenis bakteri penyebab infeksi mata, prosedur penyuntikkan juga dapat dilakukan bersamaan dengan pengambilan cairan badan kaca.
  • Injeksi ke bagian bening (konjungtiva) mata Untuk pemberian antibiotik, metode ini dapat digunakan berulang kali. Namun, kadar obat harus cukup kuat untuk membunuh bakteri penyebab infeksi.
  • Operasi pengangkatan badan kaca: Dokter dapat merekomendasikan pengangkatan badan kaca yang berisi nanah jika kondisi mata tidak membaik dalam waktu dua hingga tiga hari pasca pengobatan atau jika pemeriksaan menunjukkan bahwa infeksi mata sangat parah.

 

Menghindari Endoftalmitis

Tidak ada yang ingin terkena penyakit mata ini, jadi Anda harus melakukan beberapa hal untuk mencegahnya. Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah penyakit endoftalmitis:

Jika Anda pernah menjalani pembedahan mata, seperti operasi katarak, maka Anda harus menuruti petunjuk dokter Anda untuk mengurangi risiko infeksi. Setelah tindakan pembedahan di mata, kunjungi dokter secara teratur untuk pemeriksaan mata; infeksi juga lebih mungkin terjadi.

Untuk mencegah trauma, Anda harus melakukan pencegahan. Anda dapat menggunakan pelindung mata baik di tempat kerja maupun saat berolahraga. Helm, kacamata renang, dan pelindung mata dapat melindungi mata dari partikel industri yang berbahaya.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-2025-03-25T134712.684.png
25/Mar/2025

Radang kelopak mata, juga disebut blefaritis, adalah masalah mata yang umum. Ini dapat terjadi karena kondisi kulit tertentu yang menyebabkan iritasi, bakteri yang menyebabkan infeksi, atau keduanya.

Ini dapat menyebabkan kelopak mata memerah, bengkak, dan bersisik. Radang kelopak mata biasanya menyerang kedua mata, tetapi juga bisa memengaruhi satu mata saja. Meskipun menyebabkan ketidaknyamanan, radang kelopak mata biasanya tidak menular dan tidak menyebabkan kerusakan permanen pada penglihatan. Ketahui kapan harus ke dokter saat mengalami radang kelopak mata karena masalah mata ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi jika tidak diobati.

 

Kemungkinan Penyebab Radang Kelopak Mata

Ada dua jenis radang kelopak mata, penyebabnya bergantung pada jenisnya.

Peradangan anterior mata

Ini adalah radang yang terjadi di bagian luar mata tempat bulu mata berada. Beberapa penyebabnya adalah:

  • Ketombe di alis serta reaksi alergi di mata
  • Penyebaran virus herpes
  • Jerawat Rosacea
  • Kutu yang menyumbat kelenjar bulu mata di mata

Peradangan yang terjadi di kelopak mata posterior

Ini terjadi di bagian dalam kelopak mata yang paling dekat dengan mata dan dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut:

  • Kelenjar minyak di bagian dalam kelopak mata yang tersumbat atau teriritasi
  • Kelelahan kelenjar meibom
  • Jerawat Rosacea
  • Ketombe

Ada kemungkinan bahwa radang kelopak mata disebabkan oleh reaksi alergi terhadap makeup atau produk kosmetik lainnya yang digunakan di sekitar mata. Selain itu, faktor-faktor berikut adalah pemicu blefaritis lainnya:

  • Terkena kutu bulu mata atau tungau
  • Infeksi bakteri
  • Efek samping obat

 

Gejala yang Harus Diketahui

Radang kelopak mata biasanya lebih buruk di pagi hari, dan gejalanya termasuk:

  • Matanya air
  • Mata merah
  • Sensasi menyengat, terbakar, atau berpasir di mata
  • Kelopak mata berminyak
  • Merasa gatal
  • Kelopak mata bengkak dan merah
  • Kulit di sekitar mata pecah
  • Bulu mata yang berkerak
  • Kelopak mata menempel
  • Lebih sering mengedipkan mata
  • Sensitif terhadap sinar matahari
  • Penglihatan yang kabur, yang biasanya diperbaiki dengan berkedip

 

Kapan Harus Melihat Dokter?

Perawatan sendiri, seperti mencuci mata dan menggunakan kompres hangat untuk meredakan peradangan, sebenarnya dapat membantu mengobati radang kelopak mata.

Dokter mungkin meresepkan beberapa obat, seperti:

  • Obat anti-infeksi. Sudah terbukti bahwa antibiotik yang dioleskan pada kelopak mata dapat meredakan gejala dan mengatasi infeksi bakteri pada kelopak mata. Obat ini dapat dibeli dalam berbagai bentuk, seperti tetes mata, krim, dan salep.
  • Dokter mungkin menyarankan antibiotik oral jika antibiotik topikal tidak bekerja dengan baik untuk Anda.
  • Obat untuk mengendalikan peradangan: Untuk meredakan peradangan, obat tetes mata atau salep steroid digunakan, biasanya hanya untuk orang yang tidak merespons terhadap terapi lain. Dokter mungkin meresepkan antibiotik dan antiinflamasi.
  • Obat-obatan yang berdampak pada sistem kekebalan tubuh Siklosporin topikal, juga dikenal sebagai Restasis, telah terbukti dapat meredakan beberapa gejala dan tanda blefaritis.
  • Perawatan kondisi dasar. Mengobati penyakit yang mendasarinya dapat mengurangi radang kelopak mata seperti dermatitis seboroik, rosacea, atau penyakit lain.

Jika dokter merekomendasikan operasi kelopak mata sebagai tindakan tambahan, itu bisa menjadi pilihan alternatif.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-27.png
24/Mar/2025

Softlens sudah menjadi bagian dari gaya hidup banyak orang selain sebagai alat bantu penglihatan. Bahkan, beberapa orang yang tidak memiliki masalah mata pun mengenakan lensa kontak untuk tampilan yang lebih menarik. Memang sah untuk menggunakan softlens untuk alasan apa pun, asalkan dirawat dengan benar. Jadi, bagaimana cara merawat mata saat menggunakannya?

 

Metode Perawatan Mata untuk Pengguna Softlens

Untuk menghindari iritasi mata saat menggunakan softlens, ikuti langkah-langkah berikut:

Tangan Anda harus bersih

Pastikan tangan bersih saat menggunakan lensa kontak pertama. Hati-hati karena softlens yang tidak bersih akibat tangan yang kotor dapat menampung kuman. Jika Anda ingin memastikan bahwa bakteri di ujung jari Anda telah hilang, pastikan tangan Anda bersih sebelum memegang lensa kontak karena kuman ini dapat bergerak ketika Anda memasang atau melepas softlens. Untuk hasil yang lebih baik, cuci tangan Anda dengan sabun.

Melepas softlens sebelum tidur

Hindari menggunakan lensa kontak setiap saat. Namun, sayangnya, banyak orang yang tetap menggunakan softlens saat tertidur di malam hari, meskipun fakta bahwa hal ini dapat mengurangi jumlah oksigen yang masuk ke mata. Hal inilah yang dapat menyebabkan permukaan mata menjadi rentan terhadap infeksi. Selain itu, kuman di lensa kontak dapat menempel selama tidur.

Jangan biarkan mata kering

Untuk merawat mata saat menggunakan lensa kontak lembut, teteskan cairan khusus lensa kontak setiap dua jam. Lensa kontak yang mengering biasanya membuat mata terasa tidak nyaman dan dapat menyebabkan iritasi.

Pastikan untuk mengganti cairannya

Mengganti cairan softlens secara rutin dapat membantu menjaga kesehatan mata selama penggunaan alat bantu penglihatan ini. Selain itu, para ahli menyarankan untuk mengganti airnya setiap tiga hari sekali agar tetap bersih. Selain itu, jangan lupa untuk mencuci lensa kontak saat mengganti air.

Pastikan softlens tidak basah

Itu benar jika kamu lupa membawa tetes mata yang dirancang khusus untuk softlens. Jangan pernah menggunakan air sebagai penggantinya. Karena air mengandung banyak bakteri yang dapat merusak lensa kontak dan menginfeksinya. Hal ini juga berlaku untuk membersihkan softlens; gunakan cairan khusus daripada air biasa, dan lepaskan softlens sebelum berenang atau mandi.

