Mata Anda pasti akan silau saat melihat pantulan sinar dari cermin. Sebisa mungkin, Anda harus menjauhkan atau menutupi cahaya yang mengganggu itu dari mata Anda. Pernahkah Anda merasa seperti melihat kilatan cahaya di mata Anda tanpa membuat Anda silau? Apa kira-kira penyebabnya?
Fenomena yang Mirip dengan Melihat Kilatan Cahaya di Mata
Kondisi yang dapat terjadi pada satu atau kedua mata sekaligus disebut fotopsia, atau fotopsia. Melihat kilatan cahaya menghilang dengan cepat, terjadi sesekali, atau berulang dalam waktu yang lama adalah gejala fotopsia, bukan penyakit mata.
Fotopsia menyebabkan beberapa kelainan penglihatan, seperti:
- Sensasi penglihatan gelap yang cepat berubah menjadi terang seperti lampu berkedip
- Dalam penglihatan saya, ada titik terang yang bergerak.
Apa yang Menyebabkan Photopsia?
Terdapat 32 kondisi medis yang dapat menyebabkan fotopsia, menurut penelitian yang diterbitkan pada jurnal American Academy of Ophthalmology tahun 2015. Beberapa penyebab paling umum fotopsia adalah:
Detachment vitreus posterior (PVD)
Perubahan alami pada mata yang disebut posterior vitreous detachment (PVD) terjadi ketika gel vitreous (gel yang mengisi mata) terpisah dari retina (lapisan saraf yang peka terhadap cahaya di bagian belakang mata). Munculnya sensasi seperti melihat kilatan cahaya di mata adalah gejala utama kondisi yang biasanya terjadi pada orang yang berusia di atas 60 tahun.
Ablasioi retina
Retina melapisi bagian dalam mata yang sangat sensitif terhadap cahaya. Ketika cahaya masuk, retina mengirimkan gambar ke otak. Kondisi yang disebut ablasi retina adalah ketika retina bergeser dari posisi normalnya dan menyebabkan sensasi seperti melihat kilatan cahaya di mata. Kondisi ini harus ditangani segera untuk menghindari ablasi permanen yang dapat menyebabkan kebutaan.
Neuristis optik
Multiple sclerosis, suatu kondisi yang mempengaruhi sel saraf otak dan tulang belakang, sering menyebabkan peradangan saraf optik, atau saraf penglihatan. Sulit bagi orang dengan multiple sclerosis untuk mengendalikan gerakan mata mereka selain sensasi seperti melihat kilatan cahaya di mata mereka. Perasaan seolah-olah melihat warna, sakit mata, atau bahkan kebutaan dapat terjadi.
Diabetes
Ketika diabetes memengaruhi fungsi penglihatan, pasien dapat mengalami banyak perubahan, seperti floaters, fotopsia, atau tirai di atas bidang penglihatan. Namun, jika kadar gula darah pasien kembali normal, penglihatan mereka biasanya akan kembali normal.
Phosphene
Phosphene adalah fotopsia yang terlihat tanpa cahaya yang ditunjukkan sebagai bintik berwarna atau kilatan cahaya. Corak cahaya phosphene yang berkedip-kedip di depan mata ini diduga disebabkan oleh muatan listrik yang dihasilkan oleh retina, yang masih ada di sana. Phosphene juga dapat dihasilkan oleh rangsangan sehari-hari yang memberikan tekanan pada retina (mata), seperti bersin yang terlalu kuat, tertawa, batuk, atau berdiri terlalu cepat. Tekanan ini merangsang bagian saraf di sekitar mata, yang pada gilirannya menyebabkan phosphenes.
Itu sebabnya mengucek atau menekan bola mata saat memejamkan mata juga dapat menghasilkan pola kilatan yang sama. Namun, jangan terlalu sering melakukannya, terutama dengan tekanan yang keras, karena dapat membahayakan mata Anda.
Retina dapat menghasilkan pola atau percikan warna yang berubah secara acak sebagai hasil dari aktivitas sinyal listrik dan mekanis yang diterimanya. Bagian neuron mana yang dirangsang secara bersamaan mempengaruhi frekuensi, durasi, dan jenis efek yang muncul.
Selain itu, kondisi fisik tambahan, seperti tekanan darah rendah atau kurangnya asupan oksigen, dapat menyebabkan kilatan cahaya menjadi lebih intens saat memejamkan mata.
Apakah Berbahaya Sensasi Melihat Kilatan Cahaya di Mata?
Memiliki perasaan seperti melihat kilatan cahaya di mata tidak berbahaya kecuali jika terjadi sesekali dan hilang dengan cepat. Namun, jika fotopsia terjadi lebih sering atau berlangsung lama, Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter. Gejala-gejala ini dapat menjadi indikasi awal adanya masalah kesehatan mata, seperti degenerasi makula atau ablasio retina.
Apalagi jika perasaan seperti melihat kilatan cahaya di mata diikuti oleh sakit kepala, muntah, atau pusing. Dokter akan membuat diagnosis untuk mengetahui apa yang menyebabkan keluhan yang Anda alami. Setelah diagnosis selesai, dokter akan membuat keputusan tentang pengobatan yang tepat. Untuk menjaga kesehatan mata Anda, perhatikan gejala baru yang menunjukkan gejala yang tidak pernah Anda alami sebelumnya.
Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:
- (031) 8495502
- (031) 8433050
- 082143717979 (WA only)
Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia