Dapatkan Informasi Mengenai kesehatan Mata dan Informasi Lainnya

Info Untuk Anda

Semoga Informasi ini bermanfaat untuk mengetahui lebih jauh seputar edukasi tentang kesehatan mata kita.

Category filter:Allkesehatan mataPengumumanProduct KnowledgeUncategorizedVideo Edukasi
No more posts
artikel-2024-08-28T153300.732.png
28/Aug/2024

LASIK, atau laser-assisted in situ keratomileusis, adalah prosedur bedah refraktif yang bertujuan untuk memperbaiki gangguan refraksi (pembiasan) mata melalui penggunaan teknologi laser. Operasi LASIK dapat digunakan untuk mengobati rabun jauh (miopi), rabun dekat (hipermetropi), dan astigmatisme.

Menurut American Academy of Ophthalmology, prosedur LASIK menggunakan teknologi laser untuk memperbaiki kelengkungan kornea sehingga mata dapat memfokuskan cahaya ke retina. Selama prosedur ini, dokter bedah mata membuat flap lipatan tipis di kornea.

Dokter bedah kemudian melipat kembali flap dan menggunakan laser untuk mengikis jaringan kornea di bawahnya sampai kornea membentuk kelengkungan normal. Operasi LASIK meratakan kornea yang melengkung terlalu tajam pada orang yang rabun jauh.

Namun, individu yang memiliki rabun dekat harus menjalani bedah refraktif untuk menambah kelengkungan kornea yang terlalu datar. Untuk penderita astigmatisme, LASIK mata juga dapat membenarkan kornea yang tidak teratur menjadi normal.

 

Hal yang Harus Dipersiapkan Sebelum Operasi LASIK

Anda harus melakukan hal-hal berikut sebelum melakukan operasi LASIK mata:

  • Selama dua minggu sebelum evaluasi awal, jangan gunakan soft lenses.
  • Selama tiga minggu sebelum evaluasi pertama, jangan menggunakan lensa toric soft atau rigid gas permeable (RGP).
  • Tidak memakai lensa yang keras selama empat minggu sebelum pemeriksaan pertama.
  • Sehari sebelum operasi, jangan menggunakan krim, losion, makeup, atau parfum.
  • Cuci rambut di pagi hari sebelum operasi LASIK.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-2024-08-22T160355.924.png
22/Aug/2024

Operasi LASIK memperbaiki penglihatan orang dengan rabun jauh, rabun dekat, dan astigmatisme. Selama prosedur ini, sinar laser digunakan untuk mengikis dan memperbaiki bentuk kornea mata.

“LASIK” adalah akronim dari laser in-situ keratomileusis. Operasi ini dilakukan dengan menggunakan sinar laser yang mengikis bentuk kornea mata. Ini dilakukan sehingga retina dapat menangkap cahaya yang melewati kornea dengan sempurna. Akibatnya, penglihatan menjadi lebih tajam, jelas, dan lebih baik.

 

Tujuan dan Indikasi LASIK

Operasi LASIK atau laser mata dilakukan untuk menangani beberapa gangguan penglihatan berikut ini:

  • Rabun jarak jauh, atau myopia
    Rabun jauh, juga dikenal sebagai miopia, adalah kondisi di mana bola mata penderita terlalu panjang atau kornea mereka terlalu cembung sehingga pantulan cahaya pada mata tidak terfokus pada retina. Akibatnya, penderita melihat benda atau objek yang jauh buram. Pada orang yang memiliki miopia, LASIK akan memipihkan kornea mata yang terlalu tebal. Ini menghasilkan bayangan atau pantulan cahaya dari suatu benda jatuh tepat pada retina penderita, sehingga mereka dapat melihat objek yang jauh dengan lebih jelas. Namun, rabun jauh tidak boleh melebihi -12 dioptri.
  • Rabun dekat, atau hipermetropi
    Rabun dekat, juga dikenal sebagai hipermetropi, adalah ketika bola mata terlalu pendek atau lengkungan kornea terlalu datar, sehingga bayangan suatu benda terfokus di belakang retina. Oleh karena itu, objek yang dekat dengan kita akan tampak buram. Operasi LASIK untuk penderita rabun dekat tidak boleh lebih dari +6 dioptri. Ini dilakukan dengan membuat kornea mata lebih cembung sehingga cahaya fokus pada retina.
  • Astigmatisme
    Astigmatisme, juga dikenal sebagai mata silinder, adalah kondisi di mana lengkungan kornea atau lensa mata tidak simetris. Akibatnya, bayangan objek yang ditangkap mata tidak dapat terfokus dengan baik. Operasi LASIK untuk penderita astigmatisme bertujuan untuk memperbaiki bentuk kornea yang tidak simetris sehingga bayangan objek yang diterima retina menjadi lebih jelas. Namun, astigmatisme yang akan diperbaiki tidak boleh lebih dari 5 dioptri.

 

Persyaratan Melakukan Operasi LASIK

Tidak semua penderita gangguan penglihatan di atas dapat menjalani LASIK. Berikut adalah beberapa persyaratan bagi calon pasien operasi LASIK:

  • Berusia minimal 18 tahun, karena minus mata dan silinder masih dapat bertambah di bawah usia ini
  • Memiliki mata yang sehat atau tidak mengalami kelainan atau infeksi
  • Telah mempertahankan ketajaman penglihatan selama setidaknya satu tahun terakhir
  • Tidak menderita rheumatoid artitis atau penyakit autoimun lainnya
  • Tidak memiliki daya tahan tubuh yang lemah, seperti akibat pengobatan imunosupresan atau penyakit HIV/AIDS
  • Tidak mengalami gangguan mata tertentu, seperti keratoconus, keratitis, uvetitis, herpes simplex di sekitar mata, glaukoma, atau katarak.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-2024-08-13T143339.153.png
13/Aug/2024

Apakah Anda telah memastikan bahwa Anda telah memakai obat tetes mata dengan benar selama bertahun-tahun? Kesalahan dalam penggunaan obat tetes mata dapat menyebabkan mata tidak kunjung sembuh karena obat tidak berfungsi dengan baik. Jika Anda tidak hati-hati, Anda mungkin mengalami masalah yang serius. Jadi, pastikan untuk menghindari tujuh kesalahan umum ini.

 

Kesalahan Pakai Obat Tetes Mata

  • Tidak menggunakan obat tetes mata dengan teratur atau terlambat
    Jika Anda sudah disarankan oleh dokter atau apoteker untuk menetes mata beberapa kali dalam sehari, ikuti instruksi tersebut. Melewatkan atau tidak menggunakan obat tetes mata dapat meningkatkan risiko penyakit yang lebih parah. Jika Anda diminta untuk menetes mata setiap empat jam sekali, jangan terlambat. Obat mata hanya bekerja selama beberapa jam.
  • Menjaga kelopak mata saat meneteskan obat
    Ketika Anda meneteskan obat, apakah Anda menggunakan jari untuk menahan kelopak mata Anda agar tidak tertutup? Ternyata metode ini tidak efektif. Salah satu alasan mengapa metode ini tidak efektif adalah bahwa obatnya mungkin tidak berhasil masuk ke mata karena Anda memejamkan mata secara refleks. Alasan kedua adalah bahwa bahkan jika obatnya berhasil masuk ke mata, kemungkinan besar akan keluar bersama air mata Anda lagi. Teteskan obat Anda di celah di bawah kantong mata Anda dengan menariknya ke bawah. Ini adalah cara yang benar untuk melakukannya. Pejamkan mata Anda selama dua atau tiga menit dengan kepala menunduk agar obatnya tetap ada.
  • Dua tetes secara bersamaan
    Jangan menggunakan dua tetes obat pada mata yang sama sekaligus karena obat harus diserap oleh mata Anda selama kira-kira lima menit. Jika Anda diresepkan beberapa obat mata yang harus diambil secara bersamaan, hal yang sama juga berlaku. Oleh karena itu, berikan satu tetes ke masing-masing mata (atau hanya mata yang sakit, jika disarankan oleh dokter) dan tunggu lima menit. Kemudian berikan tetes kedua.
  • Obat harus diberikan terlalu dekat ke hidung
    Seorang spesialis mata dari American Academy of Ophthalmology, dr. Stephanie Marioneaux, menyarankan untuk meneteskan obat di pojok luar mata yang dekat dengan pelipis. Jika Anda meneteskan obat terlalu dekat ke hidung, obat akan mengalir ke saluran hidung daripada ke mata. Untuk mencegah hal ini terjadi, pejamkan mata Anda sambil menekan lembut bagian dalam mata Anda.
  • Obat yang diteteskan terlalu dekat ke hidung
    Setelah meneteskan obat, pejamkan mata Anda sambil menekan lembut bagian dalam mata Anda untuk mencegah obat mengalir ke saluran hidung daripada ke mata jika Anda meneteskannya terlalu dekat ke hidung.
  • Tidak mencuci tangan
    Untuk menghindari infeksi bakteri, pastikan tangan Anda bersih sebelum meneteskan obat. Setelah digunakan, tutup rapat botol obat dan hindari menyentuh mulutnya, karena dapat menyebabkan kontaminasi bakteri dan kuman.
  • Lupa tanggal kedaluwarsa obat
    Karena obat tetes mata adalah obat yang selalu ada di lemari obat, Anda mungkin tidak menyadari bahwa obat mata Anda sudah lewat tanggal kedaluwarsa. Anda mungkin tidak memeriksa masa berlaku obat yang Anda beli di apotek. Karena zat yang sudah kedaluwarsa mungkin mengalami perubahan sifat dan menyebabkan reaksi kimia tertentu, efek mata dari zat tersebut tidak akan terjadi.
  • Menggunakan obat tetes mata dengan asal
    Jika Anda mengalami keluhan tertentu, Anda harus menghindari menggunakan obat tetes mata secara acak. Periksa segera ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat, terutama jika gejala tidak kunjung hilang dalam waktu 24 atau 48 jam. terutama jika gejala seperti penglihatan kabur atau terganggu