Langsung dibuang

Selain itu, beberapa orang mengenakan lensa kontak sekali pakai karena alasan tertentu. Lensa kontak jenis ini tidak perlu dibersihkan lagi. Ini karena mereka tidak dibuat untuk digunakan kembali. Oleh karena itu, jika Anda menggunakan softlens, pastikan untuk membuangnya segera setelah digunakan.

Ingatlah untuk memperhatikan waktu penyimpanan softlens

Anda harus ingat berapa lama Anda menyimpan softlens jika Anda jarang menggunakannya atau hanya memakainya sekali-kali. Jika Anda menyimpannya terlalu lama, baca petunjuknya untuk mengetahui apakah lensa kontak perlu dicuci ulang atau tidak. Ingatlah untuk tidak memakai lensa kontak yang telah disimpan selama sebulan atau lebih tanpa dibersihkan.

Jangan lupa untuk memakai kaca mata saat naik motor

Jika Anda seorang pengendara motor yang mengenakan softlens, ada baiknya untuk mengenakan kacamata untuk mencegah debu masuk ke dalam mata Anda. Setelah Anda tiba di lokasi, teteskan cairan lensa kontak.

 

Berhati-hatilah saat Menggunakan Softlens

Memakai dan membersihkan softlens secara asal-asalan dapat menyebabkan masalah kesehatan mata. Ini adalah bahaya yang terkait dengan menggunakan softlens secara sembarangan:

Iritasi pada mata

Karena banyak orang lupa melepas lensa softlens saat hendak tidur di malam hari, mereka sering menggunakan lensa kontak selama 24 jam penuh, yang dapat menyebabkan kerusakan pada mata. Karena lensa kontak menghalangi mata, kadar oksigen dalam mata secara otomatis menurun. Akibatnya, softlens ini dapat menyebabkan iritasi pada mata.

Ketika mata kekurangan oksigen, lebih mudah bagi bakteri untuk masuk dan menyebabkan iritasi. Selain itu, pemakaian softlens selama satu hari dapat menyebabkan kornea membengkak dan infeksi.

Alergi

Penggunaan lensa kontak yang tidak tepat juga dapat menyebabkan alergi pada mata. Beberapa gejala alergi ini termasuk mata yang sangat gatal, tidak nyaman, dan banyak lagi. Alergi ini dapat menyebabkan mata gatal sepanjang waktu karena pemakaian lensa kontak.

Mata menjadi kering

Karena lensa kontak menyerap sebagian besar air mata untuk menjaga lensa lembut, softlens mengurangi jumlah air mata yang masuk ke kornea. Sering kering mata dapat menyebabkan sindrom mata kering, yang menyebabkan gatal, terbakar, dan kemerahan pada mata. Terlalu kering mata juga dapat menyebabkan jaringan parut yang menyakitkan pada kornea.

Tempat parasit berkumpul

Jika Anda malas membersihkan dan memakainya dengan benar, Anda pasti akan membuat lensa kontak menjadi kotor. Bakteri dapat berkumpul di lensa kontak ini dan menjadi “makanan” parasit Acanthamoeba. Parasit dapat ditemukan di debu, air keran, air laut, dan kolam renang. Acanthamoeba memakan lensa kontak dan bahkan dapat tembus ke bola mata, menyebabkan kebutaan. Karena itu, perhatikan gejala infeksi parasit Acanthamoeba seperti rasa gatal, pandangan kabur, mata berair, sensitif pada cahaya, dan pembengkakan di kelopak mata.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-2025-03-22T120117.106.png
22/Mar/2025

Konjungtivitis neonatal adalah infeksi mata yang sering terjadi pada bayi baru lahir. Gejalanya adalah mata merah karena infeksi, iritasi, atau saluran air mata yang tersumbat. Infeksi mata pada bayi dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti iritasi yang disebabkan oleh krim antimikroba yang diberikan saat lahir atau infeksi virus atau bakteri yang ditularkan dari ibu ke bayi saat melahirkan. Informasi lebih lanjut tentang kesehatan mata bayi dapat ditemukan di sini!

 

Mengenal Faktor Risiko Infeksi Mata pada Bayi

Anak-anak, terutama bayi, dapat mengalami infeksi mata. Infeksi mata bayi yang paling umum adalah konjungtivitis. Kondisi ini ditandai dengan peradangan pada bagian putih mata (konjungtiva) dan kelopak mata bagian dalam. Akibatnya, anak mengalami mata merah dan bengkak dengan lendir.

