Mata Minus atau Mata Silinder, Manakah yang Lebih Buruk?
Dua jenis kelainan refraksi mata yang paling sering terjadi adalah mata minus dan mata silinder. Meskipun keduanya membuat pandangan kabur, ada perbedaan antara keduanya.
Perbedaan Mata Minus dan Silinder
Untuk memungkinkan mata untuk melihat objek dengan jelas, cahaya yang ditangkap oleh kornea dan lensa (bagian depan mata) dibiaskan ke retina, yaitu jaringan peka cahaya di belakang mata. Namun, baik miopi maupun astigmatisme memiliki penyebab, gejala, dan pengobatan yang berbeda. Berikut perbedaan dari mata minus dan silinder:
- Faktor yang menyebabkan pandangan menjadi kabur
Penyebab mata minus dan mata silinder adalah kelainan refraksi (pembiasan cahaya), yang menyebabkan keduanya menunjukkan gejala kabur. Penyebab mata minus adalah bola mata yang memendek, yang membuat kornea terlalu melengkung, sehingga cahaya yang masuk tidak difokuskan pada retina. Cahaya yang diteruskan justru jatuh jauh di depan retina daripada tepat pada retina. Akibatnya, saat melihat objek dari jarak yang jauh, pandangan mata menjadi kabur dan sulit terfokus. Pada mata silinder, ini terjadi karena bentuk kelengkungan kornea atau lensa yang berbeda, yang membuat cahaya tidak dapat dibiaskan tepat pada retina. Akibatnya, objek tidak dapat dilihat baik dari jarak dekat maupun jauh. - Perbedaan ciri antara mata silinder dan mata minus
Orang dengan mata silinder tidak hanya merasakan objek yang dilihat berbayang, tetapi mereka juga merasakan pandangan yang kabur dan pusing ketika mereka tidak dapat melihat objek dari jarak jauh dengan jelas. Salah satu gejala umum mata silinder adalah garis lurus menjadi miring. Hal ini disebabkan oleh gangguan fokus yang dialami, yang mengganggu kemampuan mata untuk melihat ketegasan dan bentuk objek. Mata silinder memiliki gejala baik saat melihat objek dekat maupun jauh, berbeda dengan mata minus yang gejalanya hanya muncul saat melihat objek dari jarak jauh. - Faktor-faktor yang meningkatkan kemungkinan gangguan focus
Peneliti menemukan bahwa miopi dan astigmatisme sama-sama dapat disebabkan oleh gen. Namun, ada beberapa variabel risiko tambahan yang meningkatkan kemungkinan Anda mengalami mata minus dan silinder. National Eye Institute menyatakan bahwa mata minus umumnya muncul pada anak-anak berusia 6–14 tahun. Hal ini terjadi saat bentuk mata berkembang, jadi kerusakan ini biasanya sudah ada pada orang dewasa dengan mata minus saat mereka masih kecil. Selain itu, kondisi kesehatan tertentu juga dapat menyebabkan mata minus, seperti komplikasi diabetes pada mata. Sementara itu, kondisi mata minus yang parah, efek dari operasi katarak, dan keratokonus, yang merupakan penipisan kornea, adalah faktor yang paling berpotensi menyebabkan mata silinder. - Lensa yang digunakan
Perawatan miopi dan astigmatisme pasti berbeda. Lensa kontak dan lensa korektif harus cekung atau negatif jika Anda memiliki mata minus. Lensa cekung memungkinkan cahaya terfokus dan jatuh tepat di retina karena mereka memperkecil kelengkungan kornea yang terlalu besar. Kacamata berlensa silinder, di sisi lain, adalah metode untuk mengatasi mata silinder. Kacamata dengan lensa silinder memiliki kemampuan untuk menggabungkan bayangan yang dihasilkan oleh kelainan pembiasan sehingga mata kembali dapat melihat objek dalam bentuk yang jelas.
Manakah yang Lebih Parah
Masalah refraktif atau gangguan penglihatan yang paling umum adalah miopi (mata minus) dan astigmatisme (mata silinder). Tidak dapat dikatakan mana yang lebih parah di antara keduanya, karena tingkat kelainan refraksi tersebut tergantung pada besarnya angka miopi atau silinder mata. Perbedaan antara mata minus dan silinder meliputi tingkat gangguan penglihatan yang terjadi pada masing-masing kondisi.
Kacamata atau kotak lensa dapat digunakan untuk mengatasi mata minus, tetapi kondisi dapat bertambah sampai penderita berusia 18–20 tahun. Hal ini dapat disebabkan oleh penderita yang tidak menjaga kesehatan matanya. Misalnya, jika seseorang terlalu lama menggunakan perangkat elektronik atau komputer tanpa mengistirahatkan matanya, kerusakan mata silinder biasanya tidak berkembang, terutama jika penderitanya telah menggunakan lensa koreksi yang tepat.
Jika Anda merasakan gangguan mata yang berkelanjutan, segera kunjungi Surabaya Eye Clinic untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat bagi mata Anda.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di:
- (031) 8495502
- (031) 8433050
- 082143717979 (WA only)
Atau Anda bisa kunjungi Surabaya Eye Clinic di Jalan Raya Jemursari No. 108, Surabaya, Indonesia