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-2024-08-12T144650.229-1.png
12/Aug/2024

Kondisi yang dapat terjadi pada satu atau kedua mata sekaligus disebut fotopsia, atau fotopsia. Melihat kilatan cahaya menghilang dengan cepat, terjadi sesekali, atau berulang dalam waktu yang lama adalah gejala fotopsia, bukan penyakit mata. Fotopsia menyebabkan beberapa kelainan penglihatan, seperti:

  • Sensasi penglihatan gelap yang cepat berubah menjadi terang seperti lampu berkedip
  • Dalam penglihatan saya, ada titik terang yang bergerak.

 

Penyebab Photopsia

Beberapa penyebab paling umum fotopsia adalah:

  • Posterior vitreous detachment (PVD)
    Perubahan alami pada mata yang disebut posterior vitreous detachment (PVD) terjadi ketika gel vitreous (gel yang mengisi mata) terpisah dari retina (lapisan saraf yang peka terhadap cahaya di bagian belakang mata). Munculnya sensasi seperti melihat kilatan cahaya di mata adalah gejala utama kondisi yang biasanya terjadi pada orang yang berusia di atas 60 tahun.
  • Ablasio retina
    Retina melapisi bagian dalam mata yang sangat sensitif terhadap cahaya. Ketika cahaya masuk, retina mengirimkan gambar ke otak. Kondisi yang disebut ablasi retina adalah ketika retina bergeser dari posisi normalnya dan menyebabkan sensasi seperti melihat kilatan cahaya di mata. Kondisi ini harus ditangani segera untuk menghindari ablasi permanen yang dapat menyebabkan kebutaan.
  • Degenerasi makula yang berhubungan dengan usia
    Degenerasi makula terkait usia, juga dikenal sebagai degenerasi makula terkait usia (AMD), adalah kondisi yang sangat umum pada individu berusia lima puluh tahun atau lebih. Bagian mata yang membantu Anda melihat lebih tajam ke depan disebut makula. Namun, makula akan memburuk seiring bertambahnya usia, menyebabkan sensasi melihat kilatan di mata.
  • Migrain
    Salah satu jenis sakit kepala yang sering terjadi adalah migrain. Gangguan penglihatan, atau perubahan visual, juga dapat menyebabkan nyeri kepala. Jika Anda mengalami migrain dan disertai dengan perubahan visual, kondisi ini disebut aura. Aura dapat menyebabkan fotofobia (sensitif terhadap cahaya terang) dan fotopsia; namun, fotopsia mungkin terlihat lebih besar pada satu mata daripada yang lain.
  • Neuritis optik
    Multiple sclerosis, suatu kondisi yang mempengaruhi sel saraf otak dan tulang belakang, sering menyebabkan peradangan saraf optik, atau saraf penglihatan. Sulit bagi orang dengan multiple sclerosis untuk mengendalikan gerakan mata mereka selain sensasi seperti melihat kilatan cahaya di mata mereka. Perasaan seolah-olah melihat warna, sakit mata, atau bahkan kebutaan dapat terjadi.
  • Diabetes
    Ketika diabetes memengaruhi fungsi penglihatan, pasien dapat mengalami banyak perubahan, seperti floaters, fotopsia, atau tirai di atas bidang penglihatan. Namun, jika kadar gula darah pasien kembali normal, penglihatan mereka biasanya akan kembali normal.
  • Phosphene
    Phosphene adalah fotopsia yang dapat dilihat tanpa cahaya. Kondisi ini dapat digambarkan sebagai bintik berwarna atau kilatan cahaya. Corak cahaya phosphene yang berkedip-kedip di depan mata ini diduga disebabkan oleh muatan listrik yang dihasilkan oleh retina, yang masih ada di sana. Phosphene juga dapat dihasilkan oleh rangsangan sehari-hari yang memberikan tekanan pada retina (mata), seperti bersin yang terlalu kuat, tertawa, batuk, atau berdiri terlalu cepat. Tekanan ini merangsang bagian saraf di sekitar mata, yang pada gilirannya menyebabkan phosphenes.

Itu sebabnya mengucek atau menekan bola mata saat memejamkan mata juga dapat menghasilkan pola kilatan yang sama. Namun, jangan terlalu sering melakukannya, terutama dengan tekanan yang keras, karena dapat membahayakan mata Anda.

Retina dapat menghasilkan pola atau percikan warna yang berubah secara acak sebagai hasil dari aktivitas sinyal listrik dan mekanis yang diterimanya. Bagian neuron mana yang dirangsang secara bersamaan mempengaruhi frekuensi, durasi, dan jenis efek yang muncul.

Selain itu, kondisi fisik tambahan, seperti tekanan darah rendah atau kurangnya asupan oksigen, dapat menyebabkan kilatan cahaya menjadi lebih intens saat memejamkan mata.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-2024-08-07T150534.970.png
07/Aug/2024

Gadget atau gawai sudah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat modern. Seringkali,  Anda menggunakan ponsel Anda tanpa disadari selama lebih dari empat jam setiap hari, atau mungkin lebih lama lagi.

Untuk mengatasi hal itu, Anda harus tetap berhati-hati dan waspada. Hal ini karena penggunaan gadget yang berlebihan berkorelasi dengan kerusakan mata atau penglihatan.

 

Tips Mencegah Kerusakan Mata Saat Main Gadget

Jika Anda ingin menghindari kerusakan dan gangguan mata yang disebutkan di atas, berikut adalah beberapa tips aman untuk bermain gadget.

  • Batasi Jumlah Waktu yang Dihabiskan untuk Gawai
    Batasi penggunaan ponsel Anda dan hindari penggunaan yang berlebihan. Misalnya, gunakan aplikasi yang memungkinkan Anda membatasi penggunaan sosial media di ponsel Anda menjadi hanya satu jam setiap hari. Tempatkan batas waktu untuk memainkan perangkat di aplikasi tersebut. Misalnya, jika sudah satu jam, peringatan akan muncul di layar gawai yang menyatakan bahwa Anda harus segera berhenti menggunakan perangkat tersebut.
  • Menjaga Mata Anda Sesering Mungkin
    Saat menggunakan gawai secara terus menerus, istirahatkan mata Anda setidaknya setiap dua puluh menit. Ambil waktu sekitar dua puluh detik untuk melihat jauh dalam radius sekitar dua puluh kaki atau enam meter. Ini akan membuat mata Anda santai dan mencegah mata Anda bekerja terlalu banyak.
  • Jangan Terlalu Dekat dengan Gawai
    Berikan jarak 30–45 cm antara layar perangkat dan mata Anda. Cahaya dan sinar biru dari gawai dapat terlalu dekat, menyebabkan mata berat, sakit kepala, dan kering mata.
  • Memejamkan Mata Anda
    Anda dapat membantu menyebarkan air mata ke seluruh permukaan mata dengan memejamkan mata selama setidaknya 30 detik. Dengan demikian, mata tetap basah dan tidak kering. Jadi, ketika Anda merasa kering dan gatal saat main gawai, mulai pejamkan mata Anda.
  • Jangan Lupa untuk Berkedip
    Anda mungkin lupa untuk memejamkan mata saat bermain game atau membaca sesuatu yang seru. Usahakan untuk berkedip secara teratur untuk menghindari gangguan mata seperti mata kering atau gatal karena terlalu lama bermain gadget. Tubuh kita sering berkedip saat bekerja yang membutuhkan konsentrasi mata dalam jangka waktu lama untuk menjaga mata basah dan terlindungi.
  • Pijat Lembut Sudut Mata Anda
    Untuk mengurangi kelelahan mata setelah lama menatap layar gawai, Anda juga dapat memijat sudut mata. Setelah Anda bersihkan tangan Anda, cobalah memijat sudut mata dekat hidung dengan gerakan memutar. Pijatan ini dapat membantu melancarkan aliran air mata di salurannya. Ini dapat sangat membantu orang yang memiliki sejarah mata kering.
  • Jangan Gunakan Cahaya Terlalu Terang
    Rekomendasi tambahan saat menggunakan perangkat, terutama di tempat yang gelap, adalah untuk menghindari cahaya yang terlalu terang. Untuk menghindari hal ini, redupkan cahaya di layar perangkat serendah mungkin.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia


artikel-2024-08-05T145618.801.png
05/Aug/2024

Ketika saluran pengeringan air mata sebagian atau seluruhnya tersumbat, air mata tidak dapat mengering secara normal, yang menyebabkan mata berair, gatal, atau terinfeksi kronis. Kondisi ini hampir selalu dapat diobati, dan metode pengobatannya tergantung pada penyebab penyumbatan dan usia pasien.

Penyumbatan saluran mata ini cukup umum terjadi pada bayi baru lahir. Pada orang dewasa, kondisi ini dapat berasal dari infeksi, pembengkakan, cedera, atau tumor mata. Ini dapat diatasi dengan mengurangi faktor risiko Anda. Diskusikanlah dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

 

Gejala Penyumbatan Saluran Air Mata

Gejala penyumbatan saluran air mata adalah sebagai berikut:

  • Air mata yang keluar berlebihan
  • Kemerahan di bagian putih mata
  • Pembengkakan yang menyakitkan di dekat ujung mata bagian dalam
  • Pengerasan pada kelopak mata
  • Keluar lendir
  • Penglihatan kabur

Ketika saluran air mata tersumbat, bakteri yang terperangkap di kantung nasolakrimalis dapat menyebabkan infeksi. Gejala infeksi tersebut meliputi:

  • Peradangan (pembengkakan), rasa sakit dan kemerahan di ujung mata bagian dalam atau di sekitar mata dan hidung
  • Keluarnya lendir pada mata
  • Muncul kerak di bulu mata
  • Penglihatan kabur
  • Air mata dengan noda darah
  • Demam

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda memiliki kekhawatiran akan gejala tertentu, konsultasikanlah pada dokter.

 

Penyebab Penyumbatan Saluran Air Mata

Ada beberapa alasan mengapa saluran air mata dapat tersumbat:

  • Penyumbatan bawaan Bayi baru lahir mungkin memiliki saluran air mata yang tersumbat karena selaputnya tidak terbuka seperti seharusnya saat kelahiran.
  • Usia menyebabkan perubahan. Pada orang tua, bukaan kecil yang mengalirkan air mata, yang dikenal sebagai punca, dapat menyempit dan menyebabkan penyumbatan.
  • Infeksi atau peradangan: Infeksi atau peradangan jangka panjang pada mata, hidung, atau sistem pengeringan air mata dapat menyebabkan saluran air mata tersumbat. Sinusitis kronis dapat menyebabkan jaringan teriritasi dan luka, yang akhirnya menyebabkan saluran air mata tersumbat.
  • Cedera, seperti patah tulang hidung, dapat menyumbat saluran air mata.
  • Tumor dapat menekan saluran air mata, menghalangi pengeringan.
  • Obat kemoterapi dan pengobatan radiasi untuk kanker adalah efek samping dari perawatan kanker.

 

Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:

  • (031) 8495502
  • (031) 8433050
  • 082143717979 (WA only)

Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia




Our Vision


No person with a blinding condition, eye disease, or visual impairment should be without hope, understanding, and treatment.


Contact Us


Hubungi Kami

(031) 8495502, (031) 8433050
082143717979 ( WA only)


Kunjungi Kami

Jalan Raya Jemursari No. 108,
Surabaya, Indonesia


Email Kami

admin@surabayaeyeclinic.id



Lokasi Kami



Media Sosial


Instagram


facebook


Twitter


Youtube




CopyRight, 2024 | Managed by Markbro | PT Klinik Mata Surabaya




WeCreativez WhatsApp Support
Tim CS Kami Siap Membantu Anda. Silahkan Tanya Kami!