Forum Komunikasi Balita Tuna Netra Surabaya “Meeting and Sharing”

Alhamdulillah pada hari Sabtu tanggal 16 Januari 2016 kemarin Forum Komunikasi Balita Tuna Netra Surabaya menyelenggarakan acara “Meeting & Sharing” dengan tema “Membangun Komunikasi Dini Pada Anak-Anak Dengan Hambatan Penglihatan Dan Disabilitas Tambahan”
Ada 3 narasumber di acara tersebut yaitu
- Dr Rozalina Loebis,SpM(K) dari Surabaya Eye Clinic yang berbicara mengenai ” Premature Babies and Eye Problems”
- Ibu Masfufah dari Yayasan Matahati yang berbicara mengenai “Intervensi Dini pada Anak Dengan Hambatan Penglihatan”
- Ibu Primaningrum dari Yayasan Balita Tuna Netra yang berbicara mengenai “Stimulasi Tumbuh Kembang Anak dan Latihan Orientasi Mobilisasi Anak” serta sharing dengan para orang tua dengan ABK tuna netra
Berikut live tweets dari akun @RozalinaLoebis dalam acara ini
Kita mulai dengan sharing dari Bu Ufa dari SLB Matahati Banyuwangi tentang intervensi pada anak dg gangguan penglihatan
Anak dengan gangguan penglihatan akan sangat dpt dikembangkan potensinya karena indera lain akan berkembang baik perabaan dan perkembangan
Kunci dari mengembangkan intervensi dini pada anak dgn gangguan penglihatan ialah komunikasi. Jangan pernah memulai tanpa komunikasi
Awali komunikasi dng anak tunet (tuna netra) dengan “hand under hand” . Tangan anak diatas tangan kita.
Setelah posisi hand under hand , maka benda yg ingin dikenalkan bisa didekatkan ke tangan mereka untuk mengenal tekstur benda ini
Tentu saja saat kita lakukan hand under hand, kita tidak pernah berhenti bicara pada anak untuk menjelaskan apa yang terjadi
Setelah itu untuk mengenalkan benda, konsepnya ialah mengenalkan dari benda riil ke abstrak. Kita gunakan dasar yg berwarna hitam/ gelap> Hal ini penting agar benda terlihat “kontrast” Misalnya seperti di gambar ini, mengenalkan piring utk simbol makan
Contoh prinsip dari riil ke abstrak ialah apabila akan mengenalkan buah jeruk, maka kenalkanlah dng buah jeruk asli bukan mainan atau gambar. Dengan berbicara tentang jeruk ditambahkan dengan sentuhan tangan anak ke kulit jeruk, dilanjutkan mencium aroma jeruk lalu memakan jeruk
Prinsip pengajaran pada anak-anak tunet ini ialah : konsisten dan rutin. Harus diulang2. Dilanjutkan setelah itu bagi yg low vision dilihatkan gambar buah jeruk dan tulisan jeruk. Bagi yang tunet bisa dikenalkan tulisan braille jeruk dan juga menulis braille jeruk.
Hal hal yang perlu diingat dalam mengintervensi dini anak-anak kita yang low vision atau tunet (tuna netra)
Harus sabar , sabar dan sabar menunggu respon dari si anak. Sekecil apapun responnya tunggu.
Jadi kata kuncinya disini ialah : SABAR – KONSISTEN-RUTIN
Penting juga untuk melakukan simbolisasi. Misalnya makan : piring, haus : gelas, berdoa : tasbih
Dijelaskan bahwa bila lapar menunjuk piring, haus menunjuk gelas. Sebelum makan dan minum berdoa dulu -> menunjuk tasbih
Ingat harus konsisten. Jadi bila anak nangis haus tapi ketika ditanya dia menunjuk piring. Maka berilah dia makan. Untuk proses pembelajaran
Kemudian bila dia tetap nangis, berilah pelajaran bahwa apabila haus maka yang ditunjuk ialah gelas. Demikian juga sebaliknya.
Sangat penting juga untuk memperhatikan hal-hal sebagai berikut
Posisi benda harus pada jarak yang anak masih bisa lihat dan pasa posisi kiri kanan tubuh sesuai lapang pandangan anak.
Pengaturan benda-benda dalam ruangan jangan dirubah2 karena anak menghafal tempatnya
Hati-hati dengan bunyi, karena kadang anak dengan gangguan penglihatan ini sensitif dengan bunyi2an yang membuat dia kurang senang
Jangan lupakan pencahayaan yang cukup dan kontras warna dari benda2 yang kita akan kenalkan. Perhatikan juga warna baju kita dirumah. Misalnya mengenalkan piring warna kuning, jangan menggunakan baju bermotif bunga-bunga.
Kunci keberhasilan membangun komunikasi dan intervensi dini pada anak dengan gangguan penglihatan ialah : Ayah Ibu harus kompak
Yang kedua dan sgt penting ialah KONSISTENSI dan dilakukan RUTIN. Bismillah InsyaAllah semangat stimulasi tumbuh kembang anak2 kita yang mengalami hambatan penglihatan baik yang low vision maupun tuna netra.
Sampai berjumpa di “Meeting and Sharing” Forum Komunikasi Balita Tuna Netra Surabaya selanjutnya