Beberapa gejala tambahan meliputi:

  • Mata kering
  • Gatal
  • Sensitivitas terhadap sinar matahari
  • Sakit

 

Infeksi Mata yang Terjadi pada Bayi Baru Lahir

Untuk saat ini, beberapa jenis konjungtivitis pada bayi baru lahir adalah:

Konjungtivitis dengan Bahan Kimia

Ini adalah kondisi langka yang disebabkan oleh iritasi dari obat tetes mata bayi baru lahir yang diberikan untuk mencegah infeksi bakteri. Gejalanya, yang dimulai beberapa jam setelah menggunakan tetes mata, adalah mata yang sering merah dan meradang. Gejala berlangsung selama dua hingga empat hari. Pengobatan seringkali tidak diperlukan untuk jenis konjungtivitis ini.

Konjungtivitis Gonokokal

Ini disebabkan oleh bakteri yang dikenal sebagai N. gonorrhea. Selama persalinan pervaginam, ibu yang terinfeksi dapat memberi bayi baru lahir bakteri jenis ini. Obat tetes mata untuk bayi baru lahir dapat mencegah konjungtivitis yang parah. Kondisi tersebut menyebabkan mata menjadi sangat merah, disertai pembengkakan, dan keluarnya cairan kental dari kelopak mata. Gejala biasanya muncul sekitar 2 hingga 5 hari setelah kelahiran, dan perawatan biasanya termasuk antibiotik intravena.

Konjungtivitis Inklusi

Ini adalah infeksi mata paling umum yang disebabkan oleh infeksi Chlamydia trachomatis, dengan gejala seperti mata merah, kelopak mata bengkak, dan cairan bocor dari kelopak mata. Gejala biasanya muncul antara lima dan empat belas hari setelah bayi lahir. Antibiotik yang diminum seringkali merupakan bagian dari perawatan.

Infeksi yang disebabkan oleh bakteri lain

Setelah minggu pertama kelahiran anak, bakteri lain dapat masuk ke mata, menyebabkan infeksi mata. Dengan sedikit drainase, mata mungkin merah dan bengkak. Jenis bakteri yang menyebabkan infeksi menentukan perawatan, yang seringkali mencakup menggunakan tetes antibiotik atau salep pada mata, menggunakan kompres hangat pada mata, dan memastikan bahwa Anda tetap bersih saat menyentuh mata yang terinfeksi.

Penting untuk diketahui bahwa infeksi dapat menyebar dari satu mata ke mata lainnya dengan menyentuh mata yang terkena atau cairan dari mata jika kondisi ini disebabkan oleh infeksi. Selain itu, infeksi dapat menyebar ke orang lain. Cairan dari mata dapat menyebar selama 24-48 jam setelah perawatan dimulai.

 

Penanganan Infeksi Mata pada Bayi

Sebagian besar otoritas kesehatan mewajibkan penyedia memberikan tetes atau salep kepada bayi baru lahir, biasanya dalam 2-3 jam setelah lahir, untuk mencegah konjungtivitis neonatal. Wanita yang memiliki herpes genital harus berkonsultasi dengan dokter selama kehamilan dan sebelum melahirkan untuk mencegah penyebaran infeksi ke bayi yang baru lahir.

Tergantung pada tingkat keparahan infeksi dan bakteri penyebabnya, dokter dapat mengobati konjungtivitis neonatal yang disebabkan oleh infeksi bakteri dengan antibiotik. Beberapa antibiotik diberikan pada mata dalam bentuk tetes atau salep topikal.

Konjungtivitis bayi baru lahir dapat diobati dengan kombinasi antibiotik topikal, oral, intravena, atau intramuskular. Antibiotik lain dapat diberikan melalui mulut (oral), melalui vena (intravena), atau sebagai suntikan (intramuskular). Membilas mata bayi yang terinfeksi dengan larutan garam akan menghilangkan kotoran yang dapat muncul sebagai tanggapan terhadap infeksi. Pijakan hangat dan lembut di hidung dan mata dapat membantu konjungtivitis jika saluran air mata tersumbat. Bayi baru lahir mungkin perlu dioperasi jika saluran air matanya tidak sembuh pada usia satu tahun.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-26-1.png
20/Mar/2025

Sayuran Wortel adalah salah satu sayuran yang biasanya ditambahkan ke sup, dan dia mengatakan bahwa itu baik untuk mata. Ada orang yang percaya mitos ini, dan ada orang lain yang tidak. Apa yang sebenarnya terjadi? Anda akan menemukan jawabannya di sini.

 

Fakta tentang Wortel yang Baik untuk Mata Anak

WORTEL, sayuran yang kaya akan beta karoten dan lutein, yang merupakan antioksidan, dapat membantu mencegah kerusakan mata yang disebabkan oleh radikal bebas. Radikal bebas adalah zat yang dapat menyebabkan kerusakan sel, penuaan, dan berbagai penyakit, termasuk penyakit mata, jika jumlah radikal bebas dalam tubuh terlalu tinggi.

Beta karoten sendiri adalah zat yang memberikan warna pada tanaman, termasuk wortel. Jika Anda mengonsumsi wortel dengan warna yang sangat cerah, itu berarti ada banyak beta karoten, yang kemudian diolah menjadi vitamin A. Orang yang kekurangan vitamin A memiliki risiko tinggi terkena rabun senja, yang dapat disembuhkan dengan mengonsumsi vitamin A dari makanan atau suplemen.

Untuk membentuk rodopsin, pigmen peka cahaya pada sel mata yang sangat membantu seseorang melihat dengan baik di malam hari, vitamin A juga diperlukan. Jika ibu memberi anak wortel yang sudah matang daripada yang masih mentah, tubuh mereka akan menyerap dan menggunakan beta karoten dengan lebih baik.

Selain itu, kandungan lutein yang tinggi dalam wortel membantu mencegah degenerasi makula akibat usia, kondisi yang menyebabkan penglihatan kabur atau menghilang secara bertahap. Karena itu, makan wortel secara teratur sangat membantu. Meskipun demikian, konsumsi wortel tidak hanya membantu kesehatan mata, tetapi juga memiliki banyak manfaat tubuh lainnya. Berikut beberapa di antaranya:

Menjaga Kesehatan Pencernaan

Untuk menjaga pencernaan Anda tetap sehat, Anda harus makan wortel secara teratur. Ini karena wortel kaya akan serat, yang dapat mencegah sembelit. Satu buah wortel mengandung sekitar 2 gram serat, yang mencukupi sebagian kecil kebutuhan harian tubuh. Selain itu, serat tersebut memiliki kemampuan untuk meningkatkan bakteri usus yang baik.

Mengurangi Kemungkinan Kanker

Dengan membuat pencernaan menjadi lebih teratur, wortel dapat melindungi seseorang dari kanker usus besar. Kandungan antioksidannya juga menurunkan risiko terkena kanker.

Mengontrol Gula Darah

Dengan indeks glikemiknya yang rendah, wortel membantu menstabilkan kadar gula darah. Selain itu, kandungan seratnya membantu menstabilkan kadar gula darah.

Faktanya, wortel baik untuk kesehatan anak. Agar mata Si Kecil tidak mudah rusak, ibu harus memberikannya secara teratur. Selain itu, Anda harus melakukan hal-hal yang membantu menyehatkan mata Anda, seperti membatasi penggunaan elektronik, menonton TV, dan lainnya. Selain itu, mata harus diperiksa setiap tahun. Namun, buah/sayur yang dapat menyehatkan mata selain wortel, adalah yang berwarna pekat seperti pepaya, buah naga, semangka merah, tomat, buah berry.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia




Our Vision


No person with a blinding condition, eye disease, or visual impairment should be without hope, understanding, and treatment.


Contact Us


Hubungi Kami

(031) 8495502, (031) 8433050
082143717979 ( WA only)


Kunjungi Kami

Jalan Raya Jemursari No. 108,
Surabaya, Indonesia


Email Kami

admin@surabayaeyeclinic.id



Lokasi Kami



Media Sosial


Instagram


facebook


Twitter


Youtube




CopyRight, 2024 | Managed by Markbro | PT Klinik Mata Surabaya




WeCreativez WhatsApp Support
Tim CS Kami Siap Membantu Anda. Silahkan Tanya Kami